Ungkapan perasaan Doni

51 19 90
                                    

Seluruh pengawal dikerahkan untuk mencari semua sandera tapi jejak mereka tak ditemukan sama sekali.

"Dimana para sandera itu ditawan?" tanya Rian kepada Abi.

"Kami gak tau, kami cuma dibawa kesini waktu tertangkap mencari Ningsih dan wahyu," Jawab Kirun.

"Sebaiknya kita pulang, kita serahkan semuanya pada polisi." ujar Doni.

"Lapor Bos! Gak ada apapun disini..." ucap Cakra.

"Mereka pasti gak jauh dari hutan ini, nanti kita lanjutkan lagi. Kasian Ryo sudah kehabisan energi." Alexa menatap lirih kepada Hana dan Ryo yang terkulai di dinding.

Hari ini menjadi sejarah kelam bagi mereka. Bagaimana tidak seorang yang mereka kagumi selama adalah sosok yang menyeramkan melebihi monster. Amarah, kebencian dan dendam seketika merasuk jadi satu dalam hati mereka saat ini.

Mereka tetap pulang kerumah Jekey, karena tentunya rumah itu sudah tidak memiliki tuan.

Para pengawal dan Cakra membantu Hana dan team medis untuk mengeluarkan peluru dari tubuh ketiga insan yang seolah tak merasakan sakit pada luka itu. Rasa sakit itu tertutupi oleh penyesalan yang dalam.

Pintu berderat, Alexa masuk kedalam kamar yang menyimpan banyak kenangan antara dia dan Jekey. Dia tersenyum kecil ketika melihat lotion penghilang bekas luka.

"Ngapain sih Ren pake gituan? Udah kayak cewek aja."

"Aku pengen punya wajah mulus kayak Rian."

"Cih! Aku gak suka!"

"Minimal ditipisin, karena aku mau ngajak kamu balik lagi ke Bandung setelah masalah ini selesai."

"Aku gak mau!"

"Ini perintah!"

"Siap!"

Jekey tertawa terbahak-bahak.

"Terus rumah ini gimana?"

"Kita balik lagi setelah kamu lulus Kuliah."

"A... Ren..." Alexa merengek memeluknya dari belakang, bergelayut manja di pundaknya, "Kamu 'kan tau aku gak suka belajar..."

Jekey menyambar pipi Alexa yang menempel di wajahnya dengan kecupan lembut. "Ayolah Sayang, katanya cinta sama aku. Buktiin dong!"

"Tiap malam aku buktiin!"

"Itu bukan bukti tapi nafsu! Aku mau kamu buktikan cintamu dengan mengikuti keinginanku!"

"Entahlah aku pikir-pikir dulu," Alexa melepas rangkulannya sambil bersungut.

"Sayang, anggap aja ini permintaan terakhirku. Maukah kau menyanggupi?"

"Apaan sih kamu! Horor tau gak!"

Jekey menatap Alexa dengan senyum sendu, "Karena aku terlalu mencintaimu, Alexandra. Gadis songong yang selalu mengunyah saat aku berinteraksi dengan Kendi."

"Aku memang pemakan segalanya..." Alexa terpingkal kemudian berpindah kepangkuan Jekey.

"Tapi sekarang jadi kurus..."

"Karena kamu ninggalin aku!" Bibirnya mengerucut dengan raut imutnya.

"Idih! Kamu yang ngusir aku!" Jekey terpingkal.

"Huh!" Alexa bermaksud beranjak dari duduknya. Tapi Jekey segera menyambar dan menyerangnya dengan kecupan bertubi-tubi.

Air mata Alexa tak berhenti mengalir mengingat kenangan manis selama dia tinggal di rumah itu.

Obsession Of Love Where stories live. Discover now