[DAY 29] THE NIGHT AFTER THE DISASTER 3

4.5K 350 29
                                    

Happy reading in #day29

#An sich

An sich
Sebuah istilah dari bahasa Jerman; diri sendiri; lepas dari hubungan apapun.

■ An sichSebuah istilah dari bahasa Jerman; diri sendiri; lepas dari hubungan apapun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aksa berdiri si balkon kamar. Menatap sang lunar yang bersinar terang malam ini. Tubuhnya hanya dibalut selimut, karena Xavier tidak memberikannya baju. Membuat udara dingin sangat terasa menyengat kulitnya, namun Aksa terus mengabaikannya. Ia lebih memilih berjalan mendekati pagar balkon.

Gemerincing rantai terdengar seiring ia melangkah mendekati pagar balkon. Rantai yang dikaitkan di sudut ranjang sangat panjang sampai ia bisa berjalan-jalan, namun tetap saja tidak akan bisa keluar dari kamar ini.

"Ah, mereka terlihat sangat bebas."

Binar harapan terpancar jelas di mata Aksa, saat menatap taburan bintang yang menemani sang lunar. Seharian ini, Aksa cukup bebas karena Xavier tidak melakukan sesuatu yang aneh pada tubuhnya.

"Kapan aku bisa bebas dari sini?"

Ia melihat banyaknya penjaga yang berjaga di bawah bahkan sampai gerbang. Harapannya mengarah pada rantai yang mengikat di pergelangan kakinya. Kakinya tampak lebam karena ia mencoba untuk memberontak dan melepaskan diri dari rantai itu tadi.

Tubuh Aksa meluruh bersandar pada pagar balkon. Selimut tebal sangat membantu menghangatkan tubuhnya. Ia sempat berpikir untuk mengambil salah satu kemeja di dalam lemari Xavier, namun mengingat itu milik Xavier, ia tidak berani menyentuhnya sama sekali.

Ia sembunyikan wajahnya pada lutut yang tertekuk. Isakan mengalun pelan, mengudara walaupun tidak ada yang mendengarkan tangisannya.

Ia merindukan ibunya, ia merindukan ayahnya walaupun mungkin ayahnya itu sedang sibuk akan kerjaannya sendiri, ia juga merindukan para sahabatnya. Ia ingin bebas, ia ingin keluar dari cengkeraman iblis berwajah malaikat yang mengekangnya di jeruji tak kasat mata.

Ia ingin lepas dari Xavier.

BRUAAK

Jantungnya berpacu, saat telinga mendengar dobrakan keras dari pintu. Ia yakin seseorang masuk ke kamar ini.

Keringat mulai mengalir dari pelipisnya, apa ... apa mimpi buruknya datang?

"Aku mencarimu, Sweetheart ..."

Tubuh Aksa merinding, ia semakin meringkuk dalam balutan selimut. Ia ketakutan, ia yakin jika orang yang datang adalah Xavier. Tapi, apa yang terjadi? Mengapa terdengar lebih menakutkan dari malam-malam sebelumnya?

Gemerincing rantai mulai terdengar beradu dengan lantai. Rantai di kakinya sengaja ditarik untuk mendekat.

"Ah! No ... no ..."

✔[SEGERA TERBIT ][BL] SWEET PILLS Where stories live. Discover now