Chapter 6

450 28 2
                                    

Drrttt!

Nada dering yang di sertai getaran dari ponsel membuat Cassandra terbangun seketika, selain itu silau sinar mentari pagi hari yang menusuk mata ikut mengambil andil dalam bangunnya Cassandra dari tidur nyenyaknya.

Bergeliat secara perlahan, lalu mulai membuka kedua matanya, menguap beberapa kali sambil mengerjap-ngerjapkan kedua matanya, menatap ke atas dan melihat suasana langit-langit yang putih, bergerak ke samping melihat suasana khas kamarnya sendiri.

Cassandra bangkit dan meregangkan otot-otot di tubuhnya, kedua matanya mencari-cari keberadaan ponsel miliknya yang entah dimana.

Setelah cukup lama, akhirnya Cassandra berhasil menemukan keberadaan ponselnya, di ambil dan langsung melihat siapa yang menghubunginya pagi-pagi buta seperti ini, disana tertera nama Vela.

Tanpa basa-basi, Cassandra langsung menekan tombol hijau guna mengangkat telpon dari Vela.

"Hallo Vel! Ada a---"

"CASSY!" Pekikan justru lebih dulu menggema dari sebrang sana, suara Vela langsung memotong omongan dari Cassandra.

"Berisik elah," semprot Cassandra yang seketika itu langsung mengucek sebelah kupingnya.

"Ups, sorry!" ucap Vela sedikit tidak enak.

"Ada apa sih? Kenapa pagi-pagi kamu udah berisik aja?" tanya Cassandra.

"Pagi? Hello! Ini udah siang miss." balas Vela sedikit ngegas.

"What? Siang?" Cassandra langsung mengecek keluar jendelanya.

"Makanya kalau minum ya jangan berlebihan, mabuk kan tuh jadinya."

"Hehe. Sorry dah! Oh ya! Semalam apa yang terjadi setelah aku mabuk?"

"Hello! Udah deh, gosah ngebahas itu dulu, ada yang lebih penting dari itu."

"Ada hal apa Vel? Kok kelihatan panik gitu!"

"Proyek di Bandung dalam masalah besar, semuanya mangkrak, kita akan rugi besar kalau masalah ini gak di beresin secepatnya."

"Mangkrak? Mangkrak gimana? Bukannya proyek itu sudah ada yang ngurusin! Kalau gak salah, kontraktor nya pak Cokro kan?"

"Iya. Pak Cokro memang kontraktor yang bertanggung jawab buat ngurusin proyek disana, dia juga orang yang kita curigai sudah menyabotase proyek kita disana, tapi masalahnya, aku dapat kabar kalau semalam Cokro sama antek-anteknya tewas di club, dan sekarang posisi penanggung jawab kosong Cassy."

"What? Kok bisa? Bukannya kemarin kamu berjumpa dengan beliau di proyek?"

"Nah itu dia, aku juga gak tau. Yang jelas aku dapat kabar dari orang kepercayaan kita disana pagi tadi, katanya terjadi perselisihan di antara mereka yang mengakibatkan salah satu dari mereka nekad buat nembak mati Cokro dan yang lainnya, terus si pelaku bunuh diri setelah menembak mati semuanya."

"Aish! Masalah kemarin aja belum kelar, ini muncul masalah baru. Pusing banget sumpah."

"Terus gimana? Gak mungkinkan kita biarin proyek itu mangkrak gitu aja!"

"Hmm. Kamu handle aja deh dulu, suruh orang kepercayaan kita buat urus proyek itu. Sejam lagi aku tiba di kantor."

"Ok deh. Aku tunggu di kantor, secepatnya."

"Iya-iya."

"Oh ya! Tolong ucapin makasih sama Zain dari aku."

"Wait! Apa nih maksudnya?"

DANGEROUS HUSBAND ✅ [SELESAI]Where stories live. Discover now