41

1.1K 151 0
                                    

Kali ini Lu Suming maupun Meng Fei membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelidiki Geng Empat Arah. Entah siapa yang menjadi penjaga keamanan di empat geng itu, tapi yang pasti dia adalah orang yang handal. Bahkan orang sekelas Meng Fei yang dapat dianggap sebagai hacker saja sulit untuk meretas informasi Geng Empat Arah.

Meng Fei tidak berani menyebut dirinya sebagai hacker terhebat di dunia. Masih ada banyak orang di luaran sana yang keahlian meretasnya lebih hebat dari dirinya, hanya saja keberadaan mereka tertutup dan tidak ingin mengekspos diri mereka sendiri ke dunia luar.

Pada akhirnya dia menyerahkan sepenuhnya tugas penyelidikan kepada Lu Suming, hanya orang-orang seperti asistennya itu yang bisa menyelesaikan semuanya tanpa masalah. Baik koneksi maupun relasi, Lu Suming adalah rajanya.

Dua hari berlalu begitu cepat, Hao Na masih dirawat di rumah sakit, namun keadaannya sekarang jauh lebih baik. Ruam di wajahnya juga mulai memudar, serta kondisi mentalnya sudah tenang.

Meng Fei dan tiga sahabatnya berada di kantin sekolah yang ramai pengunjung, mereka menyantap hidangan berat di depan mereka diselingi dengan canda ria.

Lan Xing menyeruput jus jeruknya, dia berkata, "besok kita akan pergi karyawisata! Bagaimana kalau hari ini kita membeli cemilan untuk besok diperjalanan?"

Acara sekolah yang paling dinantikan oleh para siswa kelas tiga adalah karyawisata. Mereka berpergian ke luar kota bersama teman-teman mereka, hal yang jarang mereka lakukan dihari-hari biasa. Tidak hanya itu, biasanya akan ada keseruan lain selama karyawisata.

Lan Xing adalah orang yang suka berpergian, begitu juga dengan Hao Ai. Qiu Ning di sisi lain lebih suka diam di rumah, kalaupun dia harus berpergian, dia akan mencari tempat yang sepi. Teman Meng Fei yang satu ini memang orang yang lebih suka menyendiri. Itu juga alasan kenapa Qiu Ning hanya berteman dengan sedikit orang.

Mendengar usulan itu, Meng Fei, Hao Ai dan Qiu Ning menganggukkan kepalanya setuju. Meng Fei dan Qiu Ning sudah pergi berbelanja sebenarnya minggu kemarin, tapi tidak ada salahnya menghabiskan waktu bersama ketiga sahabatnya.

"Ide bagus. Ada yang harus aku beli juga untuk Nana, dia ingin apel segar katanya. Aku akan membelinya di supermarket nanti," ujar Hao Ai memikirkan adiknya.

"Akhirnya kita akan pergi karyawisata... Aku sering membaca banyak novel romantis, dan biasanya cinta akan bersemi ketika karyawisata sekolah tiba," ucap Lan Xing membayangkan adegan romantis dirinya dengan pria yang di sukainya.

Melihat itu, Qiu Ning memukul punggung Lan Xing pelan, "yang ada di pikiranmu hanya masalah percintaan melulu. Memangnya orang yang kau sukai ingin didekati oleh orang sepertimu? Aku turut prihatin untuk calon pacarnya kelak."

"Kau... Heh, Ningning, lihat saja nanti, aku akan menggandeng seorang pria tampan ke depanmu nanti!" Balas Lan Xing geram, menolak diremehkan.

Qiu Ning mengangkat kedua bahunya sebagai balasan, "baiklah, aku pegang kata-katamu itu..."

Seperti remaja pada umumnya, Lan Xing mengagumi salah satu siswa di sekolahnya. Sayangnya ke-populeran pria itu membuatnya merasa inferior, dia tidak mengejar pria itu seperti kebanyakan gadis, dia hanya diam menatap pria itu dari kejauhan. Baginya, itu sudah cukup.

Sore hari tiba, saat itu tepat setelah pulang sekolah, mereka berempat pergi ke pusat perbelanjaan terdekat dijemput oleh Gao Yang seperti biasa. Gao Yang juga sudah mulai membuka dirinya pada ketiga sahabat nona mudanya itu, bagaimanapun hampir setiap hari mereka bertemu dan terkadang mengantar pulang salah satu dari mereka. Akan aneh jika dia masih sedingin biasanya bahkan setelah bertemu beberapa kali.

Sesampainya di pusat perbelanjaan, Meng Fei hanya membeli beberapa cemilan saja dan kebutuhan lainnya. Sedangkan Lan Xing, dia seperti membelanjakan semua uangnya untuk cemilan. Terbukti dari troli yang didorongnya penuh dengan makanan. Hao Ai masih memilih buah-buahan, lebih tepatnya memilih apel mana yang paling segar yang akan dia berikan kepada adiknya nanti. Qiu Ning sama seperti Meng Fei, membeli cemilan secukupnya.

Pewaris Sekte Kuno: Jiwa Sang DewiWhere stories live. Discover now