Iblis kayangan VS Ratu kutub selatan

53 22 184
                                    

"Kenapa kau tak pernah menampakan wujud?"

"Saat itu aku tak mempercayai siapapun meski Rein menjamin kesetiaan Kendi."

"Lalu kenapa kau mau terbuka sama Papi?"

"Karena Demian yang paling logis dalam menyingkapi masalah. Dia berjalan santai tapi mematikan."

"Papi memang luar biasa," Alexa tersenyum lirih.

"Apa kau masih mau menghindar dariku?"

"Aku mau bercinta denganmu bukan berarti sudah menerimamu!"

"Kau akan menerimaku cepat atau lambat! Karena aku tau cuma aku yang kau tuju."

"Kenapa kau melakukan ini padaku?"

"Antara cinta dan obsesi yang paling mutlak kulakukan padamu adalah Ambisi untuk memiliki."

"Hah?" Alexa terhenyak, dia tidak mengerti apa yang dimaksud pemuda itu.

"Dari dulu aku terlalu berambisi untuk segera mengikatmu, tapi aku belum berhasil menyelesaikan misi. Sampai kerinduan itu terus menghantui, aku terus berjuang untuk bertahan hidup agar bisa secepatnya mendatangimu. Tapi karena ambisi tersebut akhirnya membawaku pada langkah yang salah. Aku malah terjebak oleh keadaan dan berujung mendapat eksekusi mati."

"Kenapa kau begitu berambisi ingin memilikiku?"

"Kau seksi, cantik, pemarah, keras kepala, dan yang paling penting aku membayangkan liukan tubuhmu saat aku berhasil menjamahmu nantinya. Itulah yang kupikirkan saat itu!"

"Dasar mesum!" Alexa menarik bantal lalu mendaratkannya ke wajah Jekey.

Jekey tertawa terbahak-bahak, julukan mesum memang cocok ia sandang mengingat nafsunya selalu bergejolak saat berdekatan dengan gadis yang telah diincarnya sejak lama.

"Mau kemana?" tanya Jekey ketika gadis itu sibuk mencari pakaiannya.

"Sofa!" jawabnya ketus.

"Tidurlah disini! Ini perintah!"

"Siap!" Seketika mulutnya langsung tertutup rapat ketika menyadari Jekey tengah mempermainkannya.

Tak pelak pemuda itu terpingkal setengah mati. Bagaimana bisa gadis bengis seperti dia, begitu menggemaskan dimata Jekey.

"I hate you!" dengus Alexa.

"Arigatou gozaimasu!" Tawanya kembali meledak.

"Ish...!" Alexa bersiap beranjak, tapi Jekey menyergapnya lagi. Tak urung babak kedua pun terselesaikan dengan permainan yang lebih memukau dari babak pertama. Kemudian mereka tertidur pulas sampai pagi dengan tubuh polos dan saling memeluk satu sama lain.

Pagi ini Allea sudah sibuk memainkan perannya sebagai koki kawakan yang siap mempersembahkan hidangan santap pagi yang mengesankan.

Alexa turun dengan wajah kusutnya yang khas, "Masak apaan lo?" tanyanya seraya menuang susu hangat yang sudah dibuat oleh Hana.

"Selamat pagi Sahabat gue tersayang..." gurau Hana.

"Aku bahkan lupa bahwa kita adalah sahabat!" dengus Alexa seraya duduk melawan rasa kantuknya.

"Jahat banget sih lo!" dengus Hana.

"Lo sudah punya dia!" tunjuk Alexa ke Allea yang tengah sibuk merajang bawang merah.

Hana terpingkal, "Nantinya lo juga bakal deket sama dia. Cuma memang karena watak kalian yang gak jauh beda, jadi tercipta jarak yang tak kasat mata."

"Cih...! Gue nggak suka liat orang yang meleyot-leyot. Bawa dia kesini cuma nambahi agenda kerjaan aja!" dengus Alexa.

Obsession Of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang