[Day 00] ㅡ PROLOGUE

31.9K 1.3K 35
                                    

[BL] Sweet Pills

Written by :

DeaPuspita611
&
DaveSquash13

DeaPuspita611&DaveSquash13

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Main Character :

● Xavier Adhiyaksa, 30 tahun.

Orang-orang memanggilnya Xavier, pria berusia 30 tahun yang masih melajang. Sebenarnya, banyak wanita yang siap mengangkang untuk antre sebagai penghangat ranjangnya. Namun, Xavier tipe orang yang tidak tertarik akan hubungan romantis.

Hidupnya hanya menyiksa, membunuh, dan menyelesaikan semua urusan. Sampai suatu waktu ia bertemu seorang pemuda yang menarik sisi paling dalam dirinya.

Untuk sekedar menaklukannya di atas ranjang.

Xavier, abusive men with mental illness. Walking red flag.

● Aksara Ranendra, 19 tahun.

Aksara sering dipanggil Aksa oleh teman-temannya. Pemuda rajin dan baik hati, yang baru menyelesaikan pendidikannya di jenjang atas. Kebetulan, dirinya ingin melamar kerja untuk mencari pengalaman kerja. Sekaligus, mencari uang untuk biaya kuliah ke depannya.

Datanglah ia ke sebuah perusahaan swasta yang cukup terkenal, mencoba keberuntungannya Aksa datang untuk melamar pekerjaan. Siapa yang tahu, pertemuannya dengan pemilik perusahaan akan menjungkirbalikkan kehidupannya 180°.

Aksara, boy with angel's heart and kind behavior.

Cameo :

● Danuar Yusdhistira, 19 tahun.

Sosok lelaki dengan sejuta pesonanya yang memikat, teman dari Aksara ini lebih memilih meneruskan hobinya. Melukis di atas kanvas menjadi keahliannya.

Walaupun pernah ditentang oleh sang ayah, Danuar tetap tidak menggubrisnya. Ini bakatnya, dan itu haruslah terus diasah.

Danuar, boy with a million poems implied.

● Mattheo Jansendra, 28 tahun.

Mattheo adalah orang kepercayaan Xavier. Mengikuti sejak usianya 20 tahun. Ia mengabdi untuk meneruskan tugas sang ayah yang kini memilih mengikuti Ayah dari Xavier.

Pria dengan ketertarikan tinggi pada seni, bertemu seorang pemuda saat melihat-lihat lukisan di galeri.

Mattheo, a man who understands the meaning of art in silence.

● Ozarn Irisendra, 19 tahun.

Laki-laki dengan sifat extrovert, orang yang jahil dengan banyak tingkah usil yang dirinya lakukan. Laki-laki yang berbakat dalam menggoda orang lain, alias modus.

Semua orang yang sudah kenal lama dengan Ozarn akan sangat memakluminya, namun jika sebatas kenal. Orang akan mengira jika Ozarn adalah lelaki genit.

Ozarn, extrovert boy with a million charms.

● Ben Anjasena, 19 tahun.

Terbuka bersama teman, tertutup di dunia luar. Bisa dikatakan Ben adalah orang yang paling dekat dengan Ozarn.

Stt... Tapi Ben ini punya rahasia besar tahu. Tipe orang yang lebih baik semua dipendam sendiri, daripada diceritakan ke mana-mana.

Ben, introverted boy with his concern in silence.

Ben, introverted boy with his concern in silence

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

PROLOGUE:

Cuaca siang itu sungguh terik, es krim di tangan Aksa sudah sedikit mencair dan menetes ke tangannya.

Aksara tersenyum saat melihat temannya yang saling bercanda satu sama lain tanpa merasa kepanasan ataupun lelah. Ia terkadang bertanya-tanya, apakah hubungan mereka akan tetap seperti ini walau setelah mereka lulus SMK atau setelah mereka memiliki pasangan?

Akankah mereka lebih memilih pasangan mereka ketimbang sahabat mereka yang sudah seperti keluarga teletubies ini?

"Kok lo bengong sih, Sa? Kesambet apa lo siang-siang kek gini?" tanya Ozarn sambil memukul pundak Aksa dengan keras.

Sontak Danuar memukul jidat Ozarn cukup keras, sampai laki-laki itu meringis kesakitan.

"Lo kok suka banget sih mukul gue, salah gue apaan?"

"Karna lo udah mukul Aksa dan gue ga terima, Jak." Danu menjawab dengan santai

"Kalian bisa jangan berantem mulu, ga sih? Lama-lama otak gue bisa pecah, nih." Ben menengahi perdebatan keduanya, ia sedari tadi sudah terlihat muak dengan sikap Danu dan Ozarn.

Aksa tertawa kecil.

"Kita bakal bareng terus walau kita udah pada punya pasangan, kan?"

Danu, Ozarn dan Ben seketika terdiam melihat ke arah Aksa.

"MAKSUD LO APAAN, SA?"

Tapi kini ganti Aksa yang terdiam menatap teman-temannya. Entah, dirinya juga tidak tahu mengapa pertanyaan itu tiba-tiba terlontar dari belah bibirnya.

Lagipula persahabatan mereka sudah terjalin sejak lama. Tidak akan mungkin putus begitu saja.
























Kan?

Kan?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
✔[SEGERA TERBIT ][BL] SWEET PILLS Where stories live. Discover now