Chapter 17

292 18 2
                                    

Melihat proyek yang di handle oleh Zain sudah, membuat laporan tentang proyek itu juga sudah, urusan di Bandung juga sudah, sekarang waktunya untuk liburan, mengisi waktu luang, memanjakan diri dengan segala sesuatu yang ada di Bandung, jalan-jalan sambil menikmati suasana malam kota Bandung.

Ya. Setelah pekerjaan selesai, Cassandra memilih untuk liburan sehari di Bandung, dirinya tidak ingin langsung pulang tanpa membawa buah tangan untuk orang di rumah, maka dari itu malam ini ia kembali tinggal dan akan pulang keesokan harinya.

Tentu saja Cassandra juga membuat Zain tinggal, hanya Zain karna Vela memilih untuk langsung kembali ke Jakarta, Vela memutuskan untuk melaporkan hasil dari proyek yang ada di Bandung, selain itu Vela juga tidak ingin mengganggu kemesraan antara Cassandra dan Zain.

Vela pulang sore hari tadi di antar oleh orang kepercayaan Zain, itu membuat Cassandra sedikit kesal namun masih bisa menerima itu, Vela hanya meminta oleh-olehnya saja nanti kalau Cassandra pulang.

Maka dari itu, malam ini Cassandra hanya di temani Zain, berbelanja banyak barang untuk di bawa pulang, Cassandra sudah menghabiskan cukup banyak uang untuk berbelanja dan itu sudah cukup membuat Zain kerepotan, Zain sudah kesusahan membawa barang-barang belanjaan Cassandra.

Zain geleng-geleng kepala, ingin mengeluh dan juga marah, namun itu tidak bisa dirinya lakukan karna Zain sangat mencintai Cassandra, Zain tidak ambil pusing walau Cassandra menghabiskan banyak uang sekaligus, toh bagaimana pun juga mereka adalah orang kaya, orang kaya mah bebas.

"Sayang!" panggil Zain lembut.

Cassandra langsung menoleh. "Hmm. Ada apa?"

"Sudah belanjanya?"

"Belum. Aku masih belum beli sesuatu untuk kamu."

"Aku? Memangnya kamu mau beliin aku apa?"

"Kamu mau nya apa? Jam tangan atau apa?"

"Aku berterima kasih untuk itu, tapi untuk saat ini aku tidak terlalu perlu barang-barang mewah."

"Lalu, kamu mau nya apa?"

"Mmm. Sini aku bisikin."

Cassandra menurut lalu mendekatkan sebelah telinganya kepada Zain, dan Zain pun dengan senang hati memberitau apa yang paling dirinya inginkan saat ini, dengan senyum lebar si bibir, Zain mengucapkan satu kalimat yang langsung membuat Cassandra terkejut.

"What?" pekik Cassandra terkejut, kedua bola matanya membulat menatap ke arah Zain.

Zain menunjukan senyum khasnya. "Bagaimana?"

"K-kamu serius mau itu?"

"Ya. Aku serius. Gimana? Kita menikah sudah setahun lebih."

"Mmm... Gimana ya!"

"Kenapa? Kamu gak mau?"

"Gak. Next time aja kalau aku lagi mood."

"Kapan mood nya?"

"Gak tau. Tungguin aja. Bye!"

Tentu saja Cassandra malu kala mendengar permintaan Zain, kedua pipinya menunjukan semburat merah tanda malu, Cassandra cukup salah tingkah, maka dari itu dirinya memilih untuk mengakhiri percakapan itu dan beranjak pergi meninggalkan Zain dengan barang-barang belanjaannya.

Zain cukup paham dengan karakter seorang Cassandra, walau hatinya keras seperti batu tapi aslinya hati Cassandra itu lembut, cuma ya istrinya itu masih tidak mau menerima dengan pernikahan mereka itu, maka dari itu Cassandra selalu kesal kepadanya.

Namun perlahan-lahan, Cassandra mulai menunjukan penerimaannya untuk Zain, usaha setahun lebih dari Zain akhirnya sedikit membuahkan hasil, hati Cassandra mulai luluh dan mulai bisa menerima Zain sebagai suaminya sendiri.

DANGEROUS HUSBAND ✅ [SELESAI]Where stories live. Discover now