Harga mati

65 22 132
                                    

Doni terkejut melihat Jekey duduk lesehan dilantai. Baru saja dia ingin menegur, tapi Jekey langsung menempelkan jari telunjuk ke bibirnya.

Doni menarik tangan Jekey menyeretnya ke halaman belakang. "Bantu gue bujuk Alisa," pinta Doni.

"Terus siapa yang bantu gue bujuk Alexa?"

"Dia bilang lo harus nunggu!" sanggah Doni.

"Dia nyuruh lo!" balas Jekey.

"Sama aja bego!"

Jekey mendengus, "Apa yang harus gue lakuin?"

"Tolong bujuk Alisa supaya nggak pergi," Doni mengulang permintaannya.

Jekey menggaruk rambutnya, "Membujuk dia sama aja lo buat dia semakin tertekan, solusinya  cuma satu."

"Apa?"

"Lo ikut dia pulang," usul Jekey.

Doni mengernyitkan dahinya, "Apa nggak ada solusi yang lebih baik gitu?"

"Dengan membujuk dia sama aja lo nggak bener-bener menyesal sudah melakukan kesalahan ke dia. Biarin dia pulang, lo ikuti kemanapun dia pergi, dengan begitu dia bakal merasa kalau lo bener-bener takut kehilangan dia."

Doni berfikir sejenak kemudian berkata, "Okelah! Gue udah nggak peduli tentang apapun lagi selain dia dan anak kami."

Jekey mengangguk seraya memajukan bibir bawahnya, "Good!" ucapnya kemudian.

"Kabari gue kalau dia sudah mau berangkat," pinta Doni.

"Besok!"

"What?" Doni terkejut bukan kepalang, "Besok?!"

"Dia bilang sih gitu, sebab itu gue nyuruh lo nemenin dia tadi malam."

"Kok lo nggak bilang sih dari kemaren?"

"Dasar otak udang!" Jekey mendengus kesal kemudian masuk kedalam rumah.

"Sialan lo! Bisa-bisanya lo nggak ngasih tau kalau dia mau pulang."

"Dia nggak bilang ke gue, tapi dia cerita sama pembantu gue!" tutur Jekey seraya duduk menatap nasi goreng buatannya yang sudah dingin.

"Oh ya?"

"Lo pikir deh! Kalau gue bilang ke elo kemarin, yakin lo nggak bakal ngamuk?"

Doni berpikir sejenak, "Iya juga sih," desah Doni.

"Pastilah, lo bakal grasak-grusuk nyamperin dia ke rumah gue terus marah-marah."

"Ah, gue baru sadar..." sesalnya.

"Belum terlambat buat memperbaiki kesalahan! Ikuti saran gue, lo nggak bakal nyesel."

"Oke! Gue bakal menemukan jalan yang tepat!" tekad Doni dengan mata menyala.

Jekey terpingkal melihat tingkahnya itu, "Semangat!"

Dengan cepat dia mengangguk, "Semangat!"

"Gue mau ke dusun sebelah malam ini, lo di rumah 'kan?"

"Gue─" ucapan Doni langsung dipotong Jekey "Ada yang nggak beres di sana."

Doni ternganga, "Maksud lo?"

"Rumor itu, sebenernya gue sudah lama tau," sahut Jekey.

"Jadi beneran ada?" Doni mendadak bergidik ngeri.

"Hem..."

"Serius lo?"

"Bener-bener dimakan, tapi bukan oleh binatang buas. Sama persis dengan beberapa pendapat yang sempet gue dengar."

Obsession Of Love Where stories live. Discover now