Dua tahun berlalu

753 40 187
                                    

Hamparan hijau pematang sawah, menjadi view paling menyegarkan bagi sepasang mata yang tengah melamun di sebuah pondok.

"Sudah dua tahun berlalu, gue merasa ada yang hilang dalam hidup ini. Tapi gue nggak tahu apa itu?" semburat senyum lirih mengiringi hembusan nafasnya yang berat.

"Kamu lagi ngelamunin apa?" tanya seorang pemuda berpenampilan kumal.

"Lagi mikirin caranya bikin pulau ini maju, minimal bisa lancar komunikasi gitu..."

"Kamu kayak ilmuwan saja," pemuda itu terpingkal.

"Kamu nggak bosan tinggal disini?"

"Aku sejak lahir sudah disini, biasa aja tuh! Kamu bosan?"

"Bosan sih enggak! Tapi berasa ada yang hilang, aku nggak tahu itu apa..."

"Hem, mungkin kamu merindukan kota, atau seseorang mungkin?"

"Aku nggak pernah tau apa itu rindu."

"Kamu nggak pernah punya pacar?"

"Entahlah..." senyum tipisnya mengisyaratkan bahwa dia tengah merana.

Dari kejauhan seorang pria datang menghampirinya, "Lex, ayo pulang! Udah kelar ini."

"Lo duluan aja deh, gue lagi malas dirumah!"

"Ayolah, setidaknya gue ada temen kalau Alisa kumat..."

"Gila lo, bini lagi ngidam lo kata kumat!"

"Lagian heran gue, ada ya orang hamil kayak singa bawaannya. Marah mulu! Cape gue..."

"Awas aja lo kalau sampai kedengaran dia, bisa jadi sambel belacan lu!"

Pemuda yang mengobrol bersama Alexa tertawa terbahak-bahak. Namanya Abi, dia seorang pemuda berusia 24 tahun yang hanya menamatkan sekolahnya sampai tingkat pertama. Dia enggan untuk ke tahap menengah atas, karena menurutnya hanya akan sia-sia.

Tinggal di sebuah pulau terpencil tidak akan membuat ijazahnya berguna begitulah yang terlintas dalam pikirannya.

"Pulang sana lu! Nanti Alisa tambah ngamuk!"

"Lo nggak mau pulang?"

"Kagak! Gue masih mau disini, enak ngeliatin padi diterpa hujan."

"Terserah lo deh!" Doni pulang meninggalkan Alexa.

"Doni takut banget ya sama Alisa..." komentar Abi.

"Alisa galak begitu, siapa yang nggak takut."

Hampir tiga jam lamanya Alexa mengobrol bersama Abi. Pemuda itu sangat santun dan rajin bekerja.

"Kamu mau ikut nanti ke acara ulang tahun Ningsih?" tanya Abi.

"Lihatlah nanti, aku nggak tau mau beli kado apa..."

"Bawain aja cabe sekilo."

"Aje gile lu! Masa kadonya cabe?"

"Hahahah...! Dari pada kamu bingung," gelak Abi.

"Dah ah, pulang yuk!"

Rumah Alexa dan Abi lumayan berdekatan. Sebab itu Keluarga Abi bekerja di ladang dan sawah milik para mantan agen Mafia tersebut. Sudah hampir dua tahun mereka menekuni bidang tersebut hanya untuk bertahan hidup di pulau itu.

"Kabarnya Alisa nggak betah ya tinggal disini?" tanya Abi ketika mereka sudah menyusuri pematang sawah menuju jalan pulang.

"Iya, dia minta pulang terus, tapi Doni nggak mau. Dia lebih betah tinggal disini daripada di kota."

Obsession Of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang