42

6.1K 305 20
                                    

Rajin update, rajin update, pret~

Aku? Disuruh rajin update? Yang bener aja, gabakal bisa lah!

Udah ada yang ninggalin cerita ini gara-gara aku slow update? Yaelah pake nanya, jelas ada lah!

Apasih bjir, alay banget gweh:v

HAPPY READING

*****

Galen menutup mata kemudian mengambil nafas dalam-dalam, saat membuka mata dirinya malah melihat Zea yang tampak seksi dengan kemeja yang mencapai paha hingga menutupi hotpants yang dikenakannya.

Apalagi kancing atas kemejanya terbuka hingga memperlihatkan tulang selangka yang halus dan belahan dada yang tampak menggoda.

Galen segera berbalik kemudian menggeleng beberapa kali. Aduh, kalau Zea nya saja begini bagaimana ia bisa tahan? Mungkin dalam beberapa jam atau menit lagi Zea akan benar-benar jadi santapan yang enak untuk Galen.

Zea memandang Galen dengan raut wajah bingung, dia ini kenapa? Apa ada yang salah dengan penampilannya? Yah, itu karena salah baju Galen yang kebesaran makanya membuat Zea jadi tampak aneh! Zea menyesal tidak membawa baju ganti.

Zea berjalan menuju ke hadapan Galen, tetapi pemuda itu malah kembali berbalik membelakangi Zea. Maunya apasih? Zea jadi kesal sendiri.

“Galen, buruan madep sini! Kamu kenapa sih?!” Zea berteriak dengan kesal, bibirnya sedikit mengerucut.

Zea kembali berjalan menuju ke hadapan Galen, ia dengan segera menangkup wajah Galen sebelum sang empunya kembali berbalik membelakangi dirinya.

“Madep sini, lihat aku! Aku aneh ya? Itu kan karena salah baju kamu yang segede gaban, jadi jangan hindarin aku dong.” Ucapnya ngegas. Galen hanya bisa mengangguk dengan tabah.

Zea tersenyum, “Sekarang temenin aku baca novel, aku bawa satu di tas. Novel yang baru kita beli waktu jalan-jalan berdua, ceritanya seru lho!” Ia menyeret Galen menuju ke tempat tidur.

“Tunggu disini, jangan kemana-mana!” Ucap Zea, ia kemudian segera mengambil buku novel yang berada di dalam tas punggungnya. Lalu kembali menghampiri Galen.

Zea naik ke tempat tidur kemudian masuk ke dalam dekapan Galen, “Ceritanya seru, genre fantasi romance! Kamu pasti suka, male lead nya red flag loh.”

Galen menghirup aroma rambut Zea, wangi strawberry manis, sangat harum. Tangannya melingkar di perut Zea, sedikit mengusapnya, Galen menelan ludah.

Zea tidak bisa diam dalam pangkuannya, ia terus bergerak mencari posisi yang nyaman hingga menekan milik Galen. Galen menutup mata, berusaha mati-matian agar tidak menerkam Zea sekarang juga. Sadarlah Galen, kalian masih sekolah.

Kenapa milik Galen jadi baperan begini kalau deket-deket Zea? Galen kan jadi susah sendiri.

Tapi sungguh, Galen benar-benar tersiksa sekarang ini. Miliknya terasa begitu sesak di dalam, tubuhnya terasa panas, ia harus mandi air dingin. Sekarang juga!

“Babee, aku harus mandi sekarang. Ceritanya nanti aja, ya?”

Zea mendongak menatap Galen kemudian mengangguk, “Okai, kamu mandinya jangan lama-lama, aku tunggu disini. Mandinya yang bersih, yang wangi, jangan lupa sampoan sama gosok gigi.” Ucapnya sembari menyingkir dari pangkuan Galen.

Naabot mo na ang dulo ng mga na-publish na parte.

⏰ Huling update: Apr 21 ⏰

Idagdag ang kuwentong ito sa iyong Library para ma-notify tungkol sa mga bagong parte!

Tunangan Antagonis Novel Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon