18

26.3K 1.3K 21
                                    

Vote dulu sebelum baca🧡

Enjoy!

HAPPY READING

*****

"Loh, kamu.." Zea terkejut melihat Galen yang berada di mansion nya, tepat berada dihadapannya saat ini.

"Ayo, katanya mau keluar." Ucap Galen dengan senyum tipis diwajahnya, nyaris tak terlihat.

Zea mengerjap pelan, ia tidak menyangka bahwa Galen akan benar-benar datang menjemputnya untuk pergi keluar malam ini. Zea pikir Galen hanya bercanda saja saat mengatakan akan menjemputnya sewaktu ditelpon.

"Tapi...aku belum siap-siap." Zea menjawab pelan, ia hanya memakai kaos oversize berwarna putih dengan hotpants jeans sekarang ini.

Galen melihat penampilan Zea dari atas hingga bawah, ia berdecak pelan sebelum kemudian mengangkat tubuh mungil Zea ke gendongannya.

Zea yang diangkat secara tiba-tiba memekik kecil karena terkejut, ia berontak meminta untuk diturunkan. Masalahnya sekarang ini ia digendong seperti sebuah karung beras.

"Galen turunin!"

"Hihh..turunin nggak!"

Zea yang terus saja berontak dari gendongannya tidak membuat Galen merasa kesusahan sedikitpun, ia kemudian menampar pantat Zea dengan santainya.

"Uh! Galen sakit!" Zea merasakan pantatnya sedikit panas karena tamparan galen.

"Turunin! Aku bisa jalan sendiri, Galen..." Zea semakin berontak saat merasakan tangan Galen yang mengusap-usap pantatnya. Hei, ini namanya pelecehan!

Galen membawa Zea menuju ke kamar gadis itu, ia mendudukkan Zea disofa pojok kamar.

Galen kemudian pergi ke walk in closet tanpa memperdulikan Zea yang sedang menatapnya dengan alis yang menukik tajam.

Zea mendengus kasar, ia kemudian berdiri untuk menyusul Galen namun urung saat mendengar bunyi notifikasi dari ponselnya.

Ia menuju kasur lalu mengambil ponselnya yang berada diatas bantal.

Delion

Sayang, aku nggak mau putus.
Aku masih cinta sama kamu, jangan putus ya?

Zea membaca pesan dari Delion dengan jijik, ia tidak suka dengan Delion. Lelaki itu sangat brengsek, dalam ingatan asli Zeanna, Delion sudah beberapa kali terpergok tengah selingkuh.

Dan parahnya lagi, Zeanna pasti akan kembali memaafkan Delion karena rasa cintanya kepada lelaki itu.

"Stupid girl." Zea bergumam pelan. Ia kemudian segera memblokir nomor telepon Delion, Zea sudah tidak ingin berhubungan dengan lelaki itu.

Zea menoleh saat merasakan tepukan ringan pada pundaknya, ia melihat Galen yang sedang menyodorkan hoodie berwarna putih dengan celana jeans hitam.

"Buruan ganti, jangan lama-lama."

Zea mengangguk, ia kemudian menerima hoodie dan celana jeans yang diberikan oleh Galen. Untuk beberapa saat Zea terdiam ditempat. Apakah Galen tidak berniat untuk keluar dari kamarnya?

Galen yang melihat Zea hanya diam kemudian bertanya dengan santainya, "Kenapa belum diganti? Mau aku gantiin bajunya?"

Mata Zea melebar dengan rona merah diwajahnya, jantung nya berdegup kencang. "Enggak, kamu..keluar dulu."

Galen menyeringai, ia mendekatkan wajahnya pada telinga Zea kemudian berbisik pelan, "Aku mau lihat kamu ganti baju, sayang."

Wajah Zea semakin memerah, ia kemudian menyeret Galen keluar sembari berteriak, "Dasar mesum!"

Tunangan Antagonis Novel Where stories live. Discover now