Chapter 7

453 23 2
                                    

Cassandra tiba di kantornya hampir siang hari, setelah beberapa lama berada di rumah, akhirnya Cassandra pergi juga untuk menemui Vela dan membahas semua hal yang ada di benaknya saat ini.

Banyak pertanyaan yang ingin Cassandra tanyakan, prihal masalah pribadi dan juga masalah pekerjaan, dirinya sangat penasaran dengan ucapan Vela tadi pagi.

Kedatangan Cassandra di sambut oleh para karyawannya, mereka menyapa dengan segala hormat dan di balas dengan sopan oleh Cassandra, di sepanjang perjalanan semua karyawan menyapa tanpa henti.

Tiba di ruangannya, Cassandra di sambut oleh Vela yang sudah menunggunya sejak tadi, Vela langsung beranjak dari duduknya kala melihat Cassandra memasuki ruangan kerja.

"Ini dia," ucap Vela kala melihat Casaandra.

Cengiran lebar langsung di tunjukan Cassandra. "Morning!"

"Morning-morning, udah siang nih! Lama banget! Habis ngapain aja kamu di rumah? Jam segini baru nyampe," ceroscos Vela.

"Ya, kan sarapan dulu. Emangnya kenapa sih? Kok kamu sewot gitu!" Cassandra sedikit mendelik.

"Jangan tanya aku kenapa, aku saat ini pusing."

"Pusing? Pusing kenapa?"

"Bentar lagi kamu akan tau juga."

"Apaan sih? Kok main ra---"

"MORNING CASSY!" Tiba-tiba suara seorang laki-laki memotong ucapan Cassandra.

Kedua bola mata membulat kala melihat siapa laki-laki itu, akhirnya kini Cassandra mengerti apa yang membuat Vela pusing, dan kini dirinya sendiri yang merasa pusing.

Laki-laki itu yang selalu mengganggu hidupnya, dia adalah Bara, anak dari seorang pengusaha bernama Ramon yang berjalan di bidang kontraktor dan beberapa usaha lainnya.

Posisi perusahaan mereka hampir sama karna bergulat di bidang yang berbeda, namun Bara selalu membanggakan dirinya sendiri dan usaha ayahnya, apa lagi Bara adalah anak semata wayang dari Ramon membuat Bara sangat di manjakan.

Sikap dan sifat menyebalkan dari Bara sungguh membuat Cassandra enek dan muak, bahkan Vela juga sangat muak dengan Bara, padahal sudah beberapa hari ini tidak di ganggu, namun tiba-tiba saja kembali dan mengganggu.

Bara datang lalu berjalan perlahan ke Arah Cassandra, dengan buket bunga dan sebuah kado besar di tangan, Bara datang dengan sangat pedenya.

"Hallo Cassy! Aku bawain oleh-oleh dari Jerman buat kamu, pasti kamu bakalan suka sama oleh-oleh ini," ucap Bara penuh percaya diri, meletakan apa yang dia bawa di atas meja kerja Cassandra.

Cassandra langsung mendelik kesal. "Bawa balik semua ini. Saya gak suka dengan apa yang kamu bawa."

"Eeh! Lalu apa yang kamu suka? Coba katakan, aku pasti bisa mengabulkan semuanya," kata Bara sombong.

"Cassy lebih suka kalau kamu tidak pernah muncul di hadapannya lagi." Ini Vela yang berbicara dengan ketus.

"Aku engga nanya kamu tuh. Aku tanya Cassy," imbuh Bara. Vela berdecak kesal.

"Yang di katakan Vela benar. Saya lebih suka kalau kamu tidak muncul di hadapan saya selamanya," ucap Cassandra lantang.

"Hahaha. Kamu bercanda Cassy?" Bara tertawa garing.

"Saya serius. Benar-benar serius."

"Aish! Bicaramu sadis sekali Cassy."

"Sudahlah, kalau kamu bicara omong kosong terus, lsbih baik kamu pulang sana, saya lagi sibuk."

DANGEROUS HUSBAND ✅ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang