[DAY 36] UNBEARABLE FEELINGS

3.4K 270 12
                                    

Happy reading in #day36

#menganak_sungai

•meng·a·nak su·ngai
mengalir terus-menerus (tentang keringat, air mata dan sebagainya)

•meng·a·nak su·ngai mengalir terus-menerus (tentang keringat, air mata dan sebagainya)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kepala Mattheo rasanya mau pecah. Ia juga bingung harus mengurus yang mana terlebih dulu. Natalie menelponnya jika Nada- salah satu staf Adhiyaksa tertembak oleh orang asing yang menerobos kamar mes-nya. Dan ia langsung menghubungi salah satu anak buahnya untuk membawa Nada ke rumah sakit.

Tidak berselang lama, Arthur juga menelponnya menanyakan keberadaan Aksa di mana. Karena, pihak perusahaan Milan memberi tahu tidak terdaftar nama Aksa.

Dirinya juga harus mengurus masalah Agnes yang malah semakin menjadi. Bahkan, wanita itu dengan tidak tahu malunya, masih bisa menampakan diri untuk diwawancara, juga menyebarkan rumor-rumor palsu tentang Adhiyaksa.

Danu yang berbaring telungkup di ranjang hanya menatap Mattheo penasaran. Pria yang dianggap pacar sepihak itu tampak sering menelpon seseorang.

"Mattheo~"

"Jangan sekarang, Danu. Aku masih sibuk."

Danuar mencebik kayaknya anak kecil yang diabaikan. Memang, sikap cool seorang Danuar akan hilang di hadapan Mattheo.

"Aku tidak akan mengganggumu, aku hanya ingin meminta izin."

"Ke mana?"

Senyum Danuar mereka saat Mattheo menatapnya, "Kamu terlihat sibuk, aku hanya ingin keluar mencari angin, juga cemilan. Aku tidak ingin mengganggumu dengan kebosananku."

Mattheo tersenyum tipis, "Baiklah, hati-hati saat keluar. Belikan aku beberapa kaleng soda saat pulang nanti."

"Kaaay."

~~~~

Dering ponsel mengalihkan fokus Mattheo dari layar laptop. Sudah lewat dua jam sejak Danuar izin untuk keluar.

"Halo?"

"Ma-Mattheo ..."

Mattheo menjauhkan ponselnya, dan melihat nomor tidak dikenal tertera di ponselnya. Ia tidak melihat siapa yang menelpon tadi, jadi dirinya langsung mengangkatnya.

"Ya? Siapa di sana?"

"To-tolong ... tolong hapus semua rekaman itu. Aku minta maaf ... aku minta maaf padamu ..."

"Aku kira, kamu salah sambung. Aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan."

Mattheo tidak bisa mendengar secara jelas, karena hanya isak tangis yang memenuhi panggilan itu. "Jika tidak ada urusan lain, aku akan tutup. Aku cukup sibuk."

✔[SEGERA TERBIT ][BL] SWEET PILLS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang