[DAY 41] BEHIND THE SHADOWS

3.4K 228 12
                                    

Happy reading in #day41

#gabaha

gabaha
Akar bahar/ hewan laut yang menyerupai tumbuhan dan hidup di dasar laut, biasanya dibuat gelang sebagai simbol kekuatan seseorang

Pernahkah kalian merasa khawatir dan tidak peduli dengan hal lain selain hal yang kalian khawatirkan bahkan melebihi diri sendiri? Begitulah hal yang dialami oleh Danuar saat ini, kakinya tidak berhenti berjalan untuk terus mencari keberadaan Matt...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pernahkah kalian merasa khawatir dan tidak peduli dengan hal lain selain hal yang kalian khawatirkan bahkan melebihi diri sendiri? Begitulah hal yang dialami oleh Danuar saat ini, kakinya tidak berhenti berjalan untuk terus mencari keberadaan Mattheo, walaupun kakinya kini sudah lecet karena gesekan kain sepatu yang ia gunakan.

Danuar sudah seperti orang gila, rambutnya sungguh berantakan, kantong matanya semakin menghitam karena kurang tidur, bahkan ia masih menggunakan kaos yang ia pakai di hari kemarin. Danuar pun pergi kamar mandi hanya untuk buang air, tetapi tidak bebersih diri yang membuat penampilannya sangat tidak terurus.

Ozarn yang menawarkan diri untuk ikut membantu Danuar mencari Mattheo, sesekali menyemprotkan parfum mini miliknya yang selalu ia simpan di saku celananya ke arah Danuar. Jangan anggap Ozarn lebay, okay?

"Gue capek banget, sumpah. Kita pulang dulu yok, Dan? Kalo pun kita harus nyari dia, utamain dulu keadaan lo. Lo udah gak mandi berapa kali?" keluh Ozarn yang sudah tidak tahan karena kelelahan terus menerus diajak berkeliling mengitari kota Jakarta, bahkan mereka sudah lebih dari 5 kali mengisi bahan bakar motor mereka selama satu hari ini karena Danuar tidak ingin berhenti sampai bertemu Mattheo.

"Se ... sebentar, sebentar lagi. Gue yakin kita bakalan nemuin Mattheo. Gue ... gue bakalan coba telpon dia lagi." Danuar terus saja membantah sendiri tadi dan terus menolak saat diajak pulang. Namun lagi dan lagi hanya suara dari operator yang terdengar dari sana. Ponsle Mattheo tidak pernah sedikit pun aktif.

"Sialan!" Danuar mengusap rambutnya kasar, lalu berjongkok dan menutup wajahnya dengan kedua tangan. Ia benar-benar merasa frustasi, rasa bersamanya kian menumpuk. Apalagi saat Mattheo hilang seperti ini.

"Ayo, pulang dulu. Seenggaknya bersih-bersih badan dulu biar lo keliatan seger. Setelah itu, nanti gue pikirkan gimana cara efektif buat cari pacar lo itu."

Danuar mengadahkan kepalamya melihat Ozarn yang sudah dibanjiri dengan keringat, bahkan sesekali mengeluarkan parfum ukuran kecil dan menyemprotkan ke badannya sendiri dan juga badan Danuar yang mana lebih bau sekarang.

Ia sangat tahu sahabatnya itu masih punya kebiasaan anti dengan sesuatu yang bau itulah mengapa sedari tadi Ozarn terus-menerus memaksanya untuk pulang untuk mandi. Bukan jijik atau bagaimana, bau yang cukup menyengat benar-benar membuat Ozarn kurang nyaman.

"Bagaimana kalau sebentar lagi? Gua yakin bisa ketemu, kok."

"Lo beneran mau liat gue sekarat, ya? Gue udah bau banget, ditambah lagi lo yang juga baunya dua kali lipat. Yang ada kita jalan berdua gini dikira tong sampah berjalan!"

✔[SEGERA TERBIT ][BL] SWEET PILLS Where stories live. Discover now