Bab 14 sore yang dingin

298 65 2
                                    

_𝖘𝖊𝖑𝖆𝖒𝖆𝖙 𝖒𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆_

Natya dan pangeran Victor berjalan mengelilingi pasar desa Linblim. Sebagian besar profesi di desa adalah pedagang. Di pasar, semuanya ada, bahkan hal yang paling sulit dicari juga ada disini. Tak heran banyak penduduk luar desa yang datang kesana untuk mencari suatu barang yang langka.

"Oh begitu, apakah itu alasannya kerajaan membuat bangunan rumah di desa ini?" Natya mulai memahami cerita yang diucapkan pangeran Victor.

"Bisa dibilang seperti itu. Beberapa barang langka yang dibutuhkan kerajaan, semuanya hanya ditemukan dipasar ini. Oh ya, kau ingin beli apa untuk dibawa ke rumah?"

"Apa yang tidak ada di rumahmu?" Tanya Nayta balik.

"Di rumahku tidak ada pelayan, tidak ada penjagaan, dan tentunya kita yang akan memasak makanan sendiri." Karena Victor melihat ekspresi heran dari Natya, maka ia segera melanjutkan kalimatnya. "Aku hanya bercanda soal kita memasak sendiri. Biar aku yang memasakkan makanan untukmu."

"Tidak perlu begitu pangeran, eh, maksudku Victor. Biar aku saja yang memaksakan untukmu. Makanan yang tidak pernah kamu makan sebelumnya, bagaimana?" Natya sudah lama tidak memasak, apalagi kalau dirinya tinggal di kerajaan. Para pelayan tidak mengizinkannya menyentuh dapur sedikitpun.

"Memangnya kau bisa memasak?" Ejek pangeran Victor memandang manik biru Rubliena.

"Wah, kamu merendahkanku karena aku putri kerajaan yang selalu dilayani? Hey! aku juga bisa masak. kalau kamu tidak percaya, kamu saja yang mencarikan bahannya, biar nanti aku yang masakan makanan dari bahan yang kamu beli." Natya menantang, tentu dia tidak takut memberikan tantangan itu. Natya bisa memasak hal apapun, mungkin dirinya cocok disebut chef. Sebenarnya bukan chef juga sih, karena Natya hanya mencoba berkreasi melalui bahan makanan yang ada di rumahnya saja.

"Baiklah kau tunggu di sini. Duduk dan diam, biar aku yang mencarikan bahan makanannya. Kujamin kau akan menangis." Ejek pangeran dengan tersenyum setelah menerima tantangannya, meninggalkan Natya sendiri di sebuah bangku panjang.

"Yaudah sana cari bahan yang paling susah!" Pekiknya dengan kesal. "Tapi kalau pangeran Victor benar-benar beli bahan yang susah gimana ya?" Gumamnya setelah menyadari apa yang dia katakan. "Tak apalah, aku harus bisa menghadapi tantangan yang aku beri sendiri, semangat untuk diriku!!" Natya mengepalkan kedua tangan menyemangati diri sendiri.

***

Sekian lama menunggu, membuat dirinya bosan hanya duduk menunggu dengan berbagai posisi dibangku panjang  "Ck, kenapa pangeran Victor lama sekali?" Gumamnya dengan lesu.

"Bosannnnn.." Kesalnya yang masih saja menunggu kedatangan pangeran Victor. "Kalo Aku tahu begini mendingan tadi ikut berbelanja."

Karena bosan menunggu kedatangan pangeran Victor, Natya mulai berpikir untuk berkeliling sebentar, mungkin pangeran Victor tidak akan mempermasalahkan hal itu. Natya berdiri dari duduknya, melihat sekitar memastikan bahwa pangeran Victor belum tiba. "Sepertinya aku akan kearah sana," ucapnya setelah melihat salah satu jalan kearah barat. Terdapat para pedagang berjejer menjual hewan yang masih hidup.

Natya membelokkan badannya di sebuah kandang kelinci. Sudah lama sekali dirinya tidak bertemu kelinci peliharaannya yang bernama Ciki. Bahkan sejak dirinya dimasukkan ke dalam asrama, hingga dirinya terjebak di sebuah alam aneh yang bernama Horqiword. Semoga saja Ciki selalu dirawat oleh tantenya, walaupun dia sebenarnya tidak mempercayai tantenya.

Cahaya Transmigrasi✓Where stories live. Discover now