[DAY 16] MESS

7.3K 505 12
                                    

Happy Reading in #Day16

#susu kambing

•susu kambing: air yang keluar dari buah dada, susu binatang mamalia, kambing.

Hidup keluarga Jansendra sama seperti masyarakat pada umumnya, tidak ada hal yang membedakan keduanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hidup keluarga Jansendra sama seperti masyarakat pada umumnya, tidak ada hal yang membedakan keduanya. Keluarga Jansendra tidak terlalu kaya namun dapat hidup di kalangan elit karena pekerjaan mereka, sebagai tangan kanan kepercayaan keluarga Adhiyaksa.

Mattheo Jansendra melanjutkan kehidupannya menjadi kepercayaan pemimpin Adiyaksa walau kenyataannya ia tidak ingin berada di lingkungan itu. Lingkungan di mana kekejaman dianggap biasa oleh mereka.

Lingkungan yang dipenuhi dengan tetesan keringat dan darah yang mana membuat Mattheo ingin meluapkan segala emosinya tanpa menodai nama keluarganya. Ia tidak bodoh melakukan hal yang akan mencoreng nama baik keluarganya, terlebih keluarga Adhiyaksa yang bisa saja ikut terseret.

Seni. Itulah titik kelemahan Mattheo. Setiap lukisan, kriya bahkan tarian mampu membuat emosinya menguap. Perasaannya selalu bisa lebih tenang setiap kali ia mempelajari seni-seni yang indah.

Segala seni yang dibuat selalu memiliki arti tersirat, Mattheo menyukai saat seni itu menceritakan kisah-kisahnya melalui segala hal di dalamnya. Bagaimana setiap goresan itu sangat berarti bagi seni itu sendiri.

Itulah yang membuat Mattheo saat ini bisa bertatapan dengan salah satu pelukis yang karyanya memiliki seribu arti, namun dipandang sebelah mata hanya karena tidak diakui oleh keluarganya.

Mattheo melihat raut wajah Danuar semakin memburuk setelah ia menceritakan kenyataan bahwa Aksa pindah ke perusahaan induk di Milan karena menghindari Danuar. Tapi ada satu hal yang tidak Mattheo ceritakan kepada Danuar, bahwa Aksara diculik dan sekarang masih tidak diketahui keberadaannya ada di mana.

Setelah mendengar semua itu, Danuar hanya ingin pulang dan beristirahat saja. Ia merasa bersalah setelah mencium Aksa dan membuat sahabatnya itu harus pergi seperti ini. Karena bagaimanapun juga, semua masalah ini berawal dari dirinya yang terlau nekat. Yang dipikirkan Danuar saat itu hanya Aksa yang harus mengetahui jika dirinya menyukai pemuda manis seperti Aksa.

"Padahal seharusnya aku yang pergi darinya, bukan dia. Kau memang pembawa masalah, Danu." Danu bergumam pelan, tangannya saling tertaut erat untuk melampiaskan kekesalannya.

Senyum Mattheo yang tadinya mengembang kini menghilang. Jika ia melihat orang lain  bersedih, ada rasa senang di dalam dirinya yang selalu muncul. Tapi berbeda kali ini, melihat wajah tampan Danuar yang biasanya tersenyum, selalu membuat dirinya merasa senang. Namun, melihat wajah itu yang menunjukkan kesedihan, ada rasa tidak nyaman di hatinya. Ia tidak suka melihatnya.

Mattheo tidak pernah mengerti mengapa hati manusia mudah untuk dibolak-balik seperti ini. Pertemuannya dengan Danuar secara langsung adalah hal yang pertama kali, namun jauh sebelum itu satu hari sebelum pembukaan galeri Mattheo sudah bertemu dengan Danuar. Hanya secara sekilas, saat pria itu terlihat sibuk dengan palet di tangannya.

✔[SEGERA TERBIT ][BL] SWEET PILLS Where stories live. Discover now