BW30

598 58 6
                                    

"Nyonya?" ujar Nunew pelan.

Dan wanita itupun tersenyum.

"Kau masih ingat aku kan, New?" tanya wanita itu lagi.

"Tentu saja nyonya, anda ibu Hia Zee." ujar Nunew dan Mae Zee pun berjalan mendekati Nunew.

"Bisa kita bicara sebentar, New?" ujar Mae dan Nunew menunduk dan matanya yang melirik kiri kanan.

"Mae mohon, mau yah?" ujar Mae dan menundukkan kepalanya agar dapat melihat wajah Nunew yang masih menunduk.

Nunew pun menaikkan kembali kepalanya dan mengangguk.

"Khap, Nyonya." ujar Nunew dan Mae pun tersenyum.

"Lebih baik kita bicara di rumah Nunew saja, kalau nyonya tidak keberatan berjalan ke sana." ujar Nunew dan Mae pun mengangguk.

"Terserah kamu saja, New." ujar Mae.

"Permisi sebentar nyonya, New mau ijin dulu pada teman New." ujar Nunew sambil berjalan keluar dari meja kasir.

"Kha." ujar Mae.

Nunew berjalan cepat ke belakang toko dan menemui Net yang sedang melayani seorang pelanggan.

Nunew melihat Net dan ketika Net melihat pada Nunew, Nunew memberikan tanda agar Net menghampirinya dan Net pun meminta ijin pada pelanggan itu.

"Ada apa, New?" tanya Net setelah dia berada di hadapan Nunew.

"Net aku minta ijin pulang dulu sebentar." ujar Nunew dan Net mengernyitkan dahinya.

"Ada apa kau mau pulang dulu? Apa ada yang tertinggal?" tanya Net.

"Bukan, Net.. Mae Hia Zee ada disini dan dia meminta untuk berbicara padaku." ujar Nunew dan Net pun membelalakkan matanya.

"Apa?" ujar Net.

"Hmm. Aku ijin dulu, Mae Hia sedang menungguku. Ok?" ujar Nunew dan Net pun mengangguk masih dengan raut wajah yang heran dan kaget.

Nunew lalu kembali ke depan dan menghampiri Mae lagi.

"Mari nyonya." ujar Nunew dan mengayungkan tangannya agar Mae mengikutinya keluar dari toko.

Nunew dan Mae berjalan bersampingan.

"Apa kau berada disini selama ini?" tanya Mae memecah keheningan.

"Khap nyonya." ujar Nunew sambil menunduk dan meletakkan tangannya di depan dengan mengepal.

"Tidak enak kau memanggilku nyonya, panggil saja aku Mae." ujar Mae sambil tersenyum.

Nunew pun menatap Mae dan mengangguk.

"Zee bilang kau dengan temanmu disini? Apa benar dia temanmu? Hubungan kalian hanya teman kan?" tanya Mae dan Nunew langsung menatap Mae.

"Jangan salah sangka New. Mae hanya ingin memastikan saja, Mae sungguh tidak ada maksud menyinggungmu." ujar Mae setelah melihat raut wajah Nunew yang terlihat tidak enak dengan pertanyaannya.

"Khap Mae. Net bukan hanya teman untuk New tapi juga seorang kakak." ujar Mae dan Mae pun tersenyum lega.

Tak terasa sampailah mereka di depan rumah Nunew dan Mae memandang sekitar..

"Yang mana rumah Zee?" tanya Mae dan Nunew menatap Mae sambil membuka gerbang rumahnya.

"Yang itu Mae." ujar Nunew sambil menunjuk pada rumah yang Zee tempati dulu dan Mae hanya mengangguk2 lalu mengikuti Nunew masuk ke dalam rumah Nunew.

Setelah di dalam rumah, Nunew menggantungkan kunci dan berjalan masuk ke ruang tamu.

"Silahkan masuk, Mae. Maaf rumah New kecil." ujar Nunew dan Mae pun memasuki rumah Nunew sambil melihat2 sekitarnya.

"Silahkan duduk Mae. Sebentar New ambilkan minum." ujar Nunew.

"Tidak perlu New. Mae tidak haus, Mae hanya perlu bicara padamu." ujarnya dan duduk di sofa panjang dan menepuk2 sofa kecil di samping Mae.

Nunew pun duduk di sofa yang Mae tepuk dan menyimpan tangan di pangkuannya.

"New, Mae ingin tahu apa kendalamu menerima Zee kembali, nak?" tanya Mae dan Nunew pun membelalakkan matanya lalu tak lama kembali tertunduk.

"New, semua yang terjadi dulu adalah kesalahan Mae dan bukan Zee. Bisakah kau memaafkan Mae dan Zee?" ujar Mae.

Mendengar itu Nunew benar2 terkejut dan menatap Mae, wajah Mae menunjukkan rasa sedih dan putus asa.

"Apa Mae kesini atas permintaan Hia Zee?" tanya Nunew.

Namun mendengar pertanyaan Nunew, Mae memundurkan badannya sambil tersenyum namun tiba2 setetes airmata mengalir di pipinya.
Nunew pun terkejut melihat airmata itu.

"Bagaimana mungkin dia meminta Mae melakukan ini, New. Dia diam dan tidak mengatakan sepatah katapun setelah pulang dari sini. Mae tahu kalau masalahnya denganmu yang membuat dia seperti itu. New... Mae mohon maafkan Zee, Mae tidak tega melihat Zee seperti sekarang. Tidak ada kehidupan di matanya, dia hanya menatap kosong dan juga Zee tidak mau beranjak dari kamarnya. Sudah 3 hari dia didalam kamar dan tidak seorang pun yang dapat membuatnya keluar untuk setidaknya makan dan minum." ujar Mae dan Nunew mulai meneteskan airmata mendengar penjelasan Mae.

Dan Nunew terkejut luar biasa ketika tiba2 Mae menjatuhkan badannya dan bersujud di depan kaki Nunew.

"Mae jangan begini." teriak Nunew sambil memegang bahu Mae dan berdiri berusaha menarik Mae kembali.

Namun Mae tetap bertahan dan tidak mau menaikkan badannya hanya isakkannya yang terdengar oleh Nunew.

"Mae, New mohon bangunlah dan kita bicarakan ini. Mae, New mohon." ujar Nunew bersamaan dengan isakkannya.

"New. Mae mohon bawa Zee padaku kembali seperti dulu. Mae meminta maaf padamu yang sudah menghinamu. Tapi Zee selalu mencarimu selama 5 tahun dan tidak memperdulikan kami orangtuanya, apakah tidak cukup untukmu bukti cinta Zee padamu?" ujar Mae dengan tangisannya yang semakin keras.

"Bagaimana aku bisa tenang melihat Zee seperti itu, aku akan melakukan apapun demi dia bahkan memohon dan bersujud padamu, karena Mae tahu kalau hanya kamu yang bisa membawa Zee kembali seperti dulu." ujar Mae lagi.

"New maafkan Mae jika Mae egois tapi aku seorang ibu, bagaimana aku bisa tega melihat anaknya seperti itu." ujar Mae dan Nunew pun menarik kembali bahu Mae agar berdiri dan kembali duduk, namun Mae tetap bersujud.

"Baiklah Mae, Mae, New mohon Mae bangun dulu dan Nunew akan berikan jawaban Nunew. Bangunlah Mae." ujar Nunew dan akhirnya Mae mendengakkan kepalanya dan menatap wajah Nunew.

Nunew pun mengangguk dan kembali menarik bahu Mae dan Mae pun bangun dan terduduk di sofa namun mata Mae terus menatap Nunew.



















Bersambung.

𝘽𝙚𝙨𝙩 𝙒𝙞𝙨𝙝𝙚𝙨 21+⛔ (ZeeNunew) (024) जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें