BW29

596 59 9
                                    

Semenjak hari kepindahan Zee, setiap pulang dan pergi bekerja, Zee selalu menunggu Nunew dan Net lalu mengikuti berjalan di belakang mereka.

Dan malam harinya ketika mereka pulang dan makan malam, Zee selalu ada di belakang Nunew dan Net dan setelah mereka di depan rumah Zee akan menunggu hingga Nunew masuk ke dalam rumah.

Seminggu sudah Zee melakukan itu, Net hanya bisa tersenyum namun berbeda dengan Nunew yang merasa kesal.

Hingga ketika Zee kembali mengikuti mereka dan sesampainya mereka di depan rumah, Nunew memegang pagar rumahnya namun menghentikan gerakannya dan tiba2 Nunew memejamkan matanya dan berbalik menatap Zee yang berada di depan pagar rumah Zee sambil menatap Nunew.

Nunew lalu berjalan mendekati Zee dan Zee pun terkejut namun ada senyuman di bibirnya.

"Bisakah Hia berhenti mengikuti aku?" ujar Nunew setelah dia berada di depan Zee.

Zee menatap Nunew yang berada dekat didepannya.
Ingin sekali Zee merangkul pinggang Nunew dan memeluknya.

Sementara Net yang melihat itu, tersenyum lalu masuk ke dalam rumah.

"Apa salah Hia? Hia tidak mengganggu Nhu." ujar Zee dan Nunew mengeraskan rahangnya sambil menatap tajam Zee.

"Hia menggangguku, apa Hia tahu kalau dengan melihat wajah Hia saja sudah menggangguku." ujar Nunew sedikit berteriak.

Zee menghentikan senyumnya, dan menunduk.
Nunew yang melihat itu pun merasa sedih dan tidak tega.

namun kali ini Nunew ingin Zee benar2 hilang dari hidupnya.
Dan ingin agar Zee meneruskan hidupnya lagi dan bukan hanya mengejar2nya.

"Apa kesempatan untukku sudah benar2 tidak ada, Nhu? Apa tidak bisa sekali saja kau beri aku kesempatan?" tanya Zee sambil menatap mata Nunew.

"Hia, Nhu kira Nhu sudah cukup memberi Hia kesempatan tapi Hia tidak pergunakan kesempatan itu." ujar Nunew dan membalikkan badannya.

Namun Zee menarik sebelah tangan Nunew hingga Nunew kembali berbalik dan Zee meraih tengkuk Nunew dan mencium bibir Nunew.

Nunew membelalakkan matanya dan berusaha mendorong dada Zee, namun percuma tenaganya tidak dapat mengalahkan tenaga Zee, hingga akhirnya Nunew menggigit bibir Zee hingga Zee meringis kesakitan dan memundurkan badannya.

"Pergi kau dari sini. Aku tidak sudi melihatmu lagi." teriak Nunew dan berlari masuk ke dalam rumahnya sambil menangis.

Zee memegang bibirnya yang sedikit berdarah akibat gigitan Nunew, namun rasa sakit di hati Zee melebihi rasa sakit di bibirnya.

Zee kehilangan akalnya dan melakukan hal yang sekarang dia sesali.
Zee berjalan pelan masuk ke dalam rumahnya yang masih gelap.

Zee terduduk di sofa ruang tamu dan terduduk lalu tersenyum dan tertawa namun airmata tidak berhenti mengalir di ujung matanya.
Zee menunduk dan memegang keningnya.

"Baiklah Nhu, Hia menyerah." ujar Zee pelan.

Sementara Nunew yang masuk ke rumahnya dengan membanting pintu ketika dia sudah masuk membuat Net kaget dan berdiri dari sofa dan melihat Nunew yang menangis sambil masih berlari masuk ke dalam kamarnya.

"New." teriak Net dan ikut berlari kecil mengikuti Nunew ke arah kamar Nunew.

Namun ketika Net berusaha membuka pintu itu, pintu itu terkunci.

"New.. New.. Buka pintunya." teriak Net.

"Dasar gila.. Aku benci dia."

Tiba2 Net mendengar teriakan Nunew dari dalam kamar lalu memundurkan badannya perlahan dari pintu itu dan menghela nafas panjang.

Net kembali duduk di sofa dan menatap pintu kamar Nunew dan kembali menghela nafas panjang sambil menggelengkan kepalanya.
.
.
Keesokan harinya Nunew keluar dari kamar dan melihat Net yang baru keluar dari kamar mandi.
Nunew mengambil handuk dan melewati Net masuk ke dalam kamar mandi.

Tak beberapa lama Nunew kembali keluar dan masuk kembali ke kamarnya dan menganti pakaiannya.

Setelah Net melihat Nunew keluar dari kamarnya, Net terus menatap Nunew.

"New, ayo kita bicara dulu sebelum berangkat ke toko." ujar Net pelan.

"Tidak perlu, Net. Bisakah kita jangan membicarakan ini lagi? Aku bosan dan lelah dengan masalah ini." ujar Nunew dan Net pun menundukkan kepalanya.

"Baiklah. Tapi kau yakin kan kalau kau baik2 saja?" ujar Net dan Nunew pun tersenyum dan mengangguk.

Nunew dan Net pun keluar dari rumah mereka dan mereka melihat ke arah rumah Zee dan tidak seperti biasanya Zee tidak ada disana menunggu mereka keluar.

Nunew menghela nafas lega dan berjalan mendahului Net yang masih bertanya2 kemana Zee.
Setelah melihat Nunew yang berjalan kembali Net pun segera menyusul Nunew.

Sesampainya mereka disana, Net dan Nunew juga melihat toko milik Zee yang masih tertutup.

'Mungkin Phi Zee terlambat hari ini." pikir Net.

Namun hingga hampir 3 hari toko itu tetap tutup dan mereka tidak lagi melihat Zee di rumah maupun di toko.

"New.. Sorry na.. Tapi apa menurutmu Phi Zee sudah menyerah?" tanya Nunew.

"Iya dia pasti sudah menyerah. Itulah sikap dia yang selalu menyerah sebelum berjuang." ujar Nunew dan Net pun menghela nafas panjang lalu melangkah menjauh dari Nunew dan kembali pada pekerjaannya.

Namun Net tidak tahu kalau hati Nunew sangat sakit walaupun dia sudah tahu kalau Zee akan menyerah padanya.

"Kau kembali menyerah Hia. Kau tidak pernah bisa melihat mataku yang masih mencintaimu dan mengharapkan kau terus berjuang untukku." gumam Nunew dan mengusap matanya yang mulai mengeluarkan airmata.

Namun tiba2 Nunew membelalakkan matanya melihat ke depan pintu toko.
Nunew sangat terkejut melihat siapa yang ada di sana.

"New, bisa kita bicara?" ujarnya.

Dan Nunew hanya bisa membisu dan terus menatap sosok yang ada didepannya.


















Bersambung.

𝘽𝙚𝙨𝙩 𝙒𝙞𝙨𝙝𝙚𝙨 21+⛔ (ZeeNunew) (024) Where stories live. Discover now