22

1.3K 197 0
                                    

Sebagai seorang pengusaha kaya raya di kota F, sudah sewajarnya bagi Chen Fei untuk mengundang banyak pengusaha lainnya dari kota-kota tetangga.

Hampir semua orang yang ada di dalam aula pelelangan adalah orang-orang yang sangat berpengaruh dengan kekayaan atau kekuatan politik yang besar. Mayoritas pengusaha adalah laki-laki, dan mereka semua terus memperhatikan Meng Fei yang dengan anggunnya duduk di salah satu kursi yang sudah tersedia di sana.

Beberapa diantara mereka adalah generasi kedua orang kaya, yang usianya masih dikisaran 20 tahunan. Mereka tanpa ragu langsung mendekati Meng Fei yang meminum perasan jeruk ditangannya.

Saat Meng Fei melihat tiga pemuda datang menghampirinya, dia sedikit gugup, namun dia berusaha untuk menutupi kegugupan itu. Bagaimanapun ini adalah pertama kalinya dia menghadiri acara orang-orang kaya, sudah seharusnya dia yang tidak pernah memimpikan hal ini sedikit gugup ketika berada di tengah-tengah kumpulan orang-orang kaya.

Ya meskipun dirinya sendiri punya banyak uang, tapi dia tidak menganggap dirinya sendiri orang kaya.

Salah satu dari ketiga pria itu menyapa Meng Fei terlebih dahulu, "hai, sepertinya ini pertama kalinya aku melihatmu? Bolehkah aku mengetahui namamu?"

Meng Fei membalas sapaan pemuda itu dengan singkat, "nama margaku Meng, dan seperti yang kau katakan, ini adalah pertama kalinya aku menghadiri acara seperti ini."

Ketiga pemuda itu saling menatap sambil menganggukkan kepala mereka barengan, pria berambut pirang kemudian berkata, "pantas saja. Nona Meng, jika kau tidak keberatan, bolehkah aku menemani nona Meng? Sepertinya nona Meng datang ke sini sendirian..."

Meng Fei ingin menolak, tapi dia sama sekali tidak merasakan niat buruk dari ketiga pemuda itu jadi dia menganggukkan kepalanya ringan, "tidak masalah. Silahkan duduk..."

"Baiklah, kalau begitu kami tidak akan sungkan. Sebelum itu, aku akan memperkenalkan diriku. Aku Liu Wen, dan ini kedua temanku, Hong Bin dan Fu Ming," ujar pemuda berambut pirang yang namanya adalah Liu Wen.

"Senang bertemu dengan kalian..." balas Meng Fei dengan sopan.

Liu Wen di kenal sebagai playboy di kota F. Semua gadis yang berasal dari kalangan atas pasti sudah merasakan bagaimana berhubungan dengan Liu Wen, pria tampan dengan fitur wajah gaya baratnya membuatnya terlihat menawan dan menarik perhatian para gadis.

Meskipun Hong Bin dan Fu Ming tidak setampan Liu Wen, mereka masih memiliki daya tariknya sendiri. Ada banyak gadis juga yang ingin berpacaran dengan mereka, tapi sayangnya kedua teman Liu Wen itu sangat berbanding terbalik dengan Liu Wen sendiri. Baik Hong Bin atau Fu Ming, keduanya cukup sulit di dekati meski kepribadian mereka terkenal ramah.

Liu Wen yang duduk di sisinya bertanya, "nona Meng, jika aku boleh tahu, tujuan nona datang kemari apa?"

Mendengar itu, Meng Fei sedikit mengangkat kedua alisnya, "tentu saja untuk berpartisipasi dalam pelelangan. Aku dengar tuan Chen hendak melelang tanah milik keluarganya yang ada di pusat kota F, aku berniat untuk membeli tanah itu."

"Kalau begitu aku dengan berat hati harus memberitahu mu kalau keluarga Liu akan memenangkan tanah itu. Tentu saja jika nona Meng memiliki lebih banyak uang daripada keluarga Liu kami, aku tak akan menghentikan mu..."

Sebenarnya Liu Wen sedikit terkejut ketika mendengar Meng Fei akan menawar harga untuk tanah yang Chen Fei lelang. Dia perkirakan harga tanah itu bisa mencapai angka ratusan juta karena lokasi dan kesuburan tanahnya yang baik. Terlebih tanah itu luasnya hampir 930 hektar, luas tanah yang cocok untuk dijadikan real estate atau perumahan.

Kebetulan keluarga Liu bergelut dalam bidang perumahan, jadi Liu Wen hendak memenangkan tanah itu untuk kemajuan bisnis keluarganya.

Meng Fei hanya tersenyum mendengar perkataan Liu Wen, "aku dengan senang hati akan bersaing denganmu, tuan Liu..."

Pewaris Sekte Kuno: Jiwa Sang DewiKde žijí příběhy. Začni objevovat