Chapter 35

263 13 2
                                    

Introgasi berjalan tidak sesuai dengan apa yang di inginkan Zain, karna sejauh ini Nove tidak mau membuka mulut sama sekali, Nove memilih bungkam walau di siksa sekeras apa pun, sesuai dengan kode etik seorang pembunuh profesional, Nove lebih baik memilih mati dari pada harus membuka mulutnya, itu sama saja dengan menghancurkan semua usahanya selama ini.

Zain tau kalau itu juga tidak akan mudah, tapi tentu saja masih ada cara lain untuk di gunakan selain dengan membuka mulut dari Nove, Zain masih punya ahli yang bisa di gunakan untuk mencari informasi, Zain tidak akan kesusahan dalam mencari apa pun yang di inginkan.

Tentu saja Zain tidak akan berbelas asih saat ini, Cassandra sudah hampir meregang nyawa dua kali, rencana mereka hampir berhasil, Cassandra masih terbaring sampai saat ini.

Zain duduk di luar ruangan milik Cassandra, ruangan itu sudah di bersihkan oleh pihak rumah sakit, sementara itu Zain menyerahkan Nove kepada Hans, biar Hans yang urus soal Nove, Zain tidak ingin meninggalkan Cassandra lagi.

Walau rencana yang di jalankan olehnya beresiko, tapi itu harus di lakukan untuk memancing si pembunuh datang, hanya saja rencana itu memang tidak terduga, Zain memang berharap si pembunuh datang, tapi tidak di sangka kalau si pembunuh itu beneran datang dengan menyamar sebagai seorang dokter di rumah sakit ini.

"Jadi, apa rencana kamu selanjutnya Ryu?"

Pertanyaan itu langsung membuat Zain mendongak ke arahnya, itu adalah orang yang datang bersama Zain tadi, dia adalah komandan pasukan husus, seorang jendral bintang tiga yang masih aktif dalam kemiliteran sampai sekarang, dan dia adalah mantan komandan dari Zain saat masih aktif di pasukan dulu.

Ya. Zain memanggil komandan itu untuk meminta bantuannya, Zain bukan bermaksud untuk ikut kembali menjadi bagian pasukan husus, hanya saja Zain ingin meminta satu hal darinya, tentu saja itu tidak gratis.

"Ryu! Apa kamu berniat berperang dengan bloodmoon?" tanya nya lagi.

"Apa itu salah? Saya hanya membalas perbuatan mereka saja," balas Zain.

"Lantas, apa kamu ingin memakai kekuatan pasukan husus melawan mereka? Itu artinya kamu akan kembali bersama kamu bukan!"

"Anda jangan salah paham. Saya tidak meminta bantuan anda untuk menumpas mereka, biar itu jadi urusan saya sendiri."

"Heeh! Lalu untuk apa kamu meminta bantuan saya?"

"Saya meminta bantuan anda untuk menahan para polisi dan media agar tidak ikut campur, sisanya biar saya yang bereskan."

"Hmm. Cuma itu?"

"Ya. Saya tidak ingin mereka ikut campur dalam urusan saya, masalah akan semakin runyam kalau mereka ikut campur. Jadi, saya harap anda bisa menahan mereka."

"Huh! Saya kira kamu akan kembali."

"Tidak. Jadi apa kau bisa menahan mereka?"

"Itu gampang. Tapi, saya melihat ada beberapa orang yang cukup saya tau di dalam orang-orang mu itu Ryu."

"Tentu. Beberapa dari mereka adalah mantan tentara bayaran, tentu saja kau familiar sebab kau adalah komandan pasukan husus."

"Ah. Pantas saja mereka cukup familiar bagi saya. Dari mana kau menemukan mereka?"

"Anda terlalu cerewet pak tua. Kau tidak perlu tau, yang pasti mereka sudah menjadi orang-orang saya, jangan ganggu mereka."

"Baiklah-baiklah. Kembali ke topik utamanya, setelah saya membantu kamu, apa yang akan saya dapatkan?"

"Ck. Sudah saya duga, kau memang sangat perhitungan pak tua."

"Haha... Tentu saja. Tidak ada yang gratis di dunia ini."

"Baiklah. Kau ingin apa pak tua?"

"Saya ingin kamu kembali ke pasukan husus."

"Tidak. Itu tidak mungkin. Saya tidak akan kembali. Bagaimana kalau yang lain, seperti satu misi penting!"

"Huh! Baiklah. Kalau begitu, satu misi penting."

"Ya. Satu misi saja."

"Ingat. Kapanpun kamu di panggil kamu harus siap."

"Hmm. Tapi hanya satu kali saja misi yang sangat penting"

"Ok. Tidak masalah. Kalau begitu, saya pamit dulu!"

"Hmm."

Orang itu segera pergi dengan hasil yang memuaskan, tentu saja iti adalah hal bagus baginya, karna Zain berhasil di pikat kembali, walau hanya satu misi tapi itu sangatlah penting, satu kesempatan itu akan di pakai untuk misi yang sangat penting dan genting bagi negara.

Kepergian pak tua itu di ikuti oleh ajudannya, setelah sekian lama pak tua itu menghilang di ujung lorong, Zain yang melihat itu hanya bisa menghela napas pelan, dirinya tidak ingin terlibat lagi dengan urusan negara, tapi semua ini demi tujuan nya, bloodmoon harus musnah.

Zain bisa dengan mudah membunuh mereka semua, tapi ada pihak kepolisian dan media yang akan sangat mengganggu, kedua pihak itu pasti akan menjadi masalah Zain kedepannya, jadi mau tidak mau Zain harus meminta bantuan dari mantan komandannya itu, Zain melakukan langkah antisipasi seawal mungkin.

Tidak lama Hans datang dan langsung menghampirinya.

"Tuan!" sapa Hans.

Zain mengangguk. "Apa sudah dapat informasi lebih dalam?"

"Ya. Tapi itu bukan dari tawanan kita, melainkan dari pihak kita sendiri," balas Hans.

"Oh! Sudah saya duga."

"Benar tuan. Dia sangat kukuh dengan pendiriannya itu."

"Tidak masalah. Lantas, informasi apa yang di dapat orang-orang kita?"

"Mereka sudah menemukan semua identitas anggota bloodmoon tuan, mereka juga sudah mendapatkan alamat dari masing-masing anggotanya."

"Heeh! Benarkah?"

"Iya tuan. Kita bisa bergerak kapan saja."

"Baguslah. Pembalasan kita akan segera di mulai."

"Benar tuan. Tapi, apa tidak masalah?"

"Apa maksud pak Hans?"

"Soal orang tadi. Apa tidak masalah kalau dia tau apa yang akan kita lakukan?"

"Pak Hans tidak perlu hawatir, walau pak tua itu menyebalkan, tapi dia orang yang bisa di percaya."

"Saya paham tuan. Lantas, apa tuan akan kembali ke pasukan husus?"

"Tidak. Saya hanya akan menjalankan satu misi dari mereka sebagai balasan."

"Nona bagaimana tuan? Nona bahkan tidak tau kalau tuan mantan pasukan husus."

"Tidak apa. Nanti saya akan beritahu sendiri kalau waktunya tepat. Dan lagi, Cassandra tidak sebodoh itu, Cassandra pasti sudah mencari tahu asal-usul saya."

"Tuan benar. Nona sering bertanya kepada saya tentang tuan."

"Benarkah?"

"Benar tuan. Tapi saya hanya bicara seadanya."

"Hmm."

Benar. Saat ini Cassandra sangat penasaran dengan asal-usulnya, berbeda dengan dulu, saat pertama kali menikah, Cassandra selalu acuh terhadapnya, tidak peduli bahkan tidak pernah menyapanya sama sekali, Cassandra sangat tidak suka kepadanya di awal-awal pernikahan.

Suasana hati telah berubah sedemikian rupa, dan saat ini Zain tau kalau Cassandra menyukainya, tapi kala mengingat Cassandra, Zain jadi teringat raut wajah ketakutan sebelum mobil mereka tercebur ke sungai, Zain sangat kesal dan marah kala mengingat itu semua.

Hari ini, Zain akan langsung menuntut balas, Zain bangkit dari duduknya lalu mengambil napas beberapa kali.

"Saatnya beraksi," ucap Zain lalu mulai melangkahkan kakinya dan di ikuti oleh Hans dan beberapa orang-orangnya yang lain.

Saatnya untuk memusnahkan bloodmoon.

* * *

...TO BE CONTINUE...

DANGEROUS HUSBAND ✅ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang