[DAY 12] ANGEL'S SCARS

7.9K 665 12
                                    

Happy Reading in #Day12

#Balada

Balada: sajak sederhana yg mengisahkan cerita rakyat yg mengharukan, kadang-kadang dinyanyikan, kadang-kadang berupa dialog

■ Balada: sajak sederhana yg mengisahkan cerita rakyat yg mengharukan, kadang-kadang dinyanyikan, kadang-kadang berupa dialog

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aksa hanya bisa terbaring saat tubuhnya merasa lemas. Pagi tadi, saat terbangun ia merasa sangat tidak bertenaga. Namun, ia tidak merasa panas pada tubuhnya. Malah terbilang normal.

Lalu, bagaimana ia bisa berakhir di sini? Padahal ia masih ingat jika semalam ia berada di pantai dan seseorang...

Sial! Ia tidak bisa mengingat apa yang terjadi.

Jadi, dirinya hanya bisa mengabari Mattheo jika ia absen hari ini. Setelahnya, ia melempar asal handphone-nya.

Saat ia menatap langit-langit, pikirannya melanglang memikirkan kejadian di gedung galeri milik Danuar.

Rasa frustasi itu tiba-tiba datang mengingat pemuda itu menyatakan cinta padanya. Sial, pikirannya jadi kacau.

Sekarang, ia harus melakukan apa? Untuk menyibukkan diri dan melupakan kejadian semalam. Tapi, tubuhnya bahkan lemas dan tidak bertenaga untuk melakukan apa-apa.

Ponsel Aksa kembali berdenting, kali ini bukan pesan masuk melainkan email. Yang dikirim oleh... ADHIYAKSA?!

Aksa jelas terkejut, mengapa Adhiyaksa mengiriminya email? Apa pemberitahuan jika ia dipecat? Atau sesuatu hal buruk tentang pekerjaannya?

Sial! Karena kejadian semalam, Aksa tidak bisa berpikir jernih tentang apapun. Hanya pikiran negatif yang terus berlalu-lalang.

Eh?

Mata Aksa membulat saat membaca lampiran surat tersebut. Rekomendasi perpindahan kerja ke perusahaan induk? Di Milan?

Aksa benar-benar dilanda rasa terkejut, bahkan dia hanya karyawan yang bekerja baru dua hari. Namun, dengan tiba-tiba ia mendapat surat seperti ini.

Entah, dirinya harus senang atau bagaimana. Ia juga kebingungan. Di satu sisi, ia senang mendapat surat ini karena dengan begitu ia bisa sedikit menjauh dari Danuar untuk menenangkan pikirannya. Namun, di sisi lain apa orang tuanya akan setuju?

Di tengah rasa bingungnya, handphone yang berada dalam genggamannya berdering. Nama 'Mama' tertulis di sana.

"Halo, Ma?"

"Kamu apa kabar, Aksa? Baik-baik saja, kan?"

Aksa mengernyit, suara ibunya terdengar bergetar. Seperti menahan tangisan.

"Mama, kenapa?"

"Aksa bisa pulang sebentar, Nak? Ada yang mau Papa dan Mama bicarakan dengan Aksa."

Aksa berpikir, hari ini ia tidak bekerja. Dan jika orang lain melihatnya, mereka akan berpikir Aksa pemalas.

Tapi, ia malah tidak tenang jika tidak ke sana. Ibunya tampak terlibat masalah.

✔[SEGERA TERBIT ][BL] SWEET PILLS Where stories live. Discover now