39

4.7K 281 8
                                    

Warning!

You are declared guilty for not voting first before reading, and for not following the author's Wattpad and Instagram accounts.

Immediately vote and follow the author's Wattpad and Instagram accounts if you don't want to be punished!

HAPPY READING

*****

Mentari pagi yang hangat mampu membuat Zea terbangun dari tidur nyenyak nya. Zea Bangun kemudian duduk di tempat tidur seraya menguap kecil, ia mengerjap pelan, mengumpulkan kesadaran.

Zea segera bangun kemudian melangkah menuju kamar mandi, melakukan ritual paginya kemudian memakai seragam sekolah. Sedikit merias wajah lalu keluar dari kamar dengan tas sekolah yang tersampir apik di bahu kirinya. Zea menuju ruang makan.

Di ruang makan sudah ada Shaka dan Arista yang menunggu. Kemudian ada Delion dan Aiden, mereka berdua masih disini? Sebenarnya mereka berdua ada urusan apa dengan Daddy Shaka? Mengapa harus sampai menginap...

“Morning Dad, Mom, dan kalian berdua... masih disini?” Zea duduk di kursi miliknya, berada di samping Shaka dan di depan Arista.

“Ekhm! Morning Sayang, ayo makan sarapannya setelah itu kita berangkat sekolah, akan Daddy antar. Kamu dan Aiden satu sekolah kan?” Shaka berucap dengan tenang, tetapi jauh dalam hatinya, ia sedang merasa gugup dan gelisah.

“Eum, iyaa. Tapi, kenapa kak Aiden sama Delion masih disini? Mereka menginap yaa semalam?” Zea bertanya, ia kurang nyaman dengan kehadiran Delion disini. Bagaimanapun juga, dalang di balik penculikan Zea waktu itu adalah Delion.

“Iya, mereka menginap.” Yang menjawab pertanyaan Zea barusan itu adalah Arista, ia menjawab dengan dingin.

“Kalau Zea boleh tau, mereka punya urusan apa sama Daddy?” Zea kembali bertanya, ia bahkan sama sekali belum menyentuh makanannya.

Arista bangkit dari duduknya, “Aku sedang tidak ingin sarapan, lebih baik aku segera berangkat ke Kantor.” Setelah menyelesaikan ucapannya, Arista segera pergi meninggalkan ruang makan.

Melihat kepergian istrinya membuat Shaka merasakan perasaan sakit di hatinya. Meskipun Shaka dan Arista dulu menikah karena perjodohan, tetapi kini Shaka benar-benar mencintai Arista. Apalagi setelah hadirnya Zea, cinta Shaka kepada Arista jadi semakin besar.

Shaka menghela nafas panjang, “Zea, sebenarnya... Aiden adalah kakakmu, kalian berdua saudara beda ibu. Sementara Delion, dia anak yang di adopsi oleh Maria, ibunya Aiden. Kamu juga bisa memanggilnya kakak.”

Zea menatap Shaka dengan tidak percaya, “Maksudnya, Daddy punya anak selain sama Mommy? Sebelum ada aku?” Zea kemudian menatap Aiden, “Dan kak Aiden adalah anak Daddy sama wanita lain?”

Shaka terdiam kaku di tempatnya, ia tidak mampu menatap wajah putrinya.

Mata Zea memanas dan mulai memerah karena menahan tangis. Walaupun ia bukan bagian dari keluarga ini, tapi ia sudah terlanjur menyangangi dan menganggap mereka sebagai keluarganya sendiri.

Setelah mengetahui fakta mengejutkan ini membuat Zea merasakan perasaan sakit di hatinya. Apalagi saat mengetahui jika ia harus tinggal satu atap dengan mantan pacar yang sempat menculiknya. Zea rasa, ia tidak akan mampu...

Tunangan Antagonis Novel Where stories live. Discover now