58

924 139 1
                                    

"Hei, apakah kau tahu kalau ada seorang pria yang sangat tampan di SMA Zhenhua?"

"Semua orang tahu kalau para pria di SMA Zhenhua memang tampan, kau tidak perlu melebih-lebihkan mereka..."

"Tidak... Bukan itu yang aku maksud. Pria ini benar-benar tampan. Aku dengar dia murid baru di sana. Tunggu sebentar, kau pasti akan terkejut saat melihat fotonya."

"Astaga?! Siapa pria ini? Mengapa dia begitu tampan?"

"Lihat... Apa yang kubilang barusan? Kau pasti akan terkejut setelah melihat fotonya dan ternyata benar saja. Yahh... Itu bisa dimengerti karena pria yang ada di foto ini memang sangat tampan."

"Tunggu sebentar... Jadi maksudmu pria yang ada di foto ini adalah murid baru SMA Zhenhua yang tadi kau katakan padaku? Ah, aku harus bersekolah di SMA Zhenhua setelah lulus dari sini."

"Kau benar, betapa beruntungnya mereka yang sekelas dengan nya. Andai saja dia memiliki sosial media, pengikutnya pasti akan sangat banyak."

Tidak hanya ketampanan Bai Lintian di kagumi oleh para remaja seumurannya, tapi juga beberapa yang lebih muda tertarik pada pesona Bai Lintian. Siapa yang tidak menyukai pria tampan? Hanya orang buta yang tidak menyukainya, itu karena mereka tidak bisa melihat.

Tidak terkecuali dengan SMP Qingzhi. Hampir setiap siswi membicarakan Bai Lintian, lagi dan lagi. Meng Fei yang mendengar itu sepanjang hari hampir bosan karenanya, tapi dia tidak mengatakan apapun.

"Feifei, lihat pria ini. Dia sangat tampan, bukan?" tanya Qiu Ning sambil memperlihatkan foto Bai Lintian kepada Meng Fei.

Meng Fei melihat foto itu sejenak sebelum menghela napas pelan, "dia memang cukup tampan." Meng Fei tidak pernah menyangkal fakta kalau bawahannya memang sangat tampan, pesonanya hanya sedikit lebih rendah dari Long Xiu.

"Ada apa dengan respon mu itu? Kau terlihat biasa saja. Lihatlah siswi lain, mereka begitu antusias membicarakan pria ini, tapi hanya kau yang biasa saja..." ucap Qiu Ning sedikit kecewa. Dia pikir respon Meng Fei akan sama sepertinya, tapi dia salah. Sahabatnya itu bersikap seolah tidak tertarik dengan pria tampan yang baru saja dia tunjukkan.

Bukannya tidak tertarik, hanya saja Meng Fei bertemu dengan Bai Lintian setiap hari. Bahkan jika Bai Lintian memiliki kadar ketampanan yang luar biasa, setelah sering bertemu, rasa kagum itu akan hilang dengan sendirinya.

"Sudahlah, aku tidak ingin membicarakan hal ini dengan mu. Lebih baik aku mengobrol dengan orang lain..." Qiu Ning merajuk dan pergi ke arah Lan Xing.

Tapi sayangnya Lan Xing yang sedang jatuh cinta pada pria lain tidak terlalu menanggapi kekaguman Qiu Ning terhadap Bai Lintian. Sekali lagi itu membuat Qiu Ning kesal.

"Astaga! Ada apa dengan hari ini? Kenapa kalian memperlakukanku seperti ini? Aku hanya ingin membicarakan perihal pria tampan dengan kalian, tidak bisakah kalian menurutinya?"

Hao Ai tiba-tiba datang membawa sekantong makanan ringan serta minuman. "Daripada kau terus memikirkan pria yang tidak kau kenal itu, lebih baik kau memikirkan nilai matematika mu yang terus menurun. Tidak ada manfaatnya membicarakan pria tampan itu, seperti kau akan menjadi pacarnya saja."

Selama ujian terakhir, nilai matematika Qiu Ning memang sedikit menurun, meski nilai nya masih di atas rata-rata, dia hanya mendapatkan 87 poin sedangkan dia biasanya mendapatkan nilai di atas 90 poin.

"Aku ragu kalian benar-benar sahabatku..." gumam Qiu Ning melirik ketiga dengan mata menyipit.

Sedangkan orang yang menjadi pusat perhatian sendiri tengah berada di kelasnya sambil mendengarkan music pop yang baru saja dia unduh kemarin. Ada buku yang cukup tebal di tangannya, dia membaca itu dengan tenang dengan kedua kaki di atas meja.

Pewaris Sekte Kuno: Jiwa Sang DewiWhere stories live. Discover now