~ 30 TERUNGKAP ~

1.1K 120 12
                                    

Pakabar brey?

Masih ngikutin cerita ini

Share ke teman teman kalian:)

Jangan jadi seaders dong vote and komen kalian sebanyak-banyaknya

Happy reading
Tandai typo
______________

______

__

Jika terasa sunyi. Ingat ada beribu bintang yang menyaksikan kita





' Jangan tinggalin Ara sekarang cuman Varo yang aku punya '

Varo menatap punggung Kiara yang hendak masuk kedalam rumahnya. Perkataan itu ia dengar saat diperjalanan pulang mereka tadi, entah apa arti kalimat itu sebenarnya bagi Kiara namun hal itu sukses membuat Varo membeku mendengarnya.

"Ara" panggil Varo membuat Kiara kembali berbalik

Seulas senyuman Kiara terbit melihat Varo mendekati dirinya. Tatapannya sangat sulit diartikan ini kali pertama Kiara melihat Varo menatapnya seperti itu? Terlihat senduh.

"Varo boleh peluk nggak? " tanya nya tiba-tiba

"Ha? "

Tanpa menunggu persetujuan Varo sedikit membungkuk kemudian memeluk gadis itu yang tingginya hanya sebatas dada nya saja. Kali ini pelukan itu lebih erat dari sebelumnya, Varo khawatir ini menjadi salam perpisahan mereka berdua mengingat kanker yang di deritanya telah menggerogoti seluruh tubuhnya.

' Maaf ' batin Varo

"Varo pamit ya" bisiknya membuat Kiara mendongak, bingung?

"Bahkan sekalipun Varo pergi Ara nggak bakal sendiri. Diatas langit sana diantara ribuan bintang Varo ada disana buat temenin Kiara" tulusnya

Setelahnya hanya seulas senyum dari Varo yang membalas raut ke terbingungan dari Kiara akibat ucapannya barusan

Kiara menggaruk pelipisnya yang tak gatal melihat punggung Varo yang perlahan menjauh. Namun jujur ia cukup tersentuh mendengar penuturan pemuda itu.

Tak berselang lama dengan perpisahan mereka tadi. Kepala Varo mulai berdenyut hebat hingga penglihatannya memburam, sedang tangannya mereka kuat dada nya merasakan nafasnya seakan tercekik ditenggorokan nya hingga menyulitkanya untuk bernafas.

"A-awsh" rintihnya kesakitan.

Bersamaan dengan itu cairan pekat bewarna merah menetes dari hidungnya membuat kondisi tubuhnya semakin tak stabil "J-jangan dulu.. Varo mohon" ucapnya sebelum akhirnya ambruk tak sadarkan diri.

*****

Verren menerobos masuk ke salah satu kamar rumah sakit, setelah mendapat kabar Kalau Varo baru saja mendapat perawatan intensif di sana. Sepertinya ia mulai terbiasa dengan semua ini, dipenuhi obat-obatan dengan pemandangan Varo yang terbaring lemah di sana

Xander (End) Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin