[DAY 11] DEVIL'S PROPERTY

8.2K 659 9
                                    

Happy Reading in #Day11

#Sabitah

Sabitah adalah bintang yang dari Bumi, posisinya tampak tetap, tidak bergerak.

Ini merupakan bintang penunjuk arah bagi nelayan.

Setelah kepergian Aksa, ruangan itu semakin ramai karena bisik-bisik

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.


Setelah kepergian Aksa, ruangan itu semakin ramai karena bisik-bisik. Danuar sebagai bintang utama masih terdiam di tempatnya. Tatapannya sulit diartikan, menatap tempat di mana Aksa pergi.

Nada dan Elios yang ditinggal oleh Aksa kini berdiri canggung di antara teman-teman Aksa yang lain.

Semakin lama mereka berdiri di sana, bisik-bisik terdengar semakin keras. Sebagian besar tentu mencela bagaimana penerus keluarga Yudhistira yang ternyata menyimpang. Bahkan, mereka juga tahu jika Aksa keturunan dari Ranendra.

Menjijikan, bagaimana bisa keturunan tunggal Yudhistira mempermalukan keluarganya seperti ini?

Anda tahu orang yang dikejar oleh Yudhistira adalah anak sulung keluarga Ranendra.

Bukankah itu pemilik perusahaan tekstil yang terkenal itu?

Benar, bahkan Ranendra ini juga memiliki butik yang terkenal.

Ozarn tidak tahan dengan bisik-bisik itu berteriak keras, "KELUAR! ACARA SELESAI!!"

Mereka terdiam, lalu perlahan keluar dari gedung. Bukannya takut, mereka juga tahu siapa orang yang berteriak tadi. Dia adalah anak tunggal dari keluarga besar Irisendra.

Keluarga yang merajai bisnis di bidang pariwisata. Banyak perhotelan yang berdiri di bawah naungan Irisendra.

"Nada, Elios, maaf karena kalian harus ngeliat hal kayak gini."

Elios dan Nada saling bertatapan, keduanya memang merasa canggung. Tapi, keduanya hanya bisa mengangguk untuk membalasnya.

"Mewakili Aksa, kami juga minta maaf udah buat keributan. Mungkin Aksa shock karena confess dari Danu."

Elios hanya mengangguk saja apapun yang dikatakan oleh Nada. Jujur, ia sekarang sangat kikuk untuk sekedar berbicara. Karena melihat suasananya saja, ketegangan jelas sangat terasa di sini.

"Ehm... Maaf nih sebelumnya, berhubung acaranya selesai kita juga mau pamit sekalian. Besok kita harus kerja, gue juga harus nganterin si Nada sesuai permintaan Aksa."

Ben dan Ozarn mengangguk, mendapat persetujuan dari mereka Elios segera membawa Nada keluar.

Di sisi lain, seorang pria berdiri di sudut ruangan menatap lukisan di depannya dengan seringaiannya.

"Sangat cocok. Krisan kuning ini sama seperti pemiliknya."

~~~~~~

Aksa terus melajukan motornya, sampai ia berakhir di pantai. Bulan yang berada di fase sabit tampak terang dengan sabitah yang menemaninya.

✔[SEGERA TERBIT ][BL] SWEET PILLS Where stories live. Discover now