BW27

600 58 14
                                    

Keesokan paginya, Zee sudah menunggu Nunew di depan toko.
Dan tak lama kemudian Nunew dan Net pun terlihat berjalan bersama dan dengan cepat Zee keluar dari mobilnya dan berlari menghampiri Nunew.

Net dan Nunew yang melihat Zee menghentikan langkahnya dan menatap Zee.
Setelah Zee mendekat Net melangkahkan kakinya beberapa langkah di depan Nunew.

"Bos, sudah kubilang, tolong beri Nunew waktu." ujar Net.

Namun tatapan Zee hanya pada Nunew yang juga menatapnya.

"Kukira sudah cukup waktu untukmu sendiri, Nhu. Ini waktunya kau kembali padaku." ujar Zee dan Nunew menarik nafas panjang mendengar ucapan Zee.

"Bagaimana kalau Nhu katakan kalau Nhu tidak mau kembali pada Hia lagi? Apa Hia akan mengabulkan keinginan Nhu?" ujar Nunew dan Zee yang mendengar itu sedikit mendengakkan kepalanya, menahan rasa sakit di hatinya.

"Tidak. Kau harus kembali padaku, Nhu. Mungkin kau benar, keegoisanku tidak pernah hilang. Tapi.. Kali ini Hia akan berjuang demi cinta Hia dan mendapatkanmu kembali." ujar Zee dan Nunew menundukkan kepalanya.

"Hia sadar semenjak dahulu, Hia hanya mengharapkan Nunew mau berjuang dan berkorban demi bersama Hia, dan sekarang Hia yang akan berkorban dan berjuang untuk bersama Nunew. Apapun caranya, apapun jalannya akan Hia lalui sampai Hia mendapatkanmu kembali." ujar Zee dan Nunew kembali menatap Zee dan menggangguk.

"Hia benar, Nunew lelah mengejar Hia. Jika Hia mau mengejar Nunew, kita lihat seberapa lama Hia bisa bertahan hingga Hia pun akan merasa lelah." ujar Nunew dan kembali melangkahkan kakinya menuju toko.

Sementara Net menatap mereka dan hanya bisa menggelengkan kepalanya lalu mengikuti Nunew membuka toko.

Setelah Nunew dan Net masuk ke dalam toko, Zee tersenyum.

"Baik Nhu, kita lihat seberapa lama kau akan kembali lagi padaku, karena sampai kapan pun aku tidak akan menyerah." ujar Zee dan membalikkan badannya lalu masuk kembali ke mobilnya dan pergi.

Nunew melihat mobil Zee melaju menjauh.
Nunew menundukkan kepalanya dan menahan airmatanya.

'Hia, Nhu sayang Hia, dan selamanya akan seperti itu, tapi maafkan Nhu, Hia. Nhu tidak mau lagi merasakan sakit yang sama lagi dan lagi.' ujar Nunew dalam hati.

Net melihat Nunew dan berjalan menghampirinya lalu memeluk Nunew.
Nunew pun memejamkan matanya dan menaruh keningnya di dada Net.
.
.
Zee kembali ke Bangkok dan menemui kedua orang tuanya.

"Zee, kau kembali, nak? Bagaimana dengan Nunew? Apakah kau berhasil membawanya kembali?" ujar Mae yang terkejut dengan kedatangan tiba2 dari Zee.

Zee menghampiri Mae lalu memeluknya.
Lalu Zee menatap mata Mae dan menggelengkan kepalanya.

"Lalu.. Apakah kau baik2 saja, nak?" ujar Mae yang merasa khawatir pada Zee.

"Zee baik2 saja, Mae. Zee kemari ingin meminta tolong pada Pho." ujar Zee dan mengandeng lengan Mae dan duduk di sofa ruang keluarga.

"Baiklah. Mae panggilkan Pho." ujar Mae.

Tak beberapa lama Mae dan Pho turun dan menghampiri Zee.
Zee melihat pada kedua orangtuanya dan berdiri lalu memberi wai dan memeluk Pho.

"Maemu bilang kau butuh bantuanku, ada apa, Zee? Apa yang bisa Pho bantu?" tanya Pho sambil duduk di sofa depan Zee.

"Pho, Zee ingin menitipkan perusahaan pada Pho sementara sampai Zee mendapatkan Nunew kembali. Pho, Zee minta maaf jika Zee selalu membuat Pho dan Mae repot dan lelah." ujar Zee.

"Berapa lama kau akan mengejarnya, Nak? Sudah cukup lama kau mengejarnya, Mae merasa tidak tega padamu, Zee." ujar Mae menunduk sedih.

"Zee juga tidak tahu Mae. Zee rasa akan selamanya sampai Nunew kembali pada Zee. Karena saat ini tujuan hidup Zee hanya satu yaitu mendapatkan Nunew kembali. Mae tidak usah bersedih, Zee baik2 saja. Malah sekarang Zee mempunyai tujuan hidup." ujar Zee tersenyum berusaha menenangkan kedua orangtuanya.

Sebenarnya dalam hati Zee, Zee merasa sangat putus asa bagaimana caranya agar dia bisa membuat Nunew menerimanya kembali.

Namun yang Zee lupa kalau seorang ibu akan tahu entah bagaimana caranya mengetahui isi hati anak2nya.
Begitupun dengan Mae yang melihat dengan jelas dari mata anaknya, betapa Zee putus asa dan bersedih.

"Baiklah Zee. Mae dan Pho akan membantumu semampu kami demi kebahagiaanmu." ujar Mae pelan dan Zee pun tersenyum lalu memeluk Mae.

Airmata yang sedari Zee tahan tidak lagi dapat Zee tahan, akhirnya Zee pun meneteskan airmatanya di bahu Mae.
Mae mengelus punggung Zee dan mencium pelipis Zee.

"Mae sayang Zee. Mae akan selalu ada di belakang Zee. Ingat itu, ok?" ujar Mae lembut dan Zee pun mengangguk.
.
.
Seminggu kemudian Nunew dan Net seperti biasa bekerja di toko milik Net, dan hari itu Net sedang mengantarkan belanjaan ke depan toko dan tiba2 Net menatap ke depan jalan dan menyipitkan matanya bermaksud agar melihat dengan jelas pandangan matanya.

"Bos Zee?" gumamnya.

Net melihat Zee berdiri sambil tersenyum di depan sebuah toko di seberang jalan dimana toko Net berada.

Dan Net baru menyadari nama toko tersebut telah berubah.
Sebuah nama terpampang dengan besar di atas toko itu.

Net segera berlari masuk ke dalam toko dan menghampiri Nunew yang sedang melayani seorang pelanggan.

Net menghentak2kan kakinya pelan menunggu pelanggan itu pergi sambil menatap Nunew lalu menatap lagi ke depan toko.

Nunew sebenarnya melihat Net yang aneh itu, namun Nunew berusaha tetap tenang melayani pelanggan di depannya itu.

Setelah Nunew selesai melayani pelanggan itu dan pelanggan itu pun pergi dari hadapan Nunew.

"Ada apa denganmu, Net?" tanya Nunew sambil memasukkan beberapa lembar uang ke dalam laci.

"New, New, kau ingatkan ketika toko di depan jalan itu dipugar?" ujar Net.

"Hmm. Aku ingat, memangnya kenapa?" tanya Nunew bingung dengan tingkah Net.

Tiba2 Net menarik tangan Nunew dan membawanya keluar toko.

"Lihat." ujar Net dan menunjuk ke toko di seberang jalan.

Setelah melihat itu Nunew membelalakkan matanya ketika dia melihat Zee yang berdiri di depan toko itu dan melihat plang nama toko itu.

ZNN store.
















Bersambung.

𝘽𝙚𝙨𝙩 𝙒𝙞𝙨𝙝𝙚𝙨 21+⛔ (ZeeNunew) (024) Where stories live. Discover now