Chapter 52

260 13 3
                                    

Zain langsung mengejar Boris yang sedang membawa Cassandra, Zain berlari agar tidak terlalu jauh ketinggalan dan Zain berhasil menyusul, Boris membawa Cassandra melewati perkebunan teh yang sangat luas, dengan berjalan menapaki jalan setapak, Boris berusaha kabur sambil menyandra Cassandra di tangan.

Sekarang tujuan Boris sudah tercapai, dan Olivia sudah di bunuh olehnya, hanya tinggal pergi dari sini dan semuanya akan beres, Boris juga tau kalau Jonson tidak mungkin bisa selamat, walau masih hidup tapi tidak mungkin bisa lepas dari pasukan husus yang menyerang.

Dengan begitu, Boris bisa menguasai semuanya tanpa harus di bagi dengan siapa pun, hanya tinggal masalah waktu sampai dirinya berhasil melewati ini semua, tinggal pergi setelah menyingkirkan Cassandra.

Tapi, ternyata pikirannya itu masih dangkal, karna pada kenyataannya, Zain sudah mengejarnya, Boris sangat terkejut karna melihat itu, bagaimana bisa Zain mengalahkan Jonson dalam hitungan menit, itu lah yang di pikirkan oleh Boris.

Dalam pelariannya, Boris sangat kesusahan karna Cassandra yang terus berontak, Beberapa kali Cassandra mencoba kabur dengan cara menggigit tangannya dan menginjak kakinya, hampir saja Boris kehilangan Cassandra.

Boris bersikap kasar dengan beberapa kali menampar wajah Cassandra, hal itu ia lakukan agar membuat Cassandra jera dan tidak melakukan perlawanan agar Boris dapat dengan mudah membawanya pergi dari sini.

"Zain!" teriak Cassandra kala melihat sosok Zain.

"Diam kau sialan!" bentak Boris.

Boris bersikap kasar, lekas setelah Cassandra diam, Boris kembali menyerednya, kabur melewati setiap jengkal jalanan tanah, melewati setiap hamparan kebun teh yang luasnya sejauh mata memandang.

Boris berusaha kabur, namun Zain berhasil mendekat, tapi Zain tidak langsung berdekatan, menjaga jarak agar Boris tidak kembali berbuat kasar kepada istrinya, walau pun diluar terlihat tenang, tapi Zain sangat hawatir dengan keselamatan Cassandra.

Tiba saatnya kala Boris menemui jalan buntu, Boris yang memang tidak tahu daerah itu memilih jalan yang salah dan berakhir di tepian sebuah jurang kecil yang terjal, yang di penuhi bebatuan di bawahnya.

Boris kebingungan sendiri, karna jurang itu sangat terjal walau tidak terlalu tinggi, Boris akan terluka kalau semisal nekad untuk turun, apa lagi bebatuan di bawah cukup tajam.

Boris kebingungan, apa lagi sosok Zain sudah hampir sampai ke arah mereka, dalam keadaan putus asa itu, Boris kembali berulah.

"Hoop! Diam disana! Jangan berani-beraninya maju! Maju selangkah, saya lempar istri kamu ke bawah," ancam Boris kepada Zain.

Zain diam beberapa saat, menatap ke arah Boris dan istrinya Cassandra, setelah itu melirik ke arah kiri dan kanan dari posisi mereka berada, memastikan kalau ada sesuatu di dekat sana, Zain akan menggunakan segala kemungkinan untuk menyelamatkan Cassandra walau kemungkinannya sangat kecil.

"Ngapain kamu lirik kanan kiri dari tadi? Jangan pikir saya gak tau apa yang kamu rencanakan. Berani bersiasat, saya lempar istri kamu ini," ancam Boris lagi.

Zain menyunggingkan sudut bibirnya. "Benarkah? Apa kamu seberani itu?"

"Jangan kira saya takut! Saya sudah membunuh Olivia, saya juga bisa membunuh Cassandra dengan mudah."

"Silahkan! Jika kamu mampu."

"Kurang ajar. Jangan remehkan saya, sialan."

"Kita lihat, tindakan kamu atau peluru saya yang lebih dulu bicara."

Zain mengeluarkan pistol dari dalam sakunya, memegang dengan santai lalu mengarahkannya ke arah Boris, walau ada Cassandra disana tapi Zain tidak pernah meleset sekali pun kala mengincar targetnya, Zain tidak main-main.

DANGEROUS HUSBAND ✅ [SELESAI]Where stories live. Discover now