Chapter 4

485 28 2
                                    

00.00 WIB, waktu sudah menunjukan tengah malam kala mereka masuk ke dalam sebuah diskotik elit bi bilangan Jakarta pusat, sebuah diskotik yang penuh dengan lautan manusia beraroma alkohol yang meliak-liuk di lantai dansa dengan di temani musik dari Dj sebagai pengiringnya.

Dua orang perempuan masuk di saat suasana mulai panas-panasnya, mereka langsung duduk di sofa yang ada disana, keduanya ingin menikmati suasana malam ini.

Perempuan itu tidak lain dan tidak bukan adalah Cassandra. Cassandra yang merasa pusing dengan masalah perusahaannya langsung mengajak Vela untuk have fun malam ini.

Awalnya Vela tidak setuju dan ingin memilih untuk istirahat, tapi siapa sangka kalau Cassandra langsung datang ke rumah dan memaksanya untuk ikut, mau tidak mau Vela menuruti kemauan Cassandra.

Cassandra langsung memesan beberapa botol minuman bermerk, kebanyakan adalah weskey dan koktail, Cassandra lebih suka kedua merk itu ketimbang yang lain.

Padahal sudah setahun lebih, Cassandra tidak masuk ke tempat seperti ini, sejak menangani perusahaan warisan ayahnya, Cassandra maupun Vela sibuk mengurusi urusan perusahaan sampai lupa tempat beginian.

Tapi kali ini, karna satu masalah, Cassandra akhirnya masuk lagi ke tempat seperti ini, padahal Vela berpikir kalau Cassandra sudah tobat dari minum-minuman keras.

Namun, pemikirannya terbantahkan, sifat manusia tidak mudah berubah, tinggal sulut pemicunya maka sifat buruknya akan keluar sendiri.

"Chers Vel!" kata Cassandra sambil mengangkat gelasnya tinggi-tinggi.

"Sebenarnya aku tuh males ke tempat seperti ini Cassy. Aku mencoba tobat tau gak?" balas Vela enggan mengangkat gelas miliknya.

"Ck. Sedikit doang Vela. Dikit doang gak mungkin bikin kamu mabuk," ucap Cassandra.

"Huh! Ya udah deh, dikit doang tapi ya?"

"Iya. Biar sisanya, Cassandra yang habisin, haha."

"Dih! Belum juga minum udah mabuk."

"Ini tuh bukan mabuk minuman Vela, tapi mabuk masalah. Pusing tau gak!"

"Halah. Baru juga satu masalah udah pusing aja. Kamu tuh pemimpin perusahaan, harusnya kuat dan tegar, hadapi masalah, bukan lari ke minuman kayak gini."

"Udah deh! Jangan bahas itu mulu, pusing. Mending kita chers aja!"

"Iya-iya. Chers!"

Pada akhirnya mereka bersulang lalu menenggak habis satu gelas di tangan masing-masing.

Keduanya kembali bersulang, dari gelas pertama sampai mereka lupa sudah sampai gelas ke berapa, mereka habiskan satu botol dalam jangka waktu setengah jam.

Setelah setengah jam, Vela tidak melanjutkan minum, baginya  kalau terus lanjut maka ia akan mabuk, itu akan buruk kalau sampai mereka berdua mabuk, nanti tidak ada yang akan membawa mereka pulang.

Di botol kedua, hanya Cassandra yang terus minum sampai mabuk, bahkan gelas milik Vela juga di ambil, Cassandra menghilangkan pusing nya dengan cara seperti ini.

Di botol ketiga, Cassandra tidak lagi menggunakan gelas, kali ini ia langsung menenggaknya dari bibir botol, Cassandra seperti kesetanan.

"Udah elah Cas! Jangan minum banyak-banyak, nanti kamu mabuk," tegur Vela mewanti-wanti.

"Hawah, gwe gak pewduli," balas Cassandra.

"Tuh kan mabok! Kita pulang aja deh."

"Gwk. Gwe belum puwas."

"Astaga! Kalau sampai Zain tau, kamu bisa di kandangin ini."

"Zwain? Cih, lawki gwe guak ada, dia lagi pewrgi."

DANGEROUS HUSBAND ✅ [SELESAI]Where stories live. Discover now