BW1

3.2K 132 13
                                    

Nunew Chawarin akhirnya menapakkan kakinya di universitas impiannya.
Senyum mengembang di bibirnya hingga...

"Nunew? Nunew Chawarin?" tanya seorang pria tegap dan gagah sambil menepuk bahunya.

Jantung Nunew terasa jatuh saat itu juga ketika dia mengenali suara itu.

Nunew pun membalikkan badannya dan benar saja, sosok yang berada didepannya adalah Zee Pruk Panich.
Pria yang selama 2 tahun ini dia hindari.

Zee adalah seniornya ketika dia berada di SMA.
Nunew mengenal Zee ketika dia mengikuti eskul basket di SMA nya dan Zee adalah seniornya.

Mereka sangat dekat ketika masa itu hingga Nunew merasakan sesuatu di hatinya.
Ya, Nunew jatuh cinta pada seniornya itu.

Perasaan yang berasal dari rasa kagum dan hormat berubah menjadi cinta.
Ketika itu Zee mempunyai seorang kekasih yang cantik.

Nunew berusaha menghilangkan perasaannya pada Zee.
Namun semakin dia menjauh semakin besar juga rasa cintanya pada Zee.
Ketika Nunew menjauhi Zee, Nunew malah merasa kalau Zee semakin mendekat.

Zee selalu menghampirinya dan menanyakan kabar Nunew sampai Zee menanyakan mengapa Nunew seperti menjauhinya.
Dengan berbagai alasan Nunew berusaha sebaik mungkin menutupi perasaannya pada Zee yang sangat terlihat jelas kalau Zee tidak mungkin membalas cinta seorang pria seperti dia.

Nunew takut kalau jika Zee mengetahui perasaannya, bukannya cinta lagi yang dia dapatkan namun sakit hati atau bahkan hinaan.

Semasa SMA entah mengapa Zee seakan sangat memperhatikan dan menjaga Nunew dengan sangat baik.
Atau itu hanya perasaan Nunew saja? Nunew sendiri tidak tahu.
Perasaan takutnya lebih besar daripada rasa penasarannya.

Hingga hari itu dia di pertemukan kembali dengan Zee di hari pertama Nunew masuk bangku kuliah.

"Kemana saja kau Nhu? Phi berusaha menghubungimu namun kau seperti menghilang di telan bumi. Bahkan Phi mencarimu di sekolah namun jawaban teman2mu selalu sama tidak tahu dimana kau berada." ujar Zee dan menatap wajah Nunew.

Nunew menundukkan kepalanya tak berani menatap wajah pria yang dia cintai sejak dulu.
Rasa cinta Nunew untuk Zee tidak pernah hilang.

"Nhu ikut dengan orangtua Nhu keluar kota Phi." ujar Nunew yang akhirnya menatap wajah Zee sambil tersenyum.

"Mengapa kau mengganti nomor telpmu?" tanya Zee lagi dan Nunew pun sedikit terkejut dengan pertanyaan Zee.

"Bagaimana Phi tahu kalau aku mengganti nomorku?" tanya Nunew.

"Phi berusaha menghubungimu namun jawabannya selalu sama, no itu sudah tidak dapat dihubungi." ujar Nunew.

"Untuk apa Phi mencariku?" tanya Nunew lagi.

"Kita dekat dulu. Kenapa tidak? Kenapa kita tidak dapat meneruskan pertemanan kita?" ujar Zee dan membuat Nunew tidak dapat berkata apa2.

"Sudahlah. Yang terpenting sekarang kau sudah kembali dan beruntung juga kau memilih kampus ini. Aku senang kita bertemu lagi." ujar Zee sambil tersenyum dan Nunew pun ikut tersenyum dengan jantung yang berdebar kencang melihat senyuman yang lama dia rindukan namun juga dia hindari.

Hari itu Nunew lewati dengan murung dan gelisah hingga mengundang seorang senior lainnya memperhatikan Nunew.

