Bab 7 acara perburuan

450 107 11
                                    

_𝖘𝖊𝖑𝖆𝖒𝖆𝖙 𝖒𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆_

Keesokan paginya Natya tengah duduk dibangku khusus kerajaannya, tepat dibagian outdoor istana Ventera. Tentunya bersama dayang pribadinya yang membawakan perlengkapan berburu, juga ditemani Selir Gia dan Raja yang juga akan mengikuti acara berburu tersebut.

"Kau sudah siap Rubliena?" Raja Snothy yang sedang memegang busur untuk memastikan busurnya dapat digunakan dengan baik.

"Tidak tahu." Natya menjawab datar, memandangi busur Raja yang sedang dicek. 

Raja yang mendengar jawaban ragu-ragu dari anaknya membuatnya heran, pandangannya beralih kearah putrinya. "Tidak seperti biasanya kau mengatakan itu anakku, bukankah kau selalu bersemangat untuk acara ini, mengapa sekarang tidak?"

"Entahlah Ayah." Mana mungkin Natya akan mengatakan bahwa dirinya tidak bisa memanah, atau mengatakan 'aku bukan Rubliena anakmu,' sungguh kalimat itu tidak akan dia katakan pada Raja. Ditambah lagi selir Gia yang menatapnya dengan senyuman, sangat membuatnya risih dan ingin menyingkirkan dia secepatnya.

"Sudahlah yang mulia, mungkin putri kelelahan setelah dansa semalam dengan pangeran Victor." Selir Gia menenangkan Raja yang ingin terus mewawancarai putri Rubliena.

Sedangkan Natya hanya terdiam mendapatkan pembelaan, dia tidak suka ada nama Victor dalam pembicaraan selir itu. Tentu saja wanita itu tidak akan berniat baik padanya.

Tak lama, pengumuman untuk semua bangsawan perburuan untuk segera berkumpul ketengah.

Mendapat informasi tersebut, Natya mulai berdiri tak lupa disemangati oleh dayangnya. Senyuman yang mengembang terlihat jelas diwajah Eina "Aku yakin putri akan mendapatkan buruan langka seperti tahun-tahun biasanya dan membuat nama putri makin besar."

Kalimat Eina membuatnya tersenyum kaku. Bagaimana dia bisa melakukannya jika dirinya tak sehebat putri Rubliena asli? Tak mau ambil pusing, Natya segera melangkahkan kakinya menuju tempat berkumpul bersama sang ayah.

Saat berhenti dititik kumpul, Natya merasa heran, Mengapa hanya dirinya seorang yang perempuan? Namun Natya langsung acuh, semoga saja hasilnya tidak mempermalukan dirinya sendiri diacara ini. 

Pemandu acara perburuan segera menjelaskan peraturan kepada para bangsawan yang mengikuti acara. Dan memberikan sebuah kalung kepada para bangsawan satu persatu. "Seperti tahun sebelumnya, perburuan tidak akan dihentikan jika tidak ada yang mendapatkan buruan langka, Jika kalung kalian berbunyi segeralah kembali kemari. Karena kalung itu pertanda selesainya acara berburu." Itulah peraturan terakhir yang dibacakan, Membuat para bangsawan mempersiapkan peralatan yang diperlukan.

"Semangat putri Rubliena!"

Kalimat itu membuat Natya menoleh kearah samping. "Pangeran Victor? Kamu ikut berburu juga?"

"Tentu, ini pertama kalinya aku mengikuti acara berburu di kerajaanku sendiri."

"Semangat juga pangeran Victor, kamu pasti bisa melakukannya," ucap Natya dengan senyuman.

"Aku pasti bisa, tapi aku akan tetap kalah denganmu." Victor menampakkan ekspresi tak percaya diri. "Pasti dirimu lagi yang akan mendapatkan hasil buruan langka."

"Belum tentu, siapa tahu itu keberuntunganmu." Natya tersenyum mengatakan itu, ya.. karna dirinya juga tidak yakin akan mendapatkan hasil buruan langka seperti raga putri yang dia tempati ini.

Setelah semua bangsawan menyiapkan perlengkapan buruan suara tembakan mulai terdengar, menandakan acara dimulai. Para bangsawan berbondong-bondong memasuki area hutan didekat kerajaan tersebut dengan berpencar mencari buruannya secara individu.

Cahaya Transmigrasi✓حيث تعيش القصص. اكتشف الآن