BW31

612 63 8
                                    

Zee duduk di atas tempat tidurnya, dan menatap kosong ke depannya.
Dengan selimut yang menutupi hingga pinggangnya.

Tidak ada yang tahu apa isi dari pikiran dan hatinya.
Semuanya berusaha menghiburnya termasuk kakaknya Nana yang sengaja pulang hanya untuk menemui adiknya itu.

Tiba2 Mae masuk ke dalam kamar dengan senyumnya.

"Selamat pagi sayang." ujar Mae sambil nengelus rambut Zee.

Zee menatap Mae dan tersenyum namun tidak ada kata2 yang keluar dari mulutnya.

"Mae buatkan makanan kesukaanmu, apa kau mau makan, nak?" tanya Mae masih dengan senyuman, namun Zee menundukkan kepalanya.

"Jika kau mau makan, Mae akan berikan kejutan untukmu, bagaimana?" ujar Mae lagi namun sekarang dengan wajahnya yang terlihat sedih setelah melihat Zee memejamkan matanya.

"Zee, Mae tahu kalau Mae bersalah memisahkanmu dengan Nunew, dan Mae tanya sekarang apakah karena itu Zee menghukum Mae seperti ini?" ujar Mae dan akhirnya meneteskan airmatanya.

Zee menatap Mae dan matanya mulai berkaca2.
Namun tetap saja Zee kembali menunduk dan memejamkan matanya lagi.

"Kalau ditanya orang tua seharusnya kau menjawab Ai'Hia." teriak seseorang dari depan pintu.

Dan suara itu membuat Zee membelalakkan matanya walau masih dalam keadaan menunduk.
Perlahan Zee menegakkan kepalanya dan melihat ke arah pintu lalu airmatanya mengalir setelah melihat siapa yang berdiri disana.

"Kau itu benar2 keterlaluan Hia. Dulu aku yang mencintaimu kau acuhkan dan sekarang Mae yang sudah melahirkan dan membesarkanmu pun kau acuhkan. Betapa egoisnya kau, kapan kau akan berubah, hah?" teriak Nunew sambil berjalan mendekati Zee dan Mae yang hanya berdiri menatap Zee.

Zee akhirnya berdiri, matanya tak lepas memandang sosok yang ada di depannya itu.

"Apa kau tahu, Mae memperjuangkanmu sampai dia bersujud dikakiku agar aku kembali menerimamu dan membuat kau kembali seperti dulu, namun apa balasan yang dia dapat, hanya kebisuan dan sakit hati." ujar Nunew dan meneteskan airmata.

Tiba2 Zee berlari dan memeluk Nunew.

"Nhu." isaknya dan Nunew hanya terdiam berdiri dan memejamkan matanya dalam pelukan Zee.
Airmata mengalir dari mata keduanya, begitupun dengan Mae yang menangis sambil tersenyum.

Mereka berpelukan dan menangis dan Mae yang melihat itupun akhirnya berjalan menuju pintu, membukanya lalu menatap ZeeNunew dan keluar dari kamar.
Setelah menutup pintu, Mae tersenyum lega.

Tak lama kemudian Zee melepaskan pelukannya dan memegang pipi Nunew lalu mengusap pipinya dengan jarinya.

"Kau kembali Nhu. Kau kembali." isak Zee.

Nunew menatap mata Zee.

"Siapa bilang aku akan kembali." ujar Nunew dan Zee membelalakkan matanya dan melepaskan pipi Nunew.

"Aku melakukan ini demi Mae. Aku tidak tega melihat seorang ibu bersujud di kakiku demi anaknya yang tidak berbakti. Aku tidak pernah menyuruhmu menjauhi kedua orangtuamu, Hia. Yang aku inginkan kau berjuang agar mereka mau menerimaku." ujar Nunew.

"Hia... Aku akui kalau aku memang egois yang selalu hanya menunggumu datang padaku. Karena itu kita tidak bisa kembali seperti dulu, Hia. Kita berdua egois, Hia yang selalu memintaku berkorban dan aku yang selalu memintamu berjuang. Dengan hubungan yang seperti ini tidak ada satupun dari kita yang mau mengalah. Hubungan ini tidak akan pernah berhasil. Karena diakhir pasti hanya kekecewaan yang kita rasakan. Kumohon Hia melanjutkan hidup Hia demi Mae dan Pho Hia dan temukan seseorang yang bisa mengerti Hia bukan seperti Nhu." ujar Nunew dengan terisak dan Zee hanya terdiam mendengarkan perkataan Nunew dengan airmata yang masih mengalir.

"Bahagiakanlah dulu orangtuamu, Hia. Jika dapat kau lakukan maka Nhu yakin kalau Hia bisa membahagiakan siapapun juga. Kasihan Mae dan Pho." ujar Nunew.

"Tugas Nhu sudah selesai disini. Selamat tinggal, Hia." ujar Nunew dan membalikkan badannya.

"Hia tidak mau yang lain, Hia hanya ingin Nunew." teriak Zee.

Dan Nunew pun menghentikan langkahnya.

"Baiklah Nhu. Kau bilang kita egois? Baik sekarang Hia mengaku kalah padamu, Hia akan melakukan apapun yang kau mau. Kau hanya ingin aku berjuang dan datang padamu kan? Sekarang aku akan berjuang dan aku yang akan datang padamu. Hia mengaku kalah Nhu. Hia jatuh cinta padamu lebih daripada kau mencintai aku. Walau kau hanya sedikit saja mencintaiku, aku akan menerimanya selama kau ada di sampingku. Apapun yang kau inginkan akan aku lakukan. Kau juga ingin aku memperjuangkanmu di depan orangtuaku kan? Akan aku lakukan sekarang juga. Aku akan berkorban untukmu dan juga berbakti pada orangtuaku. Hia mohon kembalilah padaku, Nhu. Aku bisa melakukan apapun kalau Nhu ada disamping Hia. Hia mohon." isak Zee dan Zee pun menjatuhkan kakinya dan bersujud sambil menundukkan kepalanya.

Nunew menundukkan kepalanya dan menangis.
Nunew tidak lagi dapat menahan badan dan hatinya yang ingin sekali memeluk Zee.

Akhirnya Nunew membalikkan badannya dan berjalan cepat lalu terjatuh di depan Zee dan memeluk leher Zee.
Zee mendengak ketika tangan Nunew menyelusup ke lehernya dan membelalakkan matanya.

Segera Zee memeluk Nunew dan menaruh wajahnya di leher Nunew.

"Hia cinta Nunew, Hia butuh Nunew ada di samping Hia. Hia mohon kembalilah pada Hia." isak Zee.

Mereka berpelukan dan menangis bersama.
Setelah beberapa saat Zee yang merasa sedikit tenang melepaskan pelukkannya dan menatap Nunew yang menunduk dibawah dagunya.

Zee menarik dagu Nunew agar menatapnya lalu memegang kedua pipinya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Nunew.

Nunew yang masih meneteskan airmata hanya terdiam menatap mata Zee yang menatap mata dan bibirnya.
Setelah bibir Zee menyentuh bibir Nunew, Nunew pun memejamkan matanya dan kedua tangannya memegang lutut Zee.





















Bersambung.

𝘽𝙚𝙨𝙩 𝙒𝙞𝙨𝙝𝙚𝙨 21+⛔ (ZeeNunew) (024) Where stories live. Discover now