40

1.2K 167 0
                                    

Di kota B yang luas, terdapat empat geng terkenal di setiap wilayahnya, Geng Empat Arah, perkumpulan geng besar yang ditakuti oleh banyak orang, termasuk para pebisnis.

Geng Barat dikatakan beroperasi pada bagian bisnis, Geng Timur lebih berfokus pada bisnis gelap, berbeda dengan Geng Barat. Sedangkan dua geng lainnya, Geng Utara dah Geng Selatan, lebih memilih untuk menampung mereka yang ingin menjadi bagian dari mereka. Pada dasarnya dua geng terakhir berfokus pada perekrutan anggota.

Sekilas ke empat geng besar ini terlihat saling berhubungan, tapi nyatanya tidak demikian. Konflik internal menyebabkan ke empat geng besar ini terpencar, meski begitu, tujuan utama mereka sama, melindungi kota B dari segala bahaya.

Bagaimanapun kota B adalah wilayah kekuasaan mereka, hancurnya kota B yang berarti Geng Empat Arah akan menghilang.

Geng Timur, nama organisasi yang menaungi sekelompok orang berbadan besar yang kemarin terkapar lemah di dalam gedung tua. Sebagai salah satu dari empat geng besar di kota B, mengalami kekalahan sama saja dengan memakan kotoran.

"Brengsek! Orang yang kemarin melawan kita sangat kuat, tapi mengapa kita tidak mendengar apapun tentangnya? Dengan level pertarungan setinggi itu, dia mungkin setara dengan 'big bos'."

Pria bertelanjang dada dibaluti dengan perban yang melilit pinggangnya merenggut kesal karena mengingat kejadian semalam. Dia bukanlah orang yang tidak terkalahkan, tapi bukan berarti dia orang yang mudah dikalahkan. Seingatnya, hanya 'big bos' seorang yang bisa menumbangkannya dalam sekali serang.

"Bos, apa yang harus kita lakukan?" tanya pria botak yang kondisinya tidak lebih baik daripada 'bos' itu. Lehernya serta tiga tulang rusuknya patah, membuatnya sulit untuk bergerak bebas.

'Bos' mendelik menatap anak buahnya yang tak becus, "apa maksudmu? Tentu saja kita harus melaporkan hal ini pada 'big bos'! Pria itu begitu kuat sampai aku saja dikalahkan dalam satu serangan, orang semacam itu tidak boleh menjadi bagian dari geng lain, kita harus mendapatkannya..."

Pria itu diam berpikir, akan sangat berbahaya jika orang seperti itu menjadi musuh Geng Timur. Karena hanya ada satu orang yang bisa menandinginya, big bos.

***

Setelah menyelamatkan Hao Na dan sembilan anak lainnya, Meng Fei langsung memanggil ambulance untuk membawa mereka semua ke rumah sakit. Tubuh mereka yang penuh luka dan memar, membuat Meng Fei secara tidak sadar meringis pelan.

Hao Ai di sisi lain marah ketika melihat pipi putih adiknya lebam, namun dia tak bisa berbuat apapun. Lagipula mereka yang sudah melukai adiknya, kini menerima balasannya dari Lu Suming, asisten pribadi sahabatnya, Meng Fei.

Sekarang Hao Na beserta sembilan anak-anak lainnya di rawat di rumah sakit menggunakan fasilitas terbaiknya. Meng Fei menggunakan uangnya sebaik mungkin, Hao Ai juga tidak menolak bantuan yang diberikan oleh sahabatnya.

Hari itu Hao Ai izin untuk tidak masuk sekolah, sedangkan Meng Fei pergi ke sekolah seperti biasa. Hanya saja dia meminta izin untuk pulang lebih cepat, bersama dengan Qiu Ning dan Lan Xing. Alasannya sederhana, karena mereka harus menemani Hao Na, adik Hao Ai, selama di rumah sakit.

"Kenapa kau tidak memberitahu kami kalau Hao Na diculik?!" Lan Xing berteriak kesal kepada Meng Fei mengingat semalam Meng Fei sama sekali tidak memberitahu bahaya yang menimpa adik Hao Ai.

"E-eh itu..." Meng Fei menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. Bingung harus menjawab apa.

"Xing benar! Kau sudah keterlaluan, bagaimanapun Hao Na adalah adiknya Hao Ai, itu berarti Nana adalah adik kita juga. Kau dan Hao Ai sama saja, huh!" Sama seperti Lan Xing, Qiu Ning merenggut dengan wajah kesal.

Pewaris Sekte Kuno: Jiwa Sang DewiWhere stories live. Discover now