31

1.2K 179 0
                                    

Qin Tao langsung menghubungi ayah Ming Tian, memintanya agar lebih baik mendatangi sekolah langsung. Dia juga mengatakan kalau ada sesuatu yang ingin Meng Fei bicarakan dengannya.

Begitu juga dengan Meng Fei, dia meminta ibunya untuk datang ke sekolah diantar oleh supirnya. Ibunya bertanya mengapa dia harus pergi ke sana, dia berasumsi ada rapat mendadak antar orang tua atau sejenisnya, tapi Meng Fei hanya memberikan jawaban semu yang tidak memuaskan Meng Qi.

Ayah Ming Tian meskipun enggan, akhirnya memutuskan untuk mendatangi sekolah anak keduanya. Dia sudah cukup kesal karena beberapa hal di perusahaan tidak berjalan sesuai rencananya, dan sekarang sekolah meminta dirinya untuk hadir. Terlebih kemarin malam, Ming Tian menyebabkan kericuhan di pedesaan, membuat banyak rumah terbakar.

Jika kabar seorang anak direktur Ming Group melakukan kekacauan besar, reputasi perusahaan bisa hancur dan posisinya akan terancam. Jadi dia harus membungkam mulut semua orang yang melihat itu dengan uang yang jumlahnya tidak sedikit. Semalam Qiu Zhen juga memberitahu Meng Fei mengenai hal itu, Ming Group memberikan kompensasi berupa uang sebesar 1 juta yuan untuk setiap rumah yang terbakar. Harga yang terbilang tinggi untuk rumah di pedesaan.

Meng Fei juga meminta Lu Suming untuk datang. Ibunya datang sebagai walinya, dan ibunya tidak akan bisa menang berdebat melawan ayah Ming Tian. Jadi dia akan membawa asisten pribadinya, sebelum itu dia meminta izin Qin Tao dan kepala sekolah itu mengizinkannya.

"Lu Suming, datang ke kantor kepala sekolahku sekarang," perintahnya dengan nada tegas.

Di seberang sana Lu Suming menjawab singkat, "baik, bos!"

Wali kelas Meng Fei memperhatikan profil Meng Fei dari samping, dia telah mengajar gadis remaja itu untuk waktu yang tidak singkat dan dia tahu dengan pasti bagaimana Meng Fei bersikap di sekolah. Meng Fei selalu menuruti perintah orang lain, dia cenderung hanya memiliki segelintir teman dan sering dijadikan bahan olokan.

Awalnya dia mengira Meng Fei adalah gadis yang lemah, selalu saja ada rumor terdengar mengenai pembulian di kelasnya, tapi dia tidak menindaklanjutinya. Atau lebih tepatnya, dia enggan melakukannya. Orang-orang yang terlibat bermasalah dengan Meng Fei adalah murid yang memiliki latar belakang kuat. Mengganggu nona muda atau tuan muda keluarga kaya, jelas bukan pilihan yang bijak menurutnya.

Tapi begitu dia melihat sekarang, pemikiran tentang Meng Fei gadis yang lemah hilang seketika. Seolah semua asumsi itu meleset ke arah yang yang salah, atau dia memang salah berasumsi sejak awal. Meng Fei dengan percaya dirinya menunggu kedatangan tuan Ming, direktur utama Ming Group. Meskipun dia mendengar bahwa Meng Fei telah menjadi orang berada baru-baru ini, dia pikir mustahil bagi Meng Fei bisa mengalahkan kekuasaan Ming Group.

Tapi yang terlihat terkadang bukan yang sebenarnya, kan?

Setelah menunggu selusin menit, dua kendaraan mewah datang berurutan. Kedua mobil itu adalah milik Meng Qi dan Lu Suming. Ketika Lu Suming melihat sosok ibu master sekte datang diwaktu yang sama dengannya, dia menatap hormat ke arahnya saat kedua pasang mata itu bertatapan. Meng Qi juga merasa pria tampan yang datang bersama dengannya, adalah orang yang baik.

Tidak lama kemudian, mobil tuan Ming tiba. Ming Yao turun ditemani oleh seorang pria yang beberapa tahun lebih muda darinya. Sekilas semua orang yang melihat itu tahu kalau pria berusia awal 30 itu adalah asisten pribadi Ming Shen.

Kedatangan tiga mobil mewah membuat para siswa yang ada di luar kelas terkagum-kagum. Apalagi Aston Martin milik Lu Suming, model yang sangat disukai oleh para pemuda.

Ketiganya berjalan terpaut jarak yang tidak terlalu jauh, ke ruangan yang sama. Kantor Kepala Sekolah.

Ming Yao yang berjalan di belakang Meng Qi, menatap Meng Qi dan Lu Suming bergantian. Tapi dia tidak memikirkannya lebih lanjut dan memasuki ruangan Qin Tao bersamaan.

Pewaris Sekte Kuno: Jiwa Sang DewiWhere stories live. Discover now