31

9.7K 521 16
                                    

Chapter 31 update!

Jangan lupa tinggalkan jejak, vote dan komen sebanyak-banyaknya (⁠^⁠∇⁠^⁠)⁠ノ

Tandai typo, enjoy!

HAPPY READING

*****

Dua hari sudah berlalu, luka di kaki kanan Zea sudah benar-benar sembuh. Dan ia sudah di perbolehkan untuk pulang ke mansion.

Zea sangat antusias tentu saja, ia sangat menunggu momen ini. Zea tidak bisa terlalu lama berada di rumah sakit yang membuat dirinya merasa muak. Ia ingin cepat-cepat sampai di mansion.

Dirinya sedang dalam perjalanan bersama Galen dan Arista, Shaka sedang berada di Kantor dan akan pulang menyambut kedatangan Zea dari rumah sakit.

Namun sebelum ke mansion, mobil yang mereka tumpangi lebih dulu berhenti di sebuah klinik khusus hewan. Mereka kesana untuk mengambil kucing putih bermata biru yang kakinya sempat terluka dan di bawa oleh Zea dalam pelariannya.

Zea menggendong Milo yang sudah tampak sehat, kucing itu sangat cantik dan bersih. Apalagi sepasang mata biru yang sedang menatapnya polos itu, sangat menggemaskan.

Zea sangat suka sifat Milo yang penurut namun juga aktif, dirinya sempat di beritahu oleh dokter hewan yang menangani Milo, jika kucingnya ini sangat patuh dan penurut, namun juga aktif ketika di ajak bermain.

Mobil mereka kemudian kembali berjalan menuju kediaman O'drick. Tentu saja dengan tiga mobil lainnya yang mengawal perjalanan mereka.

Dalam perjalanan, mobil mereka di isi oleh obrolan ringan sehingga tidak terasa canggung. Hingga beberapa menit kemudian, mobil mereka sampai di kediaman O'drick.

Turun dari mobil dengan Milo di gendongannya, Zea berjalan menuju pintu utama dengan Galen dan Arista yang mengapit tubuh mungilnya.

Saat melihat kedatangan nyonya besar bersama putri dan calon menantunya membuat dua bodyguard yang berjaga di depan pintu utama dengan sigap membukakan pintu untuk mereka.

Masuk ke dalam mansion, Zea melihat sosok Shaka yang tengah menghampiri dirinya dengan dua orang berbadan kekar di belakangnya.

Zea menyerahkan Milo kepada Galen kemudian menghampiri Shaka lantas memeluknya dengan erat, “Zea rindu Daddy Shaka.”

“Daddy juga rindu pada Zea.” Membalas pelukan putrinya dengan tak kalah erat. “Kaki kamu sudah benar-benar sembuh kan?” Lanjut Shaka bertanya.

Zea melepaskan pelukannya kemudian membalas pertanyaan dari Shaka, “Heum, kaki aku bener-bener sembuh, nihh.” Ucapnya sembari meloncat-loncat kecil.

Shaka tersenyum, ia mengusap lembut kepala Zea dengan sayang. Teringat sesuatu, Shaka lantas menyuruh dua orang di belakangnya untuk maju menghadap Zea.

“Zea ini bodyguard yang akan menjaga kamu, Keith dan Kael.” Ucap Shaka memperkenalkan dua bodyguard yang akan menjaga putrinya.

“Keith akan menjaga kamu dari jarak delapan meter,” Shaka menunjuk salah satu bodyguard yang memiliki otot kekar dan wajah garang.

“Sedangkan Kael akan masuk ke sekolah dan satu kelas denganmu agar dapat menjaga kamu dari dekat tanpa menimbulkan kecurigaan.” Lanjut Shaka menunjuk Kael yang tidak terlalu kekar dan memiliki wajah muda yang dingin, serta memiliki kulit kuning langsat.

Tunangan Antagonis Novel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang