[DAY 15] TRAP

7.4K 531 12
                                    

Happy Reading in #Day15

#Fatamorgana

Fatamorgana

Hal yang bersifat khayalan dan tidak mungkin dicapai.

"Permisi, Anda tahu di mana orang yang duduk di sini bersama saya tadi?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Permisi, Anda tahu di mana orang yang duduk di sini bersama saya tadi?"

Pria paruh baya yang ditanyai menggeleng, dirinya baru saja duduk dan sedari tadi tidak ada orang yang duduk di sana. Hanya ada beberapa koper yang tertinggal.

Melihat pria paruh baya itu menggeleng, ia menghela napas lelah.

Xavier baru saja kembali dari toilet dan tidak mendapati Aksa duduk di tempatnya. Ia sempat kebingungan mencari Aksa sampai bertanya pada beberapa pengunjung. Tapi mereka semua menggeleng tidak tahu.

"Padahal hanya kutinggal sebentar."

Tangan Xavier terulur mengambil handphone di tangannya untuk menghubungi Mattheo. "Batalkan penerbangan, Aksa menghilang. Aku tidak bisa menemukannya di sekitar sini. Kerahkan beberapa bawahan mencarinya. Dan jemput aku kembali."

Setelahnya, Xavier menarik ketiga koper itu dan berjalan keluar dari bandara.

~~~~~

Kesadaran Aksa telah kembali, tapi ia mendapati dirinya terduduk dengan keadaan tangan dan kaki yang terikat.

Aksa tidak bisa melihat apapun, matanya ditutup oleh sehelai kain tebal hitam yang diikat dengan ketat.

Bau ruangan mengganggu penghidu Aksa yang membuatnya ingin muntah. Ruangan itu bukan berbau busuk, hanya saja bau alkohol menyebar di seluruh ruangan.

Aksa baru menyadari jika mulutnya tidak ditutup, dijilat bibirnya yang kering dan bersiap untuk berteriak sekuat tenaga agar orang-orang bisa mendengar suaranya.

"Jika kamu berpikir untuk berteriak, percuma saja. Tidak ada yang bisa mendengarmu kecuali aku."

Suara rendah nan berat itu membuat Aksa merinding. Ia tidak tahu dari mana asal suara itu tapi yang ia tahu, suara itu terdengar sangat dekat dan semakin mendekat.

Aksa ketakutan, napasnya memburu bahkan jantungnya berdebar kencang seakan tidak sanggup menetap di tempatnya.

Ketakutan Aksa memuncak, namun di saat ia menghirup aroma yang penghidunya hirup menutupi bau alkohol, ia tidak mual lagi bahkan ia menyukai harumnya namun ketakutannya tetap tidak menurun.

"Aku menginginkanmu," bisiknya di telinga Aksa yang membuat seluruh tubuh Aksa bergemetar.

Aksa mencoba untuk bergerak menjauh, namun tali yang mengikat tangannya di kedua pegangan kursi itu semakin menyakitinya tiap kali ia bergerak.

✔[SEGERA TERBIT ][BL] SWEET PILLS Where stories live. Discover now