Chapter 20

282 10 2
                                    

Di sebuah sekolah menengah atas di kawasan ibukota.

Seorang gadis dengan kecamata yang melekat di wajahnya berjalan perlahan melewati lorong sekolahnya, gadis itu menggendong tas di punggung dan menenteng sebuah tas kecil berisi laptop miliknya, dengan rambut di gerai serta penampilan cupunya, gadis itu berjalan menuju ruang kelasnya.

Di sepanjang lorong, banyak orang yang menyapanya, gadis itu memang berpenampilan cupu tapi cukup di kenal di kalangan siswa, di kenal karna prestasinya yang selalu saja membanggakan sekolah.

Dengan senyum di bibir, gadis itu terus saja membalas sapaan yang tertuju padanya, sampai melewati lorong dan tiba di kelasnya, gadis tersebut masih membalas sapaan teman-teman sekolahnya.

"Manda!" panggil seorang temannya saat tiba di kelas.

Gadis yang di sapa Manda itu langsung merekahkan senyum di bibirnya. "Hi, Rin!"

"Gimana? Udah jadi belum?" tanya temannya bernama Rini itu.

"Udah dong. Nih pesenan kamu," balas Manda menyerahkan sebuah amplop kepada Rini.

Melihat itu, Rini langsung tersenyum dan melihat isi amplop tersebut, semuanya sesuai dengan apa yang di harapkannya, Rini sangat puas dengan hasil yang di kerjakan oleh Manda, teman sekelasnya itu.

Ya. Rini memang sudah menunggu Manda, mereka bukan teman sebangku, cuma bersebelahan saja, mereka juga tidak terlalu dekat, hanya karna teman sekelas dan juga urusan bisnis.

"Gimana?" tanya Manda.

"Nice. Gue puas sama hasil kerja lo. Nanti gue transfer duitnya ke elo," balas Rini tersenyum puas lalu duduk di bangkunya sendiri.

"Ok. Next time kabarin gue aja kalau ada kerjaan gini."

"Gampang."

Tidak lama, beberapa temannya yang lain datang menghampiri Manda, mereka juga ada urusan dengan Manda, tentu saja masalah pekerjaan, Manda sangat pandai dalam hal IT, maka dari itu segala sesuatu yang berhubungan dengan jaringan komputer selalu di percayakan oleh teman-temannya kepada Manda.

"Eh, Manda! Mana tugas gue kemarin?" tanya temannya itu.

"Nih. Lo cek aja dulu," balas Manda.

"Ok." Orang itu langsung mengecek hasil tugasnya dan sangat memuaskan. "Good job! Gue puas dengan kerja lo."

"Sip. Selama bayarannya gede, tentu hasilnya juga memuaskan, hihi."

"Haha. Dasar."

"Eh, Manda! Gue ada kerjaan nih buat lo, nanti file nya gue kirim ke elo," kata temannya yang lain.

"Gue juga. Gue butuh buat minggu depan," sambung temannya yang lain.

"Gue juga. Gue butuh lusa," sambung yang lainnya.

"Ok-ok. Gampang. Lo semua kirim aja file nya ke gue," balas Manda.

Ya. Selain menjadi siswi sekolah biasa, Manda juga bekerja sampingan dalam beberapa hal terlebih dalam masalah IT, semua teman-temannya yang meminta Manda merasa puas dalam hasil kerja Manda, dan uang hasil dari itu sudah sangat cukup untuk membiayai sekolahnya sendiri.

Manda punya alasan tersendiri, dan salah satu alasannya adalah untuk biaya sekolah, Manda menerima pekerjaan apa pun walau pun resikonya cukup besar, Manda juga selalu di minta oleh beberapa perusahaan untuk mengerjakan sesuatu, Manda tidak pernah bertanya atau mempermasalahkan pekerjaannya, yang penting Manda mendapat bayaran besar.

Hidupnya yang serba kesusahan membuat keluarganya serba kekurangan, bahkan untuk biaya hidup sehari-hari pun, keluarganya kesulitan, yang hanya ia miliki adalah otak yang cerdas, dan Manda memanfaatkan itu untuk menghasilkan pundi-pundi uang.

DANGEROUS HUSBAND ✅ [SELESAI]Where stories live. Discover now