55

942 158 2
                                    

Sedetik kemudian, semua orang yang menghadiri pesta klan Mo melihat ratusan benang petir menghantam bumi. Suara ledakan nyaring bergema ke seluruh kediaman klan Mo, memperingatkan orang-orang yang ada di sekitar untuk menjauh dari klan Mo.

Meng Fei sebagai pusat pengendali semua itu terkejut.

Astaga! Padahal dia hanya mengeluarkan sedikit kekuatannya, dia hanya menunjukkan jarinya ke depan dan ratusan benang petir seketika turun dari langit karenanya? Hei, apa ini tidak terlalu berlebihan?

"Lari!"

"Klan Mo sialan! Padahal mereka yang menyinggung sosok kuat itu, tapi kenapa kita juga yang kena!"

"Mulai hari ini, hubungan bisnis kami dengan klan Mo sudah berakhir!"

"Pantatku! Tolong pantatku terbakar!"

Mo Feng selaku kepala Klan Mo, keluar dari ruangannya dan terbang menuju Meng Fei. Dia dengan tenang menundukkan kepalanya sedikit saat menatap gadis remaja di depannya, "salam Dewi, saya adalah kepala Klan Mo. Jika Dewi memiliki masalah dengan klan Mo, Dewi bisa membicarakannya dengan saya. Ada banyak nyawa yang tidak berdosa di kediaman klan Mo, tidak seharusnya Dewi begitu tidak berperasaan..."

Mo Feng berusaha untuk menghentikan aksi mengerikan Meng Fei. Serangan ratusan benang petir sama sekali tidak bisa dianggap lelucon, dalam beberapa menit, kediaman klan Mo miliknya bisa hancur menjadi reruntuhan.

Meng Fei menatap pria paruh baya dengan sepasang tanduk kecil di kepalanya. "Tandukmu seperti tanduk anak sapi..." ujarnya tiba-tiba.

Mendengar itu, wajah Mo Feng langsung memerah. Sudah rahasia umum bahwa menyinggung ukuran tanduk Mo Feng dianggap tabu, karena Mo Feng bisa saja memenggal kepala mereka.

Jika seseorang bertanya apa kekurangan Mo Feng, maka jawabannya adalah ukuran tanduknya yang sedikit lebih kecil dibandingkan dengan tanduk normal anggota klan Mo. Dibalik rasa hormat semua anggota klan Mo dan orang lain, ada ratusan orang kehilangan nyawanya hanya karena menertawakan ukuran tanduknya.

Dan sekarang gadis bak Dewi itu membicarakan ukuran tanduk Mo Feng dengan sangat lugas, seolah dia hanya terfokus pada ukuran tanduk Mo Feng semenjak Mo Feng terlihat di matanya.

Meng Fei sama sekali tidak peduli dengan perkataan Mo Feng, sebaliknya, dia berusaha untuk mengendalikan kekuatannya. Dia khawatir jika dia tidak sengaja mengulurkan tangannya ke orang yang sangat dia benci, orang itu akan langsung menjadi bubuk abu seketika.

Sekali lagi dia melemparkan serangan petir yang menghantam langsung kediaman Klan Mo. Mo Feng di sisi lain wajahnya semakin mengeras, ini adalah pertama kalinya dia diacuhkan oleh orang lain, terlebih orang lain itu ratusan tahun lebih muda darinya.

"Jika Dewi terus bersikap seperti ini, maka saya tidak memiliki pilihan lain..."

Tiba-tiba saja seluruh aura Mo Feng meningkat drastis. Ada lingkaran sembilan lingkaran halo mengelilingi tubuhnya bersamaan dengan siluet seekor burung gagak raksasa di belakang punggungnya.

Kedua mata Meng Fei berbinar saat melihat pemandangan menakjubkan di depannya. Ini adalah kesempatan yang tidak akan pernah dia sia-sia kan. Dia bisa mengeluarkan semuanya tanpa khawatir apapun, baginya, ini adalah kebebasan.

"Gagak Neraka Kegelapan!" teriak Mo Feng. Siluet gagak raksasa yang terbang di belakang punggungnya melesat dengan kecepatan tinggi ke arah Meng Fei.

Lu Suming di sisi lain langsung siap untuk melemparkan serangannya jikalau Master Sekte-nya menghadapi bahaya. Namun dia melihat ekspresi Meng Fei masih setenang biasanya, tidak ada riak emosi ketakutan sama sekali.

Pewaris Sekte Kuno: Jiwa Sang DewiWhere stories live. Discover now