[DAY 4] HIS ANGEL

11.8K 999 22
                                    

Happy Reading in #Day4

#kelindan

Kelindan (ke-lin-dan): benang yang sudah dimasukkan ke dalam lubang jarum untuk keperluan menjahit

Bulu kuduk Aksa tiba-tiba berdiri, jadi dengan cepat ia menarik koper untuk membereskan pakaian-pakaiannya untuk ia pakai di mes nanti

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bulu kuduk Aksa tiba-tiba berdiri, jadi dengan cepat ia menarik koper untuk membereskan pakaian-pakaiannya untuk ia pakai di mes nanti.

Selama lebih dari satu jam Aksa berkutat dengan kopernya, akhirnya ia selesai juga. Jarum jam tepat menunjuk pukul 12 malam. Ia segera beranjak tidur.

Ia yang awalnya ingin bergadang, memutuskan untuk tidur demi ketenangannya.

Ia sempat mengedarkan pandangannya. Ia benar-benar merasa diawasi, namun ia mencoba mengabaikannya.

"Oke, sekarang tidur besok lo harus kerja, Aksa." Aksa mencoba menyemangati dirinya sendiri.

~~~

Suasana pagi itu terasa sangat sejuk. Namun, Aksa sedikit kesal dikarenakan kafe favoritnya sedari pagi sudah dipenuhi pelanggan dan ia sudah mengantre sekitar 15 menit di sana.

Setelah ia mendapatkan minumannya, ia pergi menuju butik ibunya menggunakan sepeda motor miliknya.

Memang ibunya memintanya untuk singgah sebentar ke butik sebelum pergi kerja. Aksa diberitahu bahwa ia akan masuk kerja pada pukul 10 hari itu karena mereka hanya akan tour sebentar ke mes pelatihan dan belum diberikan pekerjaan apapun.

Sekitar 20 menit perjalanan, Aksa sampai di butik ibunya. Ia selalu menyukai suasana butik ibunya itu, ornamen-ornamen dengan pola khusus terpahat di bingkai kayu jendelanya.

Di halaman depan bagian butik itu di hias penuh dengan rumput sintetis sehingga menunjukkan kesan nyaman. Ditambah lagi bangunan butiknya bukan hanya sekedar ruko biasa namun rumah kaca yang begitu besar.

Aksa menyeruput es boba yang kini sudah hampir habis, Aksa terus meneguk es bobanya hingga habis namun orang yang ia tunggu tak kunjung keluar.

Aksa ragu untuk masuk ke dalam butik. Ia mempunyai cukup banyak kenangan memalukan dengan para pekerja ibunya. Tapi, setelah berpikir dua kali, Aksa langsung saja beranjak dari tempatnya berdiri dan memasuki butik.

Terlihat ibunya yang tengah membahas sesuatu dengan pegawainya, kertas-kertas berserakan di atas meja, ada pula banyak kelindan yang di tusuk di papan busa dan banyak pensil warna yang tergeletak tidak karuan.

"Ma?" Lindia dan pegawainya langsung melihat ke arah Aksa dan betapa terkejutnya Aksa melihat siapa yang bersama ibunya itu.

"Tante Clara?" Aksa melambai ke arah wanita yang duduk di hadapan ibunya itu yang membuat Lindia tertawa kecil.

Ia menghampiri Lindia dan wanita bernama Clara yang berumur sekitar 30-an itu dan menyalami keduanya.

"Ternyata Aksa masih ingat dengan Tante Clara. Mama ingat sekali sewaktu kecil kamu suka minta tante Clara untuk make up in dan buatin dress buat kamu. Kamu masih ingat?" tanya Lindia sambil membenahi kertas-kertas yang ada di meja.

✔[SEGERA TERBIT ][BL] SWEET PILLS Where stories live. Discover now