05

59.1K 3.2K 62
                                    

Alangkah baiknya vote dulu sebelum baca.
Follow authornya juga ya!

HAPPY READING

*****

Pagi menyapa, matahari mulai menampakkan dirinya dengan malu-malu. Disebuah kamar, tampak seorang gadis sedang bergelut dengan selimutnya.

Cahaya matahari yang masuk lewat celah-celah gorden tidak dapat membuatnya terbangun.

Tok! Tok!

"Zea, ayo bangun nak. Udah pagi, kamu ga sekolah?"

Zea bangun, ia mengerjabkan mata pelan lalu menguap. Mengubah posisinya menjadi duduk, Zea menggaruk pipinya yang tidak gatal.

"Eum, Zea udah bangun mom."

"Cepet mandi, terus turun buat sarapan."

"Iyaaa." Mendengar jawaban putrinya lantas membuat Arista kembali turun untuk melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda.

Zea memandang sekeliling, lalu turun dari kasur queen sizenya untuk segera melakukan ritual paginya.

Setelah beberapa menit, Zea keluar dari kamar mandi lalu segera bersiap. Memakai seragam dan sedikit lip tint untuk pewarna.

Memandang dirinya melalui cermin, Zea berdecak kagum.
"Emang bener ya, visual wp itu gak main-main."

Setelah selesai mengagumi tubuhnya.. ralat, tubuh Zeanna yang sekarang ia tempati. Zea bergerak untuk merapikan buku-bukunya yang harus ia bawa ke sekolah.

Memasukkannya ke dalam tas ransel berwarna cream, Zea segera turun untuk sarapan pagi.

Dimeja makan sudah ada Shaka yang meminum secangkir kopi dengan Arista yang sedang menyusun piring.

Tap! Tap!

Mereka berdua menoleh ke asal suara, di sana Zea sedang berjalan menuju ke arah mereka.

Zea tersenyum, "Selamat pagi!" Sapanya ceria lalu duduk didekat kursi milik Shaka.

"Pagi sayang." Balas keduanya dengan senyum.

Arista mulai menyiapkan makanan, lalu mereka semua makan dengan tenang. Hanya suara dentingan sendok yang terdengar sampai tiba-tiba Arista menyeletuk memecah keheningan.

"Zea, nanti malam dandan yang rapi ya. Soalnya Galen sama keluarganya nanti mau makan malam disini." Arista tersenyum menatap Zea.

Zea hanya bergumam pelan untuk menjawab. Dipikirannya saat ini dipenuhi dengan berbagai pertanyaan-pertanyaan negatif.

Apa nanti Galen bakal kasar ya ke aku?

Dia udah ketemu kan sama protagonis wanita?

Dia pasti lagi jatuh cinta, terus nanti aku bakal dibunuh gitu?

Kok dia bisa tega banget ya?

Aku ga mau mati lagi!

Aaa, tolongg...aku harus gimana?!

Aku bakalan batalin pertunangan ini sebelum dia bunuh aku.

Terserah dia mau setuju apa nggak, yang jelas pertunangan ini harus batal!

Aku ga bisa bayangin waktu dia cincang-cincang tubuh ini.

Hih, ngerii...

*****

Tunangan Antagonis Novel Where stories live. Discover now