Bab 51 pertempuran

153 30 14
                                    

_𝖘𝖊𝖑𝖆𝖒𝖆𝖙 𝖒𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆_

Saat pertarungan masih berlangsung semua rekan timnya sangat terlihat mahir dalam medan pertempuran ini. Hingga mendominasi pertarungan, Walaupun kalah jumlah.

Putri Kiara juga tidak kalah sadis mengalahkan mereka, walaupun terlihat biasa saja, namun sekali ia melewati mereka, tubuh makhluk itu seketika terbelah menjadi dua. Jangan tanyakan mengapa itu bisa terjadi! karena semua rekan tim tidak dapat melihat dengan jelas bagaimana cara pertarungan Putri Kiara. Mereka terlalu sibuk dengan cara pertarungan mereka masing-masing serta melindungi rekan timnya yang dalam bahaya, serta kecepatan putri Kiara terlihat seperti sekelebatan bayangan dimata mereka.

Pangeran Victor dan Eina saling membantu satu sama lain, bukan karena Pangeran Victor peka terhadap Eina. Namun lelaki itu tidak ingin dayang pribadi dari calon istrinya terluka karena pertarungan ini. Seandainya itu terjadi, sudah dipastikan calon istrinya akan bersedih.

Mereka semua masih difokuskan dengan pertarungan yang perbandingannya sangat berbeda. Walaupun sudah banyak makhluk yang tumbang, makhluk tersebut seperti tidak ada habisnya, makhluk itu terus saja menyerang ke arah mereka. Hingga Natya kewalahan, ia sebelumnya tidak pernah merasakan yang namanya pertarungan sehebat ini. Ditambah lagi Natya baru mempelajari ilmu pertarungan dan perpedangan.

Banyak makhluk mendekati Natya, membuatnya tersungkur dengan pedang yang terlepas dari tangan, melayang entah kemana.

Makhluk-makhluk itu seketika tahu Natya yang melemah, sehingga kebanyakan dari mereka menyerang wanita itu. Ada yang menggigit bajunya dan mengoyak kakinya. Namun untungnya pakaiannya kali ini cukup terbilang aman, walaupun begitu, jantungnya tetap merasakan dag dig dug saat merasakan dirinya dikeroyok. Bahkan tubuhnya seperti sembako yang direbutkan masyakarat.

Melihat Natya yang sudah dijadikan mainan, Adnan langsung menghentakkan tanah sehingga monster-monster yang mendekati Natya terhempas jauh dari wanita berkulit putih itu. Adnan langsung berlari menuju wanita itu serta melindunginya dari serangan makhluk aneh yang mengelilingi mereka.

Tak berhenti di situ saja, Natya yang masih kelelahan dan merasa kesakitan di bagian tubuhnya, terduduk sejenak di dekat Adnan dengan perlindungan lelaki itu yang menggunakan kekuatan Matter Bender-nya. Baru kali ini ia melihat begitu realistisnya pengalaman yang ia rasakan. Seolah apa yang ia lihat kali ini bagaikan film action yang langsung diterjunkan langsung kepada penonton.

Pertarungan mereka sama sekali tidak terhenti dengan mudah, Adnan yang masih menggunakan kekuatan Matter Bender-nya, melawan mereka semua secara brutal dengan menggerakkan kerak bumi hingga tanah-tanahnya menjulang menghantam para makhluk.

Setelah dirasa wanita di dekatnya merasa lebih tenang, ia melayangkan kembali senjata yang sempat terlepas dari genggaman wanita itu. Hingga senjata itu berada tepat di depan Natya dengan posisi pedang yang masih melayang. Natya benar-benar takjub dengan apa yang ia lihat, Natya menatap Adnan sejenak, namun lelaki itu masih fokus melawan para monster yang terus saja ingin membunuh mereka semua.

Tangannya beralih menggenggam pedang di depannya dengan mantap dan mulai memejamkan matanya sejenak, menguatkan diri sendiri, kemudian bangkit dengan teriakan semangat menumpas semua makhluk-makhluk yang menuju ke arahnya.

Baru sekali tebasan pedang yang ia ayunkan, makhluk tersebut langsung terbelah dan tumbang begitu saja dengan darah yang menyatu dengan tanah. Natya kini tetap berada di belakang Adnan, bekerja sama dengan lelaki campuran serigala itu untuk mengalahkan mereka semua.

Semakin lama tim mereka mendominasi pertarungan, semakin cepat langkah mereka mendekati istana Ratu monster. Pertarungan terus berjalan hingga mereka tidak sadar malam pun telah tiba, dan belum ada satupun tanda-tanda kemenangan pada tim mereka. Putri Kiara, Eina, Adnan, Pangeran Victor, dan Natya masih terus berusaha mengalahkan banyaknya musuh yang menyerang mereka. Memang kesalahan mereka sendiri menyerang di kandang Ratu monster, hingga mereka kewalahan melawan monster yang jumlahnya amat banyak.

Cahaya Transmigrasi✓Where stories live. Discover now