Bukan sekedar rumor

70 22 120
                                    

Langkah Jekey terhenti di sebuah warung kopi ala kadarnya, bangunan kios yang khas seperti yang ada di pasar. Perlahan dia Menurunkan Alexa di sebuah kursi panjang.

"Pesanlah kopi dulu, aku cari air dulu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Pesanlah kopi dulu, aku cari air dulu."

Alexa hanya mengangguk. Terdengar dua orang tengah mengobrol, sesekali menggelinjang kan tubuh karena merasa ngeri.

"Dia nangis meraung-raung, kambingnya habis di makan."

"Kenapa nggak segera ditindak?"

"Polisi udah nyelidiki, tapi belum ada omongan."

Mendengar dua pria paruh baya itu bercerita, Alexa mengajukan pertanyaan, "Dimana kejadiannya Pak?"

"Sudah menyebar, Dek... Sekarang semua orang tutup pintu kalau sudah menjelang petang."

"Kabarnya satu orang anak kecil hilang," Pria itu bergidik.

"Hi-hilang?" Alexa melotot.

"Iya, Dek! Sudah tiga hari belum juga ditemukan."

Pembuluh darahnya terasa menyempit, ingin rasanya ia menyusul Alisa dan Doni. Tapi dia berfikir bagaimana dengan nasib rumah dan kadang beserta sawah mereka.

"Kabarnya, ada Detective dari kota yang lagi menyelidiki," sambung pria bertubuh kurus.

Alexa kembali tertarik dengan pembahasan mereka, "Siapa nama Detective itu, Pak?"

"Ren─ apa gitu..." jawab pria itu.

Mata Alexa membulat sempurna, sekelebat perasaan takut akan keselamatan Jekey menyeruak dalam hatinya. "Kenapa dia harus turun tangan, apa dia sudah beralih profesi jadi pawang setan?" Sampai Jekey mencuci kakinya pun dia tetep dalam posisi termangu.

"Loh, kopinya mana Sayang?" suara Jekey mengagetkan dia, "Apa Ren?" tanyanya, sampai dia lupa kalau mereka dalam hubungan yang tidak baik.

Jekey terhenyak dengan alis terangkat sempurna, beberapa detik lalu dia sempat merasa di awang-awang. Namun seketika kembali sendu waktu Alexa meralat, "Ah sorry, gue lagi melamun tadi," ujarnya mengerjapkan mata.

Jekey memesan dua cangkir kopi instan, mereka duduk dengan mode hening yang terasa amat canggung bagi keduanya. Setelah sakit di kaki Alexa berhasil di atasinya, gadis itu bangkit dari bangku.

"Pulang?" Gaya bicara Jekey tak selugas tadi, hatinya masih merasa pilu menerima kekecewaan atas harapan yang harus melayang dalam hitungan detik. Bahkan dengan kondisi Alexa yang seharusnya membuat dia terkekeh, tak sedikitpun dia memiliki nafsu untuk tertawa.

Di dekat gapura menuju Desa mereka, terlihat Wahyu tengah sibuk tertunduk di semak-semak seperti mencari sesuatu. Jekey menepikan motornya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Obsession Of Love Where stories live. Discover now