~ 21 KACAU 2 ~

1.4K 137 12
                                    

Pakabar brey?

Masih ngikutin cerita ini?

Tinggalkan jejak

Kalian team Au atau wp?

Kalau suka share cerita ini ke bestie bestie kalian

Double up😉

A lot of scary things, don't be one of them

_______________

_______

__

Happy reading
Tandai typo

Tangisan seorang gadis pecah melihat kakaknya yang berada beberapa meter didepannya bersimpuh lutut tak bergeming ditempatnya meski berulang kali dihujami pukulan oleh beberapa anggota geng Triox

Gadis yang tak lain adalah Aletta memberontak kuat dikursi dengan tangan terikat tali baja tak ketinggalan juga satu anggota Triox lainnya yang menjaganya dengan menodongkan sebuah pistol tepat dikepalanya membuat Xander mau tak mau harus diam menerima perlakuan mereka kalau tidak mau hal buruk terjadi pada Aletta

"Bang Xander pergii!" Perintah Aletta berderai air mata. Sungguh ia tak tega melihat keadaan kakaknya yang begitu memprihatinkan wajahnya lebam sana sini bahkan pelipis dan bibirnya mengalami sobek hingga mengucurlah darah segar disana

Xander tersenyum tipis sembari menggeleng pelan seakan memberi tahu Aletta kalau dia baik baik saja

"Bajingan! Lepasin gue brengsek." Berontak Aletta, masa bodo dengan tangannya yang lecet lecet akibat kekangan tali baja itu ia hanya ingin ini cepat berakhir

Dengan sekali tarikan dirambutnya wajah Aletta dipaksa untuk mendongak hingga membuat gadis itu meringis kesakitan "Diem lo!"

Tangan Xander mengepal kuat, siapa yang bilang dia akan tetap diam jika ia melihat hal itu?

Hanya dengan beberapa pukulan saja ia berhasil keluar dari kukungan orang orang itu namun langkahnya kembali terhenti saat pemuda yang mengawasi Aletta kembali berujar "Selangkah lo maju adek lo habis ditangan gue" ancamnya

Tak berselang lama setelah ucapan pemuda itu keluar dari segala penjuru tempat Aletta disekap muncullah sekumpulan anggota geng Rovier disana membuat orang orang yang ada disana kalang kabut melihat jumlah para inti geng Rovier itu tak bisa dikatakan sedikit

"Sorry bos telat macet soalnya" ucap Diego

Bunyi gaduh akibat perkelahian kembali terjadi seakan menjadi alunan musik pada ruangan itu

Tang..tang..

"Rasain rasain gepeng lu" Diego tanpa ampun memukul siapa saja yang mendekatinya

"Makan noh panci emak gue"

Walau dalam situasi genting seperti itu masih saja ada tingkah nyeleneh dari Diego yang mampu membuat yang lainnya tertawa padahal suday berulang kali markas Rovier dipergok emak Diego yang mengoceh tujuh hari tujuh malam karena panci pancinya habis dijadikan senjata tawuran oleh anak sengkleknya itu

Xander (End) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora