Si Penarik Perhatian

146 24 134
                                    

Tatapan sengit Cakra kepada pemuda tangguh itu, mengisyaratkan kemarahan akan rasa malu dan iri yang menyergap nya atas kekalahan yang dia peroleh hari ini.

"Wajar kamu memang dengan motor seperti itu," cemooh Cakra.

"Gue bisa menang sekalipun menggunakan motor payah lo itu."

Seketika Alexa terkesiap mendengar suara itu "Jekey....!" dia berseru dalam hati, jantungnya seketika bergemuruh, tubuhnya mendadak lemas.

Pemuda itu kemudian membuka helmnya, benar saja pemuda itu adalah orang yang selama ini ingin dilupakan sekaligus dirindukan oleh Alexa.

Tak pelak semua gadis yang berada disana berteriak riuh melihat ketampanan Jekey. Maklum saja di pulau itu sangat sulit mendapati pemandangan seindah itu. Satu-satunya yang terkenal tampan di pulau itu hanya Doni, namun apalah daya mereka yang tidak bisa merebutkan pria itu lantaran sudah berstatus menikah.

Jekey menatap dalam kearah Alexa yang tengah terpaku melihatnya. "Apa kabar Alexa?" sapanya dengan suara berat nan menggoda. Semua mata tertuju kearah gadis itu, bukan main pemandangan fantastis itu, membuat mereka iri.

"Alexa?" Abi mengernyit, "Siapa Alexa?"

"Gue," sahutnya tanpa melepas tatapan sengitnya kearah Jekey.

"Oh, pantes Doni sering manggil kamu lex, aku pikir pelesetan elek..." celotehnya.

"Cih," seringai  Alexa.

Jekey hendak berjalan mendekati gadis itu, tapi tangannya langsung ditarik oleh Cakra, "Buktikan omongan kamu tadi!" sergapnya.

"Gue takut lo bakal malu, mendingan nggak usah!" sahut Jekey dengan senyum mengejek.

"Banyak omong kamu! Bilang saja takut."

"Takut? Kheuh! Takut itu kata langka yang terucap dari mulut gue! Oke, kalau lo maksa. Malu tanggung sendiri!"

Sebelum melanjutkan duel maut dengan Cakra, Jekey menghampiri Alexa. Dia berdiri tepat di depan gadis yang mengarahkan pandangannya ke tempat lain.

"Bentar ya, aku mau meladeni sampah pulau ini dulu." tangannya membingkai wajah Alexa dengan lembut walaupun pada akhirnya Alexa langsung memalingkan wajahnya dengan cepat.

Jekey hanya tersenyum kemudian berlalu menghampiri motor Cakra. Mereka telah melewati garis start, dan menjauh dari pandangan.

Alexa langsung dikerumuni para gadis, dicecar berbagai pertanyaan.

"Kamu kenal sama anak baru itu?"

"Dia siapanya kamu?"

"Nama dia siapa?"

"Apa kamu temennya?"

Bahkan banyak pertanyaan lain yang malas dia dengarkan apalagi menjawabnya. Praktis para paparazi amatit itu harus menelan kekecewaan.

"Pulang yuk!" Alexa mengajak Abi untuk pulang.

"Nanti sih San, lagi seru nih! Kamu nggak mau liat siapa yang menang?" seloroh Ningsih.

"Aku udah tau siapa yang bakal menang..." jawabnya cuek.

"Oh ya? Siapa?" Abi tenhenyak.

"Meskipun dia pake motor payah si Cakra, dia nggak akan kalah!" tukas Alexa.

"Berarti kamu memang kenal dong sama dia?" sela Ningsih.

"Entahlah, aku cuma menerka-nerka dari gayanya." Alexa menarik tangan Abi untuk menghindari kerumunan itu.

"Kamu beneran ngajak pulang?" tanya Abi memastikan.

"Hem..." Angguk Alexa.

"Tapi dia nyuruh kamu nunggu!"

Obsession Of Love Where stories live. Discover now