Pewaris Sekte Kuno: Jiwa Sang Dewi

36

Meng Fei menatap wanita tua di depannya, aura yang dipancarkan oleh wanita tua sangat halus, seperti bunga kapas yang akan berguguran jika tersentuh sedikit saja.

Wanita itu memandang Meng Fei dengan senyuman tipis di wajah keriputnya, "salam hormat, master sekte..." ujarnya lalu menundukkan kepalanya hormat.

"Nenek Jing, tolong jelaskan semua yang terkait dengan perpustakaan sekte kepada master..." ujar Long Xiu meminta wanita tua yang biasa dipanggil Nenek Jing untuk menjelaskan lebih detail terkait dengan Perpustakaan Sekte.

Karena beberapa alasan, hanya Meng Fei seorang yang memasuki perpustakaan sekte, ditemani oleh Nenek Jing. Long Xiu dan yang lainnya menunggu di luar ruangan, tidak ingin mengganggu aktivitas master sekte mereka.

Ada puluhan ribu atau bahkan ratusan ribu buku di dalam ruangan berbentuk lingkaran ini. Luas ruangannya sendiri hampir sama dengan stadion bola nasional yang biasa ditampilkan di televisi. Luar biasa luas.

Rak-rak buku yang menjulang tinggi ke atas dibatasi oleh garis berwarna merah, yang menandakan bahwa rak-rak yang berbatasan dengan garis merah itu tidak tergolong ke dalam buku keterampilan jenis yang sama.

Nenek Jing mengajak Meng Fei berkeliling ruangan, meskipun secara keseluruhan ruang dapat dilihat dengan mata telanjang, Meng Fei tidak bisa melihatnya dengan jelas karena jarak yang cukup jauh.

"Master, biar saya perkenalkan diri saya terlebih dahulu. Saya adalah Penjaga Perpustakaan generasi ke-46, Jing An, master bisa memanggil saya dengan nama langsung atau dengan sebutan Nenek Jing. Saya telah tinggal di dalam perpustakaan selama lima ratus abad. Tidak ada seorangpun di sekte Kuno ini yang mengenal perpustakaan lebih baik daripada saya, hanya mantan master, master besar Nu Shenning yang bisa menyeimbangi pengetahuan saya mengenai perpustakaan sekte. Saya yakin master besar telah memberitahu master bahwa keuntungan paling besar adalah bisa mengakses semua buku di perpustakaan. Itu benar. Semua yang tersimpan di sini bukan keterampilan biasa, keterampilan terendah saja akan dengan mudah dijual dengan harga ribuan Batu Roh tingkat tinggi, yang artinya semua buku yang ada di sini sangatlah berharga. Kesepuluh Pelindung Sekte sendiri telah memilih satu buku setiap orangnya, dan mereka menjadi seorang ahli dalam waktu yang relatif singkat. Meskipun usia mereka di bawah 1.000 tahun."

Nenek Jing menjelaskan dengan rinci apa saja yang ada di dalam perpustakaan sekte. Dia juga memberitahu bahwa setiap tahun, akan ada satu murid jenius sekte yang memasuki perpustakaan, untuk meminjam buku keterampilan yang ada di dalam sana.

Mengetahui bahwa mendapatkan akses ke dalam perpustakaan sangatlah sulit, Meng Fei tidak mengira perpustakaan sekte akan se-berharga itu.

Nenek Jing membawanya ke pojok ruangan yang hanya menyimpan beberapa buku saja, dia berkata, "ini adalah tempat yang jarang dikunjungi oleh orang lain. Bukan karena buku keterampilan disini lemah, tapi sebaliknya, buku yang berjejer ini adalah buku keterampilan tingkat atas. Kesepuluh Pelindung Sekte saja tidak bisa memahami isinya, konon hanya mereka yang menjadi master sekte yang bisa memahaminya. Terbukti dari kecepatan kultivasi master besar Nu yang luar biasa cepatnya. Hanya dalam waktu kurang dari sepuluh tahun, dia berhasil menerobos belenggu fana."

Meng Fei melihat rak buku tinggi di depannya, tapi hanya ada belasan buku keterampilan yang ada di sana. Meng Fei mengambil salah satu buku keterampilan. Bagian atas buku itu sedikit berdebu, menegaskan fakta bahwa hanya ada segelintir orang yang pernah membuka isi buku keterampilan ini.

Dibawah tatapan Nenek Jing, Meng Fei membuka halaman pertama dan apa yang dia lihat selanjutnya adalah halaman kertas kosong berwarna putih kekuningan yang perlahan menunjukkan guratan tulisan Mandarin di atasnya.

Melihat itu, kedua mata Meng Fei berbinar terkejut, "ini luar biasa. Bagaimana bisa ada teknologi semacam ini?"

"Inilah alasan mengapa tidak pernah ada satupun buku keterampilan di perpustakaan ini dicuri, karena buku ini hanya akan menampilkan isinya ketika berada di dalam perpustakaan, jika dibawa keluar tanpa seizinku, lupakan untuk membacanya, buku itu akan langsung menghilang dan kembali ke posisi awal di perpustakaan ini."