"Kau kenapa nong? Apa kau sakit?" ujar Film, salah seorang senior yang bertugas sebagai senior yang membimbing para junior baru.

Nunew pun terkejut lalu tersenyum.

"Tidak Phi. Maaf." ujar Nunew.

"Siapa namamu nong? Tidak usah minta maaf, Phi perhatikan dari tadi kau hanya melamun dan murung. Phi kira kau tidak enak badan." ujarnya lagi sambil tersenyum.

"Nama saya Nunew Chawarin Phi. Saya hanya sedikit gugup saja Phi." ujar Nunew lagi.

"Hmm baiklah. Jika kau butuh sesuatu bilang pada Phi saja ya!" ujar Film sambil memegang bahu Nunew.

"Khap Phi. Khop khun khap." ujar Nunew.

Akhirnya Film pun berjalan menjauh dari Nunew.
Dan Nunew pun menarik nafas lega.

Siang harinya para senior pembimbing mengantarkan para junior ke kantin kampus.

"New, kita makan disini bersama yah!" ujar Film setibanya mereka di kantin dan membawa makanan di tangan mereka masing2 dan Nunew pun menggangguk.

Nunew, Film dan 5 orang lainnya duduk bersama di satu meja.
Mereka pun berbincang sampai tiba2..

"Nhu." ujar Zee yang berdiri di pinggir meja tempat mereka duduk yang mengagetkan Nunew.

"Phi Zee?" ujar Film dan menatap pada Zee lalu menatap Nunew.

"Phi kenal New?" ujar Film lagi dan Zee pun menggangguk menatap pada Nunew yang menunduk.

"Hmm. Nunew adalah juniorku di SMA." jawab Zee.

Zee memang cukup populer di kampus sebagai mahasiswa tingkat akhir paling tampan dan ketua grup basket kampus itu.

"Ada apa Phi?" tanya Nunew dan menatap pada Zee.

"Nanti sore kita pulang bersama ya. Aku ingin tahu di mana rumahmu." ujar Zee dan Nunew pun menahan nafasnya.

'Mengapa Kau tidak menjauhkan dia dariku, Tuhan.' jerit batin Nunew.

"Nhu nanti akan dijemput supir ojek online yang sudah Nhu pesan Phi." ujar Nunew.

"Batalkan saja. Nanti sore Phi tunggu kau di parkiran kampus." ujar Zee lalu berbalik dan berjalan menjauh dari mereka yang terkejut dengan perkataan Zee.

"Wowww New. Phi Zee mau mengantarkanmu pulang. Apa kau tahu dia itu bagaikan batu yang tidak dapat di dekati oleh siapapun disini." ujar salah satu senior di meja itu dan Nunew pun hanya bisa tersenyum.

Sementara Film menatap Nunew dengan penasaran.
Nunew yang merasakan tatapan Film pun membalas melihat pada Film.

"Mungkin karena aku sudah kenal sebelumnya. Kami cukup dekat ketika di SMA karena rumah kami pun satu arah dari sekolah, Phi." ujar Nunew dan kembali menatap pada makanan di depannya.

'Mengapa ini harus terjadi. Ini adalah permintaan terbaikku, agar jangan pernah bertemu lagi dengan Phi Zee.' batin Nunew.














Bersambung


Harap dimakluminya sekarang2 update nya sedikit kurang.
Sekarang Phi sudah mulai bekerja kembali.

Terima kasih yang bersedia membaca dan setia menunggu setiap chapternya.

Semoga juga cerita ini bisa diterima dan disukai.

Jangan lupa vote dan komennya yah, adik2ku tersayang.

Jub jub jub
💖💖💖

𝘽𝙚𝙨𝙩 𝙒𝙞𝙨𝙝𝙚𝙨 21+⛔ (ZeeNunew) (024) Where stories live. Discover now