[DAY 38] WITHOUT YOU

3.5K 241 12
                                    

Happy reading in #day38

#ajojing

ajo·jing

dansa dengan gerakan berjingkrak;

dansa dengan gerakan berjingkrak;

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gila nih anak."

Ketiga orang itu menatap Danuar tidak percaya, bagaimana bisa dia dengan santai mengucapkan hal itu.

Perkosa? Hei, itu bukan perkara gampang, apalagi untuk orang seperti Mattheo, itu seperti harga dirinya.

"Waktu itu mabuk, dan pas banget Mattheo dateng. Dan kalian tau lah gimana bisa kejadian kek gitu."

"Tapi gue inget banget udah ngunci pintunya sebelum keluar sama Ojak. Kenapa itu orang bisa masuk? Pintunya dibobol kali, ya."

Ucapan Ben diangguki setuju oleh Ozarn, karena ia ingat sekali bahwa dirinya juga yang meminta Ben. Jadi orang tidak akan bisa masuk kecuali jika memang benar orang itu membobol pintu.

"Ya ... mungkin? Tapi inget apa yang dilalui Aksa, gue jadi gak nyesel lagi udah ngelakuin hal kayak gitu. Karna Mattheo salah satu komplotan buat nyulik Aksa."

Ketiga temannya menatap tidak percaya ke arah Danuar, apalagi Aksa.

"Dan, lo gak boleh kayak begitu. Pak Theo baik banget sama gue, jangan karena dia jadi bagian dalam rencana penculikan gue, lo jadi benci sama Pak Theo."

"Tapi atasan lo udah perlakuin lo kayak jalang, gue gak terima. Lo anggap gue kakak, kan? Gue sebagai kakak lo gak terima, kalo adik gue digituin."

Terbuat dari apa hati seorang Aksara ini? Sampai dengan orang yang sudah penculiknya pun dia masih berbaik hati?

Pintu terbuka perlahan, wanita paruh baya masuk ke dalam kamar sang anak. Raut wajahnya terlihat sedih dan khawatir.

"Ada apa, Ma?"

"Aksa, kamu di rumah dulu, ya? Minta Danuar, Ben, atau Ozarn buat temenin kamu. Mama harus ke rumah sakit."

"Siapa yang sakit, Ma?"

Lindia menghela napas, sejujurnya ia tidak ingin memberitahukan hal ini pada sang anak. Karena Aksa masih dalam tahap pemulihan, ia tidak mau membebani pikiran sang anak. Walaupun anaknya terlihat baik-baik saja, tidak menampik jika dirinya tidak tahu bagaimana keadaan mental anaknya.

"Nada ... Nada koma sekarang. Dia jadi korban penembakan di mesnya. Sekarang Mama sama Papa mau ke sana buat jenguk Nada."

Aksa terkejut setengah mati, apa saja yang terjadi saat ia tidak ada?

"A-Aksa ikut ... Aksa mau liat keadaan Nada."

"Kamu masih belum sehat, Aksa. Lebih baik sekarang istirahat supaya Aksa juga cepat sembuh."

✔[SEGERA TERBIT ][BL] SWEET PILLS Where stories live. Discover now