~ 38 KELUAR ~

946 81 2
                                    

Pakabar brey?

Masih ngikutin cerita ini

Share ke teman teman kalian kalau suka

Jangan jadi seaders dong ayo vote and komen sebanyak-banyaknya

Happy Reading
Tandai typo

___________________

_________

__

Cinta datang tanpa alasan namun kenapa jika telah pergi perlu beribu alasan untuk menjelaskan nya?

Brak

"Gue bilang juga apa?!! "

"Nggak mungkin tuh cowok nembak kalau nggak ada niatan terselubung nya" ucap Zey menggebu gebu

Mereka bertiga Kiara,Syera dan juga Zey berada di luar kelasnya menonton sebuah video yang ada di HP Kiara setelah Gadis itu memindahkan file yang ada di flashdisk yang diberikan Xander kemarin padanya.

Bukan hanya sekali mereka menonton video tak biasa itu. Video itu seperti menunjukkan hasil kamera CCTV di mana seorang pemuda ber Slayer hitam tengah mengeluarkan korban kecelakaan maut yang berada di mobil terbalik di aspal.

Awalnya Kiara ragu, namun setelah berulang kali menontonnya Ia yakin Pemuda ber slayer hitam itu adalah Xander sedang sedang yang tengah ditolongnya itu adalah keluarganya sendiri.

Pantas saja saat pertama kali menatap mata Xander ada yang berbeda yang ia rasakan. Namun Apa tujuan pemuda itu memberikan video itu padanya?

"Yaudah itu alesannya" bela syera

"Lagian kan disini nggak nunjukin kalau Xander yang nabrak. Dia cuman nolongin"

Zey melipat tangannya di dada, tidak habis pikir dengan temannya satu ini.

"Lo nggak liat noh motor Xander juga hancur? Jelas lah dia bersangkutan dengan kecelakaan itu" balas Zey berhasil membuat syera skakmat

Sekalipun sekarang kiara hanya diam tanpa berkomentar, percayalah kalau hatinya baru saja membenarkan apa yang diucapkan zey barusan.

Rasanya seperti teriris sesuatu ketika hal ini baru ia ketahui setelah lama menjalin hubungan dengan pemuda itu. Kenapa Xander menyembunyikan informasi tentang kematian orang tuanya?

"EDGAR DIEGO BAYAR DULU!! "

"Diego itu bakwan guee"

Bukan hanya Kiara dkk yang berbalik menonton kejadian tiba-tiba itu, di mana Dua siswa dengan beberapa gorengan di tangannya saling kejar mengejar dengan penjaga kantin yang masih lengkap membawa sendok penggorengannya siap menabok kedua siswa itu.

"Edgarong buruan! Bu Anjeng ngejar tuh" panik Diego

"Ajeng woi Ajeng astagfirullah"

Xander, Kenzo, dan Verren  yang tadinya juga bersama mereka memilih berjalan santai di belakang menikmati tontonan gratis itu, toh mereka nggak ikutan.

Xander (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang