09

45.3K 2.5K 28
                                    

Halo.. Lily comeback! Ada yang kangen nggak? Aku sih kangen banget ya sama kalian. Lebih tepatnya sih kangen vote sama comment dari kalian, ehehe.

Nggak deng bercanda, jangan marah readers^^

Btw, jangan lupa tekan vote ya! Biar aku lebih semangat nulisnya ෆ⁠╹⁠ ⁠.̮⁠ ⁠╹⁠ෆ

HAPPY READING

*****

08:12 WIB

Terlihat seorang gadis yang sedang berdiri didepan gerbang sekolah yang sudah tertutup. Zea, dia terlambat berangkat ke sekolah karena bangun kesiangan.

"Pak, bukain gerbangnya." Zea memandang satpam yang bertugas untuk menjaga gerbang sekolah, pak Rahman namanya.

"Aduhh, si eneng kok bisa telat sih." Pak Rahman bergerak untuk membuka pintu gerbang yang sudah ia tutup sejak beberapa menit yang lalu.

"Bangunnya kesiangan pak."

"Eleh-elehh, pasti kemarin malem habis nonton dakror kan, jadinya kesiangan." Pak Rahman menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

"Drakor pak, bukan dakror." Ucap Zea mengoreksi.

"Iya itu maksud bapak, drakor." Pak Rahman meringis kecil karena malu.

Zea hanya menggelengkan kepalanya dengan senyum tipis, "Yaudah, Zea masuk duluan ya pak."

"Ah, iya neng."

*****

Zea sekarang sedang berada di lapangan bersama murid-murid lainnya yang juga terlambat. Hormat didepan tiang bendera sampai jam istirahat berbunyi.

"Huft, panas banget gila." Ucap salah satu murid perempuan yang memakai seragam kekecilan.

"Kantin aja yuk?" Ajak siswi lainnya.

Mereka mau kabur ya? Ikut ga ya? Aku pengen ikut, tapi kalau ketahuan nanti hukumannya makin berat. Zea menunduk lemah dengan bibir cemberut. Kakinya sangat sakit karena berdiri terlalu lama, sudah hampir dua jam ia berdiri disini dengan posisi tangan hormat.

Ia juga merasakan panas dan haus, ingin sekali rasanya duduk di kantin ditemani dengan segelas es teh manis yang segar. Tapi Zea tidak sebodoh itu untuk kabur, karena jika ketahuan pasti ia akan diberikan hukuman yang lebih berat dari ini.

Walaupun panas dan haus, namun Zea lebih memilih untuk tetap melakukan hukumannya karena ia juga sadar jika ini adalah salahnya karena terlambat.

Kedua perempuan yang ikut dihukum bersamanya tadi sudah pergi ke kantin meninggalkan Zea yang berdiri dengan wajah memerah karena kepanasan.

"Loh, Zee? Kok sendiri? Dua siswi yang dihukum sama lo tadi kemana?" Tanya Austen yang melihat Zea sendirian.

Austen tadi pergi sebentar ke toilet untuk buang air kecil, tapi ketika dirinya kembali ia hanya melihat Zea yang masih berdiri untuk melakukan hukumannya.

Zea mendongak untuk menatap Austen, lalu menjawab, "Mereka ke kantin, kak."

"Sialan! Mereka.. huft, lo tetep disini sampai bel istirahat bunyi. Gue mau samperin mereka dulu." Austen pergi meninggalkan Zea.

"Untung aja tadi aku nggak jadi ikut mereka, hihihi pasti mereka nanti disuruh bersihin toilet." Zea tertawa untuk kesialan kedua siswi tadi.

Toilet disini lumayan banyak, akan terasa sangat melelahkan apabila membersihkan nya. Apalagi mereka hanya berdua, tetapi bukankah lebih baik jika berdua daripada membersihkan semua toilet itu sendirian?

"Huahh.. tapi kok lama banget sih bunyinya, kulit aku bisa gosong kalau kayak gini!"

*****

Akhirnya bel istirahat berbunyi, Zea yang memang sudah sangat lelah dan haus segera pergi ke kantin untuk beristirahat.

"Zea! Gua pikir lo tadi nggak masuk anjing!" Evelyn dengan semangkuk bakso dan es teh manis ditangannya berjalan menuju meja yang ditempati oleh Zea.

"Aku habis dihukum." Ucap Zea ketika Evelyn sudah duduk dihadapannya.

"Kenapa? Lo telat ya?" Tanya Evelyn sembari meracik baksonya.

Zea hanya mengangguk singkat karena fokus melihat bakso milik Evelyn. Ia bergidik ketika melihat kuah bakso yang awalnya bening kini berubah menjadi merah merona karena sambal, tidak tanggung-tanggung, Evelyn memberi 5 sendok sambal sekaligus.

Zea memang suka pedas, tetapi dirinya tidak berani makan makanan yang terlalu pedas karena nanti giginya bisa sakit. Aneh bukan? Ya memang, dirinya juga bingung mengapa bukan perutnya yang sakit tetapi malah giginya.

Dan Zea tidak suka sakit gigi, kalian pasti tau kan jika sakit gigi itu lebih menyakitkan dari putus cinta?

Tiba-tiba kursi disamping Zea berdecit menandakan ada seseorang yang mendudukinya, Zea menoleh lalu membeku ketika melihat siapa yang duduk disampingnya.

"Makan, lain kali jangan sampai telat." Galen menyodorkan sepiring nasi goreng sosis dengan telur mata sapi diatasnya.

"Uwahh, nasi goreng!" Zea menatap sepiring nasi goreng dihadapannya dengan penuh binar, ia sangat menyukai makanan yang satu ini. Dengan lahap Zea memakan nasi gorengnya.

"Hei, pelan-pelan." Baru saja Galen memperingati, Zea sudah terbatuk keras. Galen dengan panik mengambil minum sembari menepuk punggung Zea dengan hati-hati. Evelyn ikut panik.

Saat batuknya sudah sedikit reda, Galen langsung membantunya minum dengan ekspresi cemas. Melihat matanya yang memerah hampir mengeluarkan air mata, wajahnya ikut memerah karena sedakan. Galen langsung mengomel, "Kubilang pelan-pelan."

Zea memandang Galen dengan wajah memelas, "Hidung sama tenggorokanku sakit.."

Galen menghela nafas, "Lain kali hati-hati."

Zea mengangguk, lalu kembali memakan nasi gorengnya dengan pelan. Ia takut jika kembali tersedak.

Evelyn yang sedari tadi duduk dihadapan keduanya hanya bisa memakan baksonya dengan gerakan kaku, rasanya ia masih belum terbiasa melihat kemesraan kedua pasangan itu.

Ia jadi benar-benar curiga jika keduanya memang memiliki hubungan yang spesial, bukan hanya sekedar 'teman' seperti yang dikatakan oleh Zea kemarin.

Pokoknya ia harus mencari tahu sendiri nanti, kalau bisa ia akan meminta bantuan kepada Austen dan Aiden. Ia yakin jika kedua sahabat Galen itu pasti juga penasaran dengan hubungan antara Zea dan Galen.

*****

Zeanna dipikiran aku itu sosok yang imut sedangkan Evelyn itu gadis cantik tapi bar-bar.

Galen itu orang yang cuek, kasar, dan tempramen tapi bisa jadi sosok yang hangat untuk orang-orang tertentu.

Austen sendiri itu cowok yang paling waras menurut aku. Sifatnya ramah, tapi bisa tegas diwaktu yang bersamaan. Sedangkan Aiden gaperlu dijelasin lagi ya, kalian pasti ngerti. Dia cowok playboy cap kadal.

Yaudah aku mau ngasih tau itu aja sih, jangan lupa vote nya ya!

Comment juga yang banyak!

1, Juni 2023
See you.

Tunangan Antagonis Novel Where stories live. Discover now