✔[SEGERA TERBIT ][BL] SWEET PILLS

[DAY 27] THE NIGHT AFTER THE DISASTER

Happy reading in #day27

#Latu

Diambil dari bahasa Jawa yg artinya api

Matahari tampaknya mulai meninggalkan singgasananya, warna saga di cakrawala senja membuat banyak mata terpesona tiap kali memandangnya. Jalan raya dipadati oleh kendaraan yang lalu lalang melintas menyambut datangnya malam.

Mattheo dan Natalie terduduk lesu di subway di pinggir jalan yang terletak di depan Perusahaan Adhiyaksa, sejak tadi siang mereka melakukan penyelidikan kasus di balik pengeboman itu, namun mereka tidak mendapatkan petunjuk apapun.

"Hufffft!" keluh Natalie napasnya tampak berat dengan gurat wajah lelah. Pandangannya lurus ke arah jalan raya.

Berita tentang pengeboman di showroom Adhiyaksa sudah booming di mana-mana. Banyak berita yang bahkan simpang siur kebenarannya.

[BREAKING NEWS : Terjadi ledakan di Adhiyaksa akibat kelalaian pekerja di perusahaan mobil terbesar tersebut.]

[BREAKING NEWS : Aktris cantik Agnes Vandaliniea kini dilarikan ke rumah sakit karena terimbas ledakan, sekarang kondisinya belum diketahui.]

Ponsel Natalie bahkan masih menyala menampilkan beberapa video ledakan dan kebakaran yang mana latu benar-benar menguasai acara Adhiyaksa. Pikiran Natalie kosong, melayang. Ia benar-benar tidak bisa memblokir semua artikel ini karena terus berdatangan dari satu per satu media.

Lagi pula, kasus ini cukup pelik untuk Natalie yang masih baru dalam masalah seperti ini. Baru kali ini dia menghadapi masalah organisasi selain pembunuhan.

Sedangkan Mattheo memikirkan hal lain. Tempo jantungnya sama sekali tidak melambat setelah bertemu kembali dengan Danuar, bahkan Danuar menyelamatkannya sesaat sebelum bom itu meledak di depan wajahnya.

"Padahal aku sudah menemukan mata-mata yang mengambil data perusahaan, bahkan menghukum semua anak buahnya. Tapi kenapa aku melewatkan hal sepenting ini." Sebenarnya Natalie merasa bersalah, ia terlalu sibuk memikirkan balas dengannya, tanpa menyadari akan ada masalah selanjutnya yang sudah dipersiapkan musuh untuk menyerang.

Mattheo melihat ke arah Natalie yang terduduk lemas di sampingnya, bahkan tidak memedulikan lagi cara berpakaian Natalie karena hati dan pikirannya sudah diinvasi oleh Danuar.

"Aku harus mengurus masalah pengeboman ini ke kepolisian agar mereka tidak menaruh curiga." Mattheo bangkit dari duduknya, pandangannya mengedar ke seluruh jalan raya. Ia tidak ada keinginan untuk mengendarai mobil sekarang.

Ia melambaikan tangannya setelah melihat mobil berwarna hijau yang bertuliskan 'taksi' di bagian atas atap mobil.

"Aku pergi dulu, Nata. Jangan pulang terlalu larut." Mattheo menaiki taksi dan berlalu dari sana.