BW32

672 71 7
                                    

Zee dan Nunew terduduk di pinggir tempat tidur, kedua tangan Zee menggenggam kedua tangan Nunew di pangkuan Nunew.
Zee tidak lepas menatap Nunew dengan senyum di bibirnya sementara Nunew menunduk menatap tangan mereka di pangkuannya.

"Nhu, Hia bersungguh2 dengan kata2 Hia tadi. Hia harap Nunew mempercayainya. Hia tidak masalah walau Nunew tidak mencintai Hia sebanyak Hia mencintai Nunew. Bahkan jika Nunew berpura2 mencintai Hia pun Hia rela asal Nunew tetap di samping Hia." ujar Zee pelan dan Nunew pun tersenyum lalu menatap Zee.

"Bodoh." gumam Nunew dan Zee pun tersenyum.

"Hia mengakui mungkin Hia bodoh atau apapun yang Nhu pikirkan, tapi yang Hia tahu kalau Hia bahagia ada Nunew di sini." ujar Zee dan menggenggam tangan Nunew lebih keras.

"Apa Hia yakin? Hia, akan menyakitkan jika kita bersama dengan orang yang berpura2 mencintai kita." ujar Nunew.

"Mungkin. Tapi sekarang dengan melihatmu ada di sini pun Hia sudah merasa bahagia." ujar Zee dan Nunew pun menggelengkan kepalanya.

"Hia lebih baik sekarang Hia turun dan meminta maaf pada Pho dan Mae. Hia Mae sangat tersiksa melihat Hia seperti ini. Nhu akan berada di sini menunggu Hia. Sekarang Hia pergilah dan uruslah dulu kedua orang tua Hia karena Nhu yakin mereka menunggu Hia." ujar Nunew dan Zee pun tersenyum lalu mengangguk.

"Nhu jangan kemana2, Hia akan lakukan apapun mau Nunew. Tunggu Hia na?" ujar Zee.

"Hiaa.. Jangan lakukan ini demi Nunew tapi demi orangtua Hia. Pergilah." ujar Nunew dan mengangkat tangan Zee lalu melemparkannya pelan.

Zee tersenyum lalu berdiri.

"Bolehkah Hia mencium Nhu sekali lagi?" tanya Zee dan Nunew pun mendengakkan kepalanya menatap Zee.

Nunew lalu berdiri tepat di hadapan Zee.
Nunew tersenyum dan mengecup bibir Zee.

"Pergilah." ujar Nunew dan Zee tersenyum semakin lebar lalu melangkahkan kakinya keluar kamar dengan matanya yang terus menatap Nunew.

Setelah Zee keluar Nunew menjatuhkan dirinya terduduk kembali di pinggir tempat tidur lalu menundukkan kepalanya.

"Apakah aku membuat keputusan yang benar? Semoga saja. Tapi aku mencintai Hia dan ingin bersamanya. Mungkin biarkan masa depan yang menentukan apakah keputusanku benar atau tidak." gumam Nunew pelan lalu tersenyum.

Sementara Pho dan Mae segera berdiri dan Mae meneteskan airmatanya ketika melihat Zee yang berjalan menghampiri mereka dengan airmata di pipi namun senyuman di bibirnya.

Mata Zee terus menatap Mae di depannya.
Lalu Mae terisak dan melebarkan tangannya.
Zee berjalan cepat dan memeluk Mae.

"Maafkan Zee, Mae. Maafkan Zee." isak Mae dan Mae hanya menggeleng2kan kepalanya sementara Pho mengusap2 punggung Zee.

"Zee maafkan juga Mae, na? Kita berdua sama egois dan hanya mementingkan kebahagiaan kita sendiri tanpa memikirkan kebahagiaan orang yang kita sayangi." isak Mae dan Zee mengangguk.

Setelah beberapa saat Zee melepaskan pelukkannya lalu Zee dan Mae pun duduk berhadapan.

"Mae, Pho. Maafkan Zee, Zee tahu sekarang kalau Zee salah. Zee salah pada Nunew, Zee juga bersalah pada Mae dan Pho." ujar Zee sambil menunduk.

"Kita semua tidak ada yang bersalah, Zee. Kadang kita ingin yang terbaik untuk orang yang kita sayangi namun kita memilih jalan yang salah." ujar Pho dan di balas anggukkan oleh Mae.

"Seharusnya Zee mendengarkan Nunew sejak awal supaya Zee berjuang agar Mae dan Pho mau merestui hubungan kami tapi Zee mengambil jalan pintas yang menurut Zee yang terbaik, tapi ternyata keputusan Zee salah dan malah menyakiti Nunew." ujar Zee.

"Kemana anak itu? Mengapa dia tidak turun?" tanya Mae.

"Nunew ingin Zee sendiri meminta maaf pada Pho dan Mae, Nunew ingin melihat Zee berbakti dan sayang pada Pho dan Mae. Karena menurut Nunew jika Zee menyayangi orangtua Zee maka Zee akan bisa mencintai Nunew dan tidak lagi bersikap egois." ujar Zee sambil menunduk dan Mae pun tersenyum.

"Panggil dia, Zee. Mae ingin berterima kasih padanya." ujar Mae dan Zee pun tersenyum lalu menggangguk.

"Khap Mae." ujar Zee dan berdiri lalu berjalan ke kamar di mana Nunew berada.

Zee membuka pintu kamar dan melihat Nunew yang masih terduduk di tempat yang sama ketika tadi dia tinggalkan.
Nunew pun yang melihat Zee langsung berdiri dan menatap Zee.
Zee tersenyum sambil melangkah mendekati Nunew.

"Nhu, Mae ingin bertemu denganmu. Ayo ikut Hia menemui mereka!" ujar Zee dan mengapaikan tangannya ke depan Nunew.

Nunew pun tersenyum dan mengambil tangan Zee sambil mengangguk.

Mereka pun berjalan bergandengan tangan hingga pintu kamar itu terbuka.

Nunew memberikan wai pada Phondan Mae ketika Zee dan Nunew berada di depan Pho dan Mae.
Mae dan Pho pun membalas wai Nunew.

"Duduklah New." ujar Mae dan Nunew pun mengangguk lalu Zee memegang pinggang Nunew dan mempersilahkan Nunew duduk di sofa.
Setelah Nunew duduk Zee pun duduk di sebelah Nunew.

"New, khop khun na sudah mau mengabulkan keinginan Mae." ujar Mae dan Nunew pun tersenyum sambil menatap Mae.

"Khap. Mae tidak perlu berterima kasih pada Nunew. Keluarga Mae hancur karena Nunew. Nunew hanya mengembalikan keluarga ini utuh kembali." ujar Nunew yang membuat Mae, Pho dan Zee menatap Nunew sambil mengernyitkan dahinya.

"New. Semua yang terjadi bukan kesalahan Nunew. Semua ini terjadi karena keegoisan Zee dan Mae." ujar Mae dan menggenggam tangan Nunew di pangkuan Nunew.

Nunew membelalakkan matanya melihat pada tangannya yang di pegang Mae.

Mae melihat mata Nunew dan segera menarik kembali tangannya.
Mae menyangka kalau Nunew tidak suka Mae memegang tangan Nunew.
Melihat itu Nunew segera menatap wajah Mae.

"Maaf jika Nunew tidak nyaman karena Mae memegang tangan Nunew." ujar Mae sambil tersenyum namun Nunew tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Nunew hanya heran mengapa Hia rela melepaskan tangan Mae yang sehangat itu. Tangan Mae sangat hangat dan nyaman ketika memegang tangan Nunew. Nunew baru lagi merasakan tangan hangat seorang ibu." ujar Nunew dan meneteskan airmatanya.

Mae membelalakkan matanya lalu berdiri dan segera memeluk kepala Nunew.
Nunew menangis dan dengan pelan dan ragu, Nunew merangkulkan tangannya ke pinggang Mae.

"Kau anakku sekarang New." ujar Mae dan mencium rambut Nunew dan membuat Nunew menangis semakin kencang.
















Bersambung.

𝘽𝙚𝙨𝙩 𝙒𝙞𝙨𝙝𝙚𝙨 21+⛔ (ZeeNunew) (024) Where stories live. Discover now