Rumor

68 23 129
                                    

Alexa merebahkan tubuhnya di pondok, bukan hal aneh jika gadis itu datang ke ladang hanya itu rebahan semata.

"San, nanti sore Ke arena balap yuk?" ajak Ningsih.

"Memangnya ada balapan lagi?" tanya Alexa.

"Cakra beli motor balap baru, dia mau balas dendam sama cowok itu."

"Oh ya, motor lamanya?"

"Dikasih ke Wahyu."

"Oh," Alexa mengangguk. "Boleh deh!"

Abi langsung menyambar, "Aku nggak mau nganterin kamu lagi..."

"Pelit amat sih!" dengus Alexa.

"Kapok!" jawabnya ketus.

"Kamu minta jemput aja sama Cakra dia pasti mau kok jemput kamu," Ningsih menyunggingkan senyuman.

"Lo mau balapan gitu?" Doni datang membawa setandan pisang.

"Balapan dari Hongkong!" dengus Alexa.

"Nggak usah macam-macam!" Doni memperingati Alexa.

"Lo sudah berani ngancam gue?"

"Selama lo bandel gue nggak segan memberi lo pelajaran."

Seketika Alexa mengumpat, "Anying, lo udah berani kurang ajar sama Bos, hah!"

Mendadak Abi dan Ningsih melongo heran mendengar ucapan Alexa.

Menyadari kondisi tersebut dia langsung meralat ucapannya, "Hahaha, kami biasa bercanda kayak gitu, jangan diambil hati hehe!" Tawa yang terdengar kurang natural itu mengundang pikiran aneh dalam benak kedua orang awam tersebut.

"Hahaha, santai aja. Kita paham kok!" sahut Ningsih tak kalah canggung dari reaksi Alexa tadi.

Dari kejauhan terlihat pria paruh baya sedang terseok memikul satu karung hasil panen menuju pondok mereka. Doni bergegas menghampirinya dan mengambil alih bawaannya.

"Beginilah kalau sudah tua, suka kewalahan membawa beban sedikit aja," celotehnya begitu sampai di pondok.

"Mangkanya pensiun lah pak tua!" sahut Abi.

"Hu, mulutmu itu minta sobek-sobek ya?" selorohnya.

Mereka semua tertawa melihat kekocakan dua beranak itu.

"Beginilah sifat buruk si Abi, kalau Sandra sama Ningsih nanti jadi salah satu mantu. Sudah tau watak jelek dia."

Alexa hanya terkikik geli tanpa ada rasa baper sama sekali, lain halnya dengan Ningsih, gadis itu langsung tersipu malu.

"Dih, Bapak nggak tau aja watak jelek si sandra!" sela Doni. "Mending pilih Ningsih aja deh, dia baik, lemah lembut, sopan lagi. Cocok sama Abi."

"Yang mana aja, yang penting mau diajak hidup susah!" sahut pria tua yang biasa dipanggil Kek Dirman tersebut.

"Nah kalau Sandra nggak bakal cocok diajakin hidup susah! Dia penggila uang paling menyeramkan sejagat raya."

Tanpa dia sadari dari tadi ekspresi Alexa sudah sangat menyeramkan melihat kearahnya.

"Kalau orang mati disini, biaya pemakaman mahal nggak Pak?" tanya Alexa.

"Nggak bayar kok, gratis!" serobot Abi.

"Mantap!" cetus Alexa seraya mendelik sengit kepada Doni. Tak ayal pria itu tertunduk lemas menyesali celotehannya tadi.

"Lo mau ke arena balap 'kan, ntar gue anter deh! Hahaha...!" Ketara sekali bujuk rayu itu hanya untuk menenangkan hati Alexa.

Obsession Of Love Where stories live. Discover